Music

SERANA ADALAH BUKTI BAHWA PRAJURIT JUGA BOLEH PATAH HATI

Lagu Serana dari For Revenge sukses menggaet jutaan pasang telinga. Karya ini mewakili perasaan patah hati setiap manusia yang mendengarnya. Konsernya sukses di mana-mana, bahkan seorang prajurit pun dibuat larut dengan seni musik mereka.

title

FROYONION.COM - Lagu Serana yang dipopulerkan oleh For Revenge telah sukses merajai belantika musik tanah air. Serana memuncaki playlist terbaik serta  mampu bersaing di kancah musik nasional tahun 2022 hingga hari ini. Pengikut mereka di berbagai platform semakin hari semakin naik disertai dengan pagelaran konser dimana-mana. 

Bukti sahih dari popularitas lagu Serana adalah konser musik mereka yang laris manis ditonton oleh penggemarnya. Yang terbaru, terlihat video seorang prajurit TNI lengkap menggunakan seragam turut larut dalam konser yang mereka lakukan. Di akhir refrain lagu Serana, sang prajurit bernyanyi lepas menunjukan suasana hatinya. Aksi ini mengundang atensi besar netizen dengan berbagi likes, comment and share. 

Video konser mereka sering juga jadi timeline di reels Instagram maupun jadi FYP di Tik Tok. Untuk users yang menjadikan musik sebagai topik utama tentu sudah mengetahui bagaimana aksi mereka di atas panggung. Selain menawarkan genre, band ini juga lihai dalam menulis lirik. 

Imbas dari viralnya lagu mereka ini, For Revenge didaulat untuk nyanyi di panggung konser yang lebih besar. Fans mereka datang untuk menyaksikan langsung perayaaan patah hati yang band ini usung. Kalau dilihat-lihat dari berbagi video ketika  mereka konser baik di akun YouTube, Instagram maupun TikTok, nampaknya For Revenge sudah  punya basis fans yang lumayan banyak.

MENGENAL FOR REVENGE

For Revenge bukanlah band indie yang baru. Mereka terbilang telah cukup lama berkarya dalam dunia musik. Band asal Bandung dengan genre Pop Rock tersebut memulai tajuknya pada tahun 2006,  sejak masih duduk di bangku SMA. Layaknya band-band indie lainnya, posisi dalam band ini telah berganti sedemikian rupa hingga menemukan posisi seperti saat sekarang. 

Vokalis oleh Boniex, Drum oleh Chimot, Bass oleh Izha, Chikal dan Pras masing-masing pada posisi gitar. For Revenge telah berhasil mengeluarkan 3 Album yaitu  FireworksSecond Chance, dan album ketiga bernama Auristella. Lalu selanjutnya mereka mengeluarkan mini album di 2021 yang bertajuk  Get Closer with for Revenge dan Perayaan Patah Hati - Babak 1 dan 2

Patgulipat yang mereka hadapi tentu tidak mudah. Pada akhirnya nama mereka semakin dikenal penikmat musik Indonesia. Lagu pentolan mereka, Serana adalah salah satu yang paling banyak diminati. Lalu ada lagu DeranaPulang, Jakarta Hari Ini, Untuk Siapa dan Jeda. 

BACA JUGA: SNOOP DOGG JUALAN KOPI BARENG MICHAEL RIADY, KOPI SUMATERA JADI ALASANNYA!

PRAJURIT DAN PATAH HATI

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata Prajurit, Tentara, Anggota? Mungkin yang lo pikirin sama dengan gua Civs. Kata di atas sangat identik dengan sangar, kekar, kaku dan juga, “Halo dek, boleh kenalan kah? Abdi negara nih, senggol dongHeheh…” 

Tidak salah bila kita menyematkan mereka dengan ciri-ciri seperti di atas karena sejatinya mereka memang telah ditempa sedemikian rupa. Namun, ada yang mengganjal bila mereka turut larut dalam kesedihan sembari bernyanyi lepas di sebuah konser. Yang mana menurut gua sobat Civs, ada apa dengan Sang Prajurit, kok nyanyinya dalam banget?

Tangkapan layar akun youtube @anggaganden
Tangkapan layar akun youtube @anggaganden

Seperti video yang barusan viral dalam sebuah konser musik. Band indie pendatang baru ini sukses merayakan tautan kesedihan para penggemarnya. Ga hanya para penonton yang ikut terhibur di situ namun juga seorang tentara dengan seragam lengkap turut dalam kesedihan yang sama. Menurut gua, blio ini sedang tugas jaga keamanan deh. 

Bertubuh kekar berbadan tegap, lengkap dengan seragam loreng dan sepatu dokmar bukan berarti tak bisa patah hati. Serana menjadi alternatif merayakan puncak pupusnya rasa dan lara seorang prajurit. Kita berhak tahu cara melupakan dan merelakannya seperti ia yang telah mengajarkan kita dewasa juga bahagia. Hiya hiya hiya…

Sebelum sang tentara, juga pernah ada seorang pria yang lebih dulu viral. Masih dengan penampakan yang sama, Sang Vokalis yang turun ke depan panggung mengundang para penonton untuk nyanyi bareng. Pria tersebut menyanyi dengan penuh perasaan hingga tak sadar air matanya telah mengalir di pipi. Entah karena kakinya yang keinjak penonton lain atau memang karena lagunya. 

Selama gua nonton konser, baru kali ini sih gua lihat ada Prajurit atau Laki-Laki tenggelam dalam sebuah pertunjukan musik sampe berlinang air mata. Sebenarnya ada apa dengan Serana? Mengapa lagu ini mampu membuat pendengarnya terperangah? Yuk kita ngulik…

MEMAKNAI SERANA

Gua memaknai Serana dari dua sudut pandang sobat Civs. Pertama dari lirik dan baitnya. Lalu yang kedua dari sudut pandang video klip yang For Revenge usung. Kira-kira ini yang gua dapat dari terjemahan lagu ini :

LIRIK YANG KUAT, MAKNA YANG DALAM

Lirik lagu Serana sebenarnya cukup mudah melekat di kepala kita Kekuatannya terletak dari padu padannya setiap lirik yang mereka ciptakan. Liriknya bercerita mengenai sesuatu hal tentang melupakan dan merelakan.

Hal itu bisa kita lihat dari bagian lirik ini :

Jika kau merasa sepi, kembali ke tempatku sebelum waktu menuntut mati.

Seolah-olah sang kekasih akan ditinggal pergi. Entah apa penyebabnya namun, kepergian dari orang yang kita sayang memang sangat perih. Untuk menunda agar kepergiannya tak begitu menyedihkan, sang penulis kemudian mengungkapkan hasratnya pada bagian refrain :

Beritahu aku cara melupakanmu

Seperti kau ajarkanku dewasa

Beritahu aku cara merelakanmu

Seperti kau ajarkanku Bahagia

Penulis mencoba bertanya kepada kekasihnya, cara melupakan dan merelakanmu? Ia menuntut agar kepergiannya mampu untuk ia hadapi seperti ia yang sebelumnya telah mengajarkan arti dewasa dan bahagia. 

Oleh karena itu sangat wajar jika lagu ini mampu mewakili jutaan rasa para pendengarnya ketika ditinggal oleh orang yang kita sayangi. Perasaan itu sangat kuat untuk kita bendung. Namun pada akhirnya harus berpisah, serana (merana) lah yang terjadi. 

VIDEO KLIP SEDERHANA DAN BERKELAS

For Revenge sejatinya telah mengeluarkan dua video klip Serana.  Pada video official yang pertama, disitu bercerita tentang wanita yang menangis karena ditinggal kekasihnya. Lalu video lyric official yang masih menggunakan konsep yang sama, yaitu perempuan sebagai bintang utama.

Klip yang pertama, sang pemeran pria sepertinya mengalami sesuatu penyakit. Setelah gau searching ke mbah google, hal itu ternyata benar. Dalam sebuah laman website, Bang Bonie sebagai vokalis sekaligus pencipta mengakui bahwa salah satu pasangan dalam video klip mereka memiliki penyakit mental illnes.

Jika boleh gua tebak, sepertinya sang pemeran pria yang mengalami kondisi demikian. Di bagian akhir klip, tak kuat dengan rasa sakit, ia mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak wajar.

Kepergiannya ini begitu membuat kekasihnya sangat sedih dan kehilangan. Balik lagi pada lirik, di sinilah emosi itu mengalir kuat. Ada beban yang begitu berat yang harus dihadapi oleh pemeran wanita. Ia menangis begitu haru dan masih terus bertanya dalam kegelapan, bagaimana cara ku melupakan dan merelakannmu?

Video klip Serana hanya bertempat di sebuah rumah. Juga terlihat hanya ada dua orang yang berperan. Sederhana tapi berkelas. Color grading-nya juga ga muluk-muluk, cukup hitam putih menampilkan makna lagu dan juga punya kenangan yang tajam. 

Balik lagi pada video viral konser For Revenge, memang band ini punya nilai jual yang sangat potensial. Karya-karya mereka sungguh enak didengar dan melankolis. Apalagi dengan konsep Pop Rock modern yang begitu nyaman di telinga.

Serana hanyalah satu dari sekian banyak lagu sedih patah hati. Jika terluka jangan kau pendam sendiri, menyanyilah seperti sang prajurit. Ga peduli lo kuat seperti hercules, ketika sudah berbicara dengan hati maka yang kita butuhkan hanyalah tempat ternyaman. Gokss.. Haha. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Sony Ruben

Freelancer sekaligus mahasiswa Hukum di UT. Sedikit menulis dan banyak jalan-jalan…