Esensi

DEAR MABA, MENJADI MAHASISWA KUPU-KUPU GAK SEBURUK YANG MEREKA PIKIRKAN

Gue cukup risih dengan stigma jelek yang melekat pada mahasiswa kupu-kupu karena dinilai buang waktu dan gak punya pengalaman dll. Pada artikel ini, gue bakal memperlihatkan sudut pandang baru bahwa gak ada salahnya untuk menjadi mahasiswa kupu-kupu.

title

FROYONION.COM - Istilah mahasiswa kupu-kupu bukanlah suatu pembahasan yang baru, karena biasanya setiap ada mahasiswa baru mereka akan selalu disuguhkan dengan pilihan untuk menjadi mahasiswa kura-kura (kuliah-rapat) atau menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang).

Masalah yang sering diperbincangkan dan dipandang sebelah mata oleh para anak muda yang mengabdikan masa akademiknya demi organisasi ialah pilihan untuk menjadi mahasiswa kupu-kupu. Mereka dianggap tidak memanfaatkan waktu dan membuang kesempatan dalam mencari pengalaman organisasi. Bahkan anggapan tidak bisa bersosialisasi alias nolep sudah melekat pada jenis mahasiswa satu ini.

Berbeda dengan pandangan kepada mahasiswa kura-kura, mereka dianggap lebih pandai dalam membagi waktu dengan baik di organisasi. Sehingga benefitnya bisa meningkatkan kemampuan public speaking, kemampuan berpikir, menambah stamina, melancarkan darah, dan melebarkan pembuluh darah kapiler. Eh tunggu dulu, lo mau jadi mahasiswa atau jualan obat kuat ?

Namun apapun itu, agaknya terlalu naif bagi gue jika lo beranggapan bahwa mahasiswa kupu-kupu hanya sebatas kuliah-pulang. Karena bisa dibilang menjadi mahasiswa kupu-kupu merupakan suatu privilege yang gak bakal lo dapetin dalam organisasi maupun dari motivasi alumni. Tanpa basa-basi, berikut beberapa keuntungan yang hanya dimiliki oleh seorang mahasiswa kupu-kupu.

BACA JUGA: 5 TIPS BAGI WAKTU KULIAH DAN ORGANISASI UNTUK PARA MABA

MENINGKATKAN PERSONAL BRANDING SECARA LEBIH LUAS

Mungkin bagi para mahasiswa kura-kura, benefit yang mereka dapatkan secara langsung itu ialah skill dalam kemampuan publik speaking atau leadership dan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan mengatur, mengarahkan, berdiskusi, hingga tanggung jawab dalam suatu program kerja yang akan dilaksanakan.

Namun, ketimbang lo menghabiskan waktu hanya untuk rapat yang 'kebanyakan' tidak ada hasil dan manfaatnya, lo bisa mengasah skill yang menurut lo bakal berguna bagi masa depan lo nanti. Bahkan dengan privilege mahasiswa kupu-kupu yang memiliki waktu lebih longgar, lo bisa secara bebas menentukan skill apa yang bakal lo tekuni dan kembangkan.

Besar kemungkinan lo gak cuman berkutat pada kemampuan yg lo dapatkan di organisasi, lebih dari itu lo bisa mengasah kemampuan seperti skill menulis, digital marketing, desain grafis, ataupun hobi atau bakat lain yang bisa lo improve sebagai bekal karir lo ke depannya. Semua skill itu bisa lo dapatkan di manapun asal niat dan konsisten menekuninya.

BACA JUGA: MAHASISWA BARU PERLU TAHU, CARA MENGHADAPI DOSEN KILLER DI KAMPUS

MENUNTUN LO UNTUK SELALU FOKUS PADA TUJUAN KULIAH

Kebanyakan mereka yang sibuk dalam organisasi, selalu kelabakan dalam menjalankan tugas utama mereka sebagai mahasiswa. Mungkin bagi mereka yang memiliki manajemen waktu dengan baik, urusan tugas kampus mungkin bakal aman-aman aja. 

Namun, bagaimana dengan para mahasiswa baru yang tidak sanggup manajemen waktu dengan baik, tentu mereka akan selalu kelabakan dengan tugas kampus yang selalu beranak tiap harinya. Maka dengan menjadi mahasiswa yang gak sok sibuk, lo gak perlu berlarut-larut dalam romantisme organisasi yang gak ada habisnya.

Selain itu, di samping lo meng-improve diri sendiri, lo juga tetap fokus untuk menjalankan kewajiban lo dalam menuntaskan tugas kampus. Jadi mahasiswa kupu-kupu punya privilege yang gak dimiliki oleh mahasiswa jenis apapun.

BACA JUGA: KULIAH JURUSAN ILMU GANJA, EMANGNYA ADA?

PENGALAMAN DI DUNIA KERJA LEBIH BANYAK

Bagi lo yang ogahan untuk tersibukkan dengan padatnya kegiatan organisasi menurut gw itu hal yang gak terlalu buruk. Lo bisa menjadi mahasiswa super sibuk namun lebih bermanfaat daripada kuliah-rapat. Contohnya kayak menjadi freelancer atau part timer, selain improve skill dan  pengalaman dalam dunia kerja, lo bisa juga dapet uang saku tambahan.

Gak usah panas-panasan untuk menjadi panitia lapangan, cukup di depan layar gadget atau laptop lo bisa dapetin banyak manfaat. Public speaking atau team work? Emang kalo lo ikut magang gak bisa belajar skill tersebut?

Apalagi zaman sekarang banyak pekerjaan yang cocok banget buat mahasiswa, menulis misalnya yang begitu melekat dengan kemampuan mahasiswa. Gak cuman cocok bagi mahasiswa tapi juga bersahabat dengan waktu dan tenaga mereka, sudah banyak buka pekerjaan yang membuka dengan sistem WFH atau remote ?

Jika lo belum punya pengalaman dalam bidang tertentu, lo masih bisa ikut kayak semacam pelatihan atau sertifikasi kok. Atau coba aja melamar pekerjaan pada perusahaan startup yang baru berkembang. Dengan melakukan hal-hal tersebut, waktu lo gak bakal terbuang secara percuma.

Bagi gw, selain beberapa hal tersebut, masih banyak kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa kupu-kupu yang punya kesempatan waktu lebih luas ketimbang aktivis kampus. Gue berani mengatakan bahwa menjadi mahasiswa kupu-kupu itu merupakan privilege. Karena dengan waktu yang longgar dan tidak terikat pada peraturan senior, lo bisa bebas mengekspresikan kemauan dan kemampuan lo pada bidang apapun.

Udah saatnya bagi kita nunjukin bahwa menjadi mahasiswa kupu-kupu itu gak seburuk yang mereka pikirkan. So, apa lo mulai tertarik dan bangga menjadi mahasiswa kupu-kupu, Civs? (*/)

BACA JUGA: OGAH JADI MAHASISWA ‘KUPU-KUPU’? INI 5 KEGIATAN YANG COCOK UNTUK MAHASISWA BARU

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Bayu Dewantara

Mahasiswa UI(n) Jakarta, Content Writer, Civillion, Penulis buku antologi "Jangan Bandingkan Diriku" dan "Kumpulan Esai Tafsir Progresif"