FroyonionHQ

APAKAH PERLU KERJA DUA KALI LEBIH GIAT UNTUK BISA DIAPRESIASI?

Mengawali 2023 dengan optimis, Franky, Fadhil, Grace, dan Ronald membagikan resolusi tahun barunya. Termasuk menceritakan pendapat mereka apakah perlu kerja dua kali lebih giat untuk bisa diapresiasi.

title

FROYONION.COM - Saat akhirnya kita terjun ke dunia kerja, barulah kita sadari bahwa apresiasi kerja tidak selalu dateng dengan sendirinya. 

Kasus-kasus seperti kerja sampe lembur tapi gaji segitu-segitu aja, tunjangan yang nggak seberapa, hingga omongan rekan-rekan dan bos di kantor yang nyakitin hati walaupun kita udah kerja dengan giat, harus jadi fakta yang kita telan dengan pahit sebagai budak korporat. 

Menanggapi situasi ini, ada orang yang akhirnya pasrah aja, ada yang nyerah dan nyari kerjaan baru, atau mungkin bagi si optimis akan mencari cara-cara lain supaya dia bisa diapresiasi. 

Salah satunya dengan kerja dua kali lebih giat, lebih rajin, lebih ngoyo lah.. 

Otak kita pun mulai menskenariokan apresiasi-apresiasi yang mungkin kita dapat. Seperti kenaikan gaji, dapet bonus akhir tahun, dapet pujian, hingga naik jabatan. 

Itu mungkin saja terjadi. Tapi, apakah harus kerja dua kali lebih giat dari orang lain untuk mendapatkan semua itu? 

BACA JUGA: LAW OF ATTRACTION BUAT ANAK MUDA YANG INGIN RAIH CITA-CITA DI TAHUN BARU

Keempat pemuda-pemudi tanggung di Froyonion–Franky, Fadhil, Grace, dan Ronald–mencoba menjawab pertanyaan ini, tepatnya dalam podcast berjudul Basa Basi Resolusi. 

“Kalo gue menerjemahkan kerja dua kali lebih giat itu sebagai standar excellent gue. Mungkin orang lain ngeliatnya gue ngoyo, tapi bagi gue itu normal. Alhasil, jadi lebih banyak ilmu yang gue serap. Tapi, gue kerja kayak gitu pertama-tama bukan buat duit. Tapi buat dapet ilmu sebanyak-banyaknya dan dapet kepercayaan. Itu cukup buat gue yang masih awam banget dalam dunia kerja,” cetus Grace, Content Writer di Froyonion. 

Hal serupa juga diiyakan sama Ronald yang notabene udah hampir 2 tahun di Froyonion. Menurutnya, masih banyak skill set sebagai Content Writer yang harus ia asah. Makanya dengan sukarela Ronald masih riset konten dan nyicil kerjaan di waktu-waktu senggangnya. 

Pasti ada juga nih yang kayak Ronald, iya kan? 

Nggak apa-apa banget kok kalo lo melakukan hal lain di luar tuntutan pekerjaan untuk membuat lo menjadi seorang profesional yang lebih ahli lagi. Tapi kalaupun lo nggak ngelakuin hal itu, nggak apa-apa juga. 

“Menurut gue nggak apa-apa kalo lo sekolah, kuliah, atau kerja seadanya aja. Toh, walaupun lo nggak merasa ngapa-ngapain dan nggak berguna pun, lo masih berdampak bagi orang-orang di sekitar lo,”kata Fadhil. 

Franky juga nambahin kalo pada akhirnya kita harus sadar kalo apresiasi yang kita terima akan berbanding lurus dengan usaha kita. Kalo usaha minim, harus terima kalo apresiasinya juga minim. Begitupun kalo lo kerja dua kali lebih giat, apresiasi lebih pun kemungkinan besar akan lo terima. 

Tinggal bagaimana kita menerjemahkan apresiasi atas kinerja kita itu. Apakah harus selalu tentang uang? Atau lingkungan kerja yang menyenangkan termasuk bentuk apresiasi? Tergantung sama diri kita sendiri~ (*/) 

BACA JUGA: TAHUN BARU, SAATNYA BELAJAR BERUBAH LEWAT BUKU ‘ATOMIC HABITS’

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.