FroyonionHQ

HOBI JANGAN CUMA DIJALANI, JADIKAN INVESTASI!

Bagi Frengky, hobi bukan hanya untuk bersenang-senang, tapi juga bisa jadi ladang cuan!

title

FROYONION.COM - Sebagai orang yang punya banyak hobi, FrengkyContent Manager di Froyonion, menjadikan hobi sebagai instrumen investasi adalah the next level dari bersenang-senang. 

Salah satu hobinya terlihat dari tato roll film 35mm di lengan kirinya. Kesukaan Frengky untuk capture moments dengan kamera analognya adalah titik awal ia menjadikan hobi sebagai ladang cuan. 

Kilas balik ke tahun 2015–saat ia baru setahun merantau di Jakarta–yang masih meraba-raba arti ‘keren’ bagi anak muda Jakarta supaya bisa fit in. Setelah nonton film The Amazing Spider Man, Frengky muda jatuh cinta pada kamera analog yang dibawa-bawa Peter Parker (Andrew Garfield). 

“Wah, keren nih kamera,” pikirnya. 

BACA JUGA: JANGAN MAIN KAMERA ANALOG SEBELUM BACA INI!

Spider Man
Peter Parker (Andrew Garfield) dengan kamera Yashica Electro G35 dalam film The Amazing Spider Man. (Sumber: Columbia Pictures)

Sejak punya hobi bergelut dengan kamera analog, bukan hanya dapat tempat untuk bersenang-senang, Frengky justru menemukan cara baru untuk cuan.

DARI FREELANCE SAMPAI UNTUNG JUTAAN

Setelah kurang lebih 4 tahun dikenal sebagai fotografer, Frengky akhirnya upgrade salah satu kameranya dari Nikon FM 2 ke Mamiya RZ67 II yang ia dapatkan dengan harga Rp6,8 juta. 

Kamera Mamiya RZ67 II yang pertama kali dirilis tahun 1993 sebagai salah satu kamera profesional tercanggih pada masanya. (Sumber: Joel Camera Store

Mulai bosan dengan kamera satu ini, Frengky pun iseng-iseng berniat untuk menjualnya. Setelah riset-riset harga pasar, rupanya Mamiya RZ67 II dipatok 15-20 juta Rupiah (saat itu) di marketplace. Jiwa bisnis Frengky pun mulai bergejolak. Alhasil, ia berhasil mendapat untung lebih dari 2 kali lipat dari hasil jual kamera satu ini. 

“Hmm.. Ternyata kalau kita bisa menggeluti hobi dengan tekun, bisa jadi investasi juga nih,” pikirnya. 

MENCOBA PERUNTUNGAN DENGAN SEPEDA

Merasa berhasil dengan kamera, Frengky pun mencoba hobi lain. Kali ini bersepeda–olahraga yang ringan nggak, berat juga nggak. 

Ia mencoba peruntungan investasinya dengan Marin Nicasio 1 ukuran 52. Merogoh gocek Rp6,5 juta yang didapat dari penjual di Facebook, Frengky terpaksa melepas sepeda gravel ini dengan harga yang tidak jauh beda dengan harga belinya.

BACA JUGA: AWAN .FEAST: MELEPASKAN EMOSI NEGATIF DENGAN BERSEPEDA JAKARTA-BANDUNG

Sepeda Marin Nicasio 1 Frengky
Marin Nicasio 1 milik Frengky jadi uji coba pertamanya saat terjun ke hobi bersepeda. (Foto: Haris Frengky Sianturi)

“Setelah 3 bulan dipakai, gue jual walaupun nggak untung dan nggak rugi juga. Tapi ternyata gue makin cinta sama sepeda,” tuturnya.

Frengky pun memutuskan untuk upgrade ke Marin Lombard 1 yang ia beli dengan harga Rp7,5 juta (harga aslinya Rp10 juta). Satu bulan dipakai, ia merasa tidak begitu cocok dengan frame sepeda satu ini. Alhasil ia menjualnya kepada pembeli di Pontianak dan mendapat untung Rp500 ribu saja.

Sepeda Marin Lombard 1
Marin Lombard 1 yang hanya bertahan 1 bulan. (Foto: Haris Frengky Sianturi)

“Karena untungnya kecil, akhirnya gue coba lagi di sepeda ketiga.”

Marin Lombard 2 menjadi peruntungan ketiga Frengky. Dibeli dengan harga Rp11,5 juta (harga asli Rp19 juta), Frengky sempat tidak berniat menjual sepedanya yang satu ini.

BACA JUGA: CARA BAWA SEPEDA DI COMMUTER LINE (KRL), SEPERTI APA ATURANNYA?

Sepeda Marin Lombard 2
Marin Lombard 2. Definisi ‘sama selera memang cocok, tapi cuan lebih menggoda’. (Foto: Haris Frengky Sianturi)

Pasalnya, dari frame sampai warna, benar-benar sesuai dengan selera Frengky. Tapi tergoda untuk upgrade sepeda (lagi) dan pengen punya sepeda dengan warna nge-jreng, akhirnya Frengky melepasnya dengan harga Rp13,5 juta.

Lagi-lagi untung. 

Tapi keberuntungan Frengky yang selalu membuatnya berhasil untuk menjadikan hobi sebagai investasi harus terhenti karena satu hal ironis–cinta. 

“Hobi sebagai investasi bisa berhasil kalau nggak pakai perasaan,” tegasnya. 

Marin Nicasio 2, yang kini masih sering dipakainya dari Bintaro Loop sampai AUDAX, masih jadi tambatan hati Frengky. Frame biru mencolok bukan hanya jadi salah satu daya tarik sepeda kesayangan podcaster Frodcast satu ini, namun juga karena geometri sepedanya yang ergonomis dan cocok dengan badan Frengky.

“Sampai sekarang gue nggak ada niatan untuk jual Marin Nicasio 2 ini. Tapi kalo harganya cocok, bisa diatur. Hehehe..”

Dari cerita Frengky–dari kamera sampai sepeda–bisa disadari kalau hobi nggak melulu tentang kegiatan yang mengempeskan dompet. Tapi juga bisa jadi salah satu ladang cuan hingga investasi.

Tertarik untuk mencoba cara Frengky?

Mulai saja dengan hobi yang kalian punya. Tapi ingat, jangan bawa perasaan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.