Music

ARTSOLUTE BEGINNER TERROR SURABAYA ‘PECAH’ BERSAMA TEENAGE DEATH STAR

Pameran yang diinisiasi oleh sebuah band rock asal Bandung yang difasilitasi oleh Aiola Eatery digelar di Surabaya sukses, ‘pecah’ dan brutal.

title

FROYONION.COM - Aiola Eatery bersama kolektif seni Artchemist berkolaborasi dengan Teenage Death Star menggelar sebuah pameran karya rupa bertajuk Artsolute Beginner Terror di Geldboom Surabaya pada 14 Oktober kemarin.

Sebuah band rock ugal-ugalan berasal dari Bandung yang digawangi Sir Dandy, Alvin Yunata, Satria NB, Helvi dan Firman Zaenudin. Mengusung musik rock yang menabrak aturan-aturan dengan kata lain tak beraturan dan brutal, tanpa skill serta hanya untuk bersenang-senang karena bagi mereka bermain musik adalah taman bermain secara liar.

Artsolute Beginner Terror atau Teror Art Para Amateur ini sebelumnya sudah digelar di Jakarta dan dikurasi oleh Agan Harahap, David Tarigan serta Oom Leo. 

Kemudian Surabaya menjadi kota kedua bersama dengan kolektif seni ArtchemistAiola Eatery menjadi fasilitator dalam pagelaran pameran Teror Art Para Amateur oleh Teenage Death Star untuk menjadi ruang para seniman dari Surabaya dan sekitarnya, mengekspresikan imajinasi mereka melalui karya yang sebebas-bebasnya.

BACA JUGA: MUSISI ASAL PAMULANG INI ‘KERETAAN KE KOTA-KOTA’ UNTUK BERBAGI CERITA

Artsolute Beginner Terror
Talkshow pembukaan pameran Artsolute Beginner Terror yang dipandu oleh Alamanda dari kolektif seni Artchemist. (Foto: Dok. pribadi penulis)

Pameran dibuka oleh para personil Teenage Death Star dengan mencoret-coret bebas sebuah banner bergambarkan logo dari band mereka, kemudian dilanjut dengan talkshow yang dipandu oleh Alamanda dari kolektif seni Artchemist bersama para personil Teenage Death Star kecuali Alvin Yunata yang masih belum hadir di venue.

Ada 112 karya rupa yang masuk saat open call dibuka kemudian dikurasi oleh Artchemist dan ada sekitar 48 karya dipamerkan pada pameran Artsolute Beginner Terror. Dengan memberi ruang para seniman muda bahkan para amatir untuk berkarya dengan liar sebebasnya. 

BACA JUGA: PESTA SKENA SURAKARTA DALAM 67 TAHUN LOKANANTA

Teenage Death Star
Teenage Death Star foto bersama penonton setelah bermain di atas panggung secara brutal. (Foto: Dok. pribadi penulis)

Dimulai sejak pukul 15.00 WIB dengan pembukaan pameran lalu dilanjut dengan penampilan oleh Modernheads, The Caroline’s, Yellow Flower Living Water, serta Skabanton. di sela-sela penampilan 4 band pembuka ini tepatnya pada saat mendekati break maghrib diadakan juga workshop screen printing bersama Rock in Planet.

Saat pameran dibuka dengan talkshow bersama para personil Teenage Death Star, sang bassist yakni Satria NB menyampaikan bahwa dalam berkarya harus tanpa batasan, bahkan jika ada batasan maka tabrak saja, berkaryalah sebebas-bebasnya.

Sir Dandy, vokalis dari Teenage Death Star juga menambahkan bahwa dengan adanya Surabaya menjadi kota setelah Jakarta dalam perhelatan pameran Teror Art Para Amateur. Ia juga berharap pameran ini dapat digelar di kota-kota yang lain juga.

Sir Dandy berfoto di depan karya rupa yang dipamerkan bersama salah seorang seniman visual dari Surabaya. (Foto: Dok. pribadi penulis)
Sir Dandy berfoto di depan karya rupa yang dipamerkan bersama salah seorang seniman visual dari Surabaya. (Foto: Dok. pribadi penulis)

Penulis berdialog juga dengan salah seorang penonton bernama Ucup. Ia mengaku sangat senang ketika mendapat kesempatan menonton idolanya yakni Teenage Death Star dengan cuma-cuma melalui kontes giveaway memberi nama “macan putih” yang menjadi logo dari band kesayangannya. 

Ucup juga telah menantikan pertunjukan dari Modernheads dan Yellow Flower Living Water sejak lama. Pada akhirnya setelah sekian lama menanti Teenage Death Star datang ke Surabaya juga, ia bisa juga menyaksikan secara langsung band tersebut di depan matanya.

Penampilan dari Teenage Death Star menjadi penutup dari pameran Artsolute Beginner Terror atau Teror Art Para Amateur di Surabaya pada Sabtu, 14 Oktober lalu. Membawa beberapa lagu dari satu-satunya album yang mereka miliki yaitu Longway to Nowhere

Sir Dandy juga menyampaikan di sela-sela penampilan mereka bahwa band Teenage Death Star ini dapat berusia panjang yakni lebih dari dua dekade karena selalu bermain dengan rusuh, tidak rapi dalam memainkan alat musik, tidak pernah berlatih serta tidak pernah membuat lagu bahkan album lagi. 

Suasana panggung saat penampilan dari Teenage Death Star. (Foto: Dok. pribadi penulis)
Suasana panggung saat penampilan dari Teenage Death Star. (Foto: Dok. pribadi penulis)

Saat sedang perform di atas panggung, Teenage Death Star menganggap bahwa pertunjukan ini adalah taman bermain jadi siapa saja bisa ikut bernyanyi di atas panggung, memainkan gitar milik Alvin, bahkan Alvin memberikan gitar miliknya ke penonton layaknya dibuang lalu lompat ke moshpit arena bergabung dengan para penonton.

Pertunjukan musik dari Teenage Death Star di Artsolute Beginner Terror Surabaya kali ini sangat ‘pecah’, membuat cukup berkeringat dan menggila dengan liar. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Imam Luqman

Mahasiswa Sastra Indonesia tingkat akhir di salah satu kampus negeri di Surabaya, anggota masyarakat urban di Surabaya dan aktif di kesenian teater dan film pendek