Music

'BROTHER'S KEEPER': BERBAGI KEBAHAGIAAN BERSAMA PEACH DI PARE

Dalam serangkaian turnya, Peach memilih Pare sebagai salah satu tempat berbagi energi kebahagiaan.

title

FROYONION.COM - Pergerakan perempuan di kancah musik memang tak ada matinya, gugur satu pasti akan tumbuh seribu. Membicarakan pergerakan perempuan di kancah musik memang sangatlah seru, apalagi jika membahas pergerakan perempuan yang lebih memilih jalur musik keras atau underground. Seperti halnya Peach, kuartet hardcore dara asal Medan yang saat ini lagi ramai-ramainya jadi pembahasan di kancah musik tanah air, hingga mancanegara.

Peach, yang saat ini beranggotakan, Marsha (vokal), Maddie (gitar), Sarah (bass), dan Lesly (drum) mewarnai geliat pergerakan wanita di kancah musik hardcore yang sering membawakan tema keperempuanan: kesetaraan gender, stigma negatif pada perempuan, hingga sikap melawan pada pengekangan di karya-karya mereka. 

Setelah meledaknya single pertama "Caged" yang dirilis pada 2022 lalu, tak lama kemudian mereka segera melepas EP perdananya yang bertajuk "Nisha" pada 13 Januari 2023, yang juga menghantam telinga penikmat musik hardcore tanah air.

Penampilan Peach di Pare yang diadakan oleh Evolve Worldwide dengan tajuk "Brother's Keeper". (Sumber foto: @balboii)

BACA JUGA: ARTIS NONTON ARTIS DI JOYLAND FESTIVAL 2023

Dalam rangka memperkenalkan karya, kali ini Peach melakukan serangkaian ibadah tour dengan tajuk "Wild Horse & Wild Ride" The Bali & Java Tour pada 23 September - 8 Oktober 2023. Dalam serangkaian tour ini, tanpa diduga Peach memasukkan nama Pare dalam ibadah tournya  pada 1 Oktober 2023 yang notabene luput dari pilihan ibadah tour musisi. Senang dan bahagia.

D'Pare Van Java adalah tempat dimana helatan Peach tersebut diadakan oleh Evolve Worldwide dengan tajuk "Brother's Keeper". Sejuknya persawahan, angin semilir dan ditemani oleh bulan purnama menjadi sesuatu hal yang tak akan penulis lupakan saat pertama kali nonton gig Peach, dan mungkin kalian-kalian yang nonton juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh penulis.

Semangat sing a long penonton bersama Peach di acara Evolve Worldwide, Pare. (Sumber foto: @balboii)
Semangat sing a long penonton bersama Peach di acara Evolve Worldwide, Pare. (Sumber foto: @balboii)

Dalam helatan ini tak hanya Peach yang jadi penampil, tetapi juga ada seperti Obtuse, Bad Idea, Reservoir Dogs, Crawl, dan Bizarre, yang bisa membakar keringat dan menyembuhkan kerinduan akan gigs. 

Saat itu, penulis mengira kedatangannya habis maghrib ke Venue akan telat, ternyata tidak. Acara yang seharusnya dimulai 14.30 terpaksa molor. 

Mungkin karena ada kendala teknis yang mengharuskan acara tersebut dimulai habis maghrib. Tetapi kendala tersebut bisa diatasi dengan baik oleh panitia dan selesai dengan tepat waktu. Respek. Ternyata, molornya sebuah acara tidak melulu jelek, buktinya penulis tetap bisa menikmati dan bersenang-senang dengan semua band penampil saat itu.

Terdengar riuh dan tepuk tangan penonton saat itu menandakan bahwa Peach sudah mempersiapkan diri dan siap bersenang-senang bersama dengan penonton. 

Dimulai dengan salam hangat "Halo Kediri" dari Marsha, lalu petikan skill gitar dari Maddie, dan dibarengi dengan hentakan kaki dari penonton, agaknya membuat penulis mengakui akan kehebatan bermusik band hardcore asal Medan ini. Tak ayal jika banyak yang menggandrungi band hardcore asal Medan ini.

BACA JUGA: PERKENALKAN THE BANDELLS; BANDEL DALAM BERKARYA DAN BERSENANG-SENANG

Setelah menunggu cukup lama, keinginan penulis untuk merasakan gairah ingin nonton Peach secara langsung akhirnya terbayar secara tuntas. Bagaimana tidak, kebahagiaan penulis dan para penonton bisa dirasakan secara langsung oleh penulis. Awal, penulis mengira mungkin skill dalam bermusik Peach biasa saja, ternyata ini sungguh diluar prediksi penulis. 

Mereka bisa menghipnotis penonton dengan skill bermusiknya, bahkan bisa dibilang skill bermusiknya setara dan bahkan melebihi band hardcore lainnya. Hingga, tanpa sadar keringat ini sudah membasahi rambut dan kaos penulis. Sungguh, bahagia.

Saling transfer energi positif saat itu sungguh terasa. Mulai dari Peach yang mentransfer energi pada penonton, dari penonton mentransfer energi ke Peach. Bahkan, penulis merasakan esensial dari kesetaraan gender benar-benar tercipta di ruang musik ini, laki-laki dan perempuan sama-sama merasakan kebahagiaan. 

Ruang yang diciptakan sungguh aman dan nyaman. Segala bentuk tindakan yang bersifat merugikan seperti: pelecehan seksual, copet, fasis, kalimat kebencian dan hal-hal lain yang merugikan orang lain tidak ada di ruang ini. Semua orang yang hadir saling menunjukkan kedewasaan mereka. (*/) (Kredit foto: @balboii)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ricky Alfandi

Content writer, freelance jurnalist, suka musik dan suka nonton konser.