Movies

JEJAK KEKERASAN SEKSUAL DI KOREA SELATAN DALAM DOKUMENTER BBC ‘BURNING SUN’

Media Inggris, BBC baru saja merilis dokumenter terkait skandal Burning Sun yang menggegerkan Korea Selatan pada 2019. Apa saja fakta-fakta mencengangkan yang diungkap dalam satu jam durasinya?

title

FROYONION.COM Januari 2019 lalu, skandal Burning Sun sukses jadi pemberitaan paling hangat seantero Korea Selatan. Lima tahun berselang, media Inggris BBC merilis dokumenter kasus ini melalui kanal Youtube mereka. 

Berjudul Burning Sun: Exposing the secret K-Pop chat groups, dokumenter berdurasi satu jam ini berhasil mengumpulkan satu juta penayangan pada hari pertama rilisnya. Masyarakat kembali diingatkan pada salah satu skandal paling menyedot perhatian di balik gemerlapnya industri hiburan Negeri Ginseng. 

Bukan hanya karena skala kerusakan yang diakibatkan, Burning Sun bisa dibilang memuncaki headline pemberitaan karena nama-nama artis besar yang turut terlibat. Bagaimana dokumenter ini merangkum keseluruhan kasusnya dalam durasi satu jam? 

BACA JUGA:

REVIEW BABY REINDEER, MENGUPAS LAPISAN TRAUMA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL 

EKSPLOITASI PEREMPUAN YANG DIDUKUNG BACKINGAN 

Burning Sun sendiri adalah nama sebuah klub malam di daerah Gangnam, Korea Selatan. Para pengunjung yang hendak ajeb-ajeb di Burning Sun harus merogoh kocek mulai dari $1000. Pada akhir pekan, biayanya bisa mencapai $7500. 

Tersedia pula tiket untuk pengunjung VIP dengan harga puluhan ribu dollar. Demi menyenangkan para tamu VIP, pengelola Burning Sun menyediakan fasilitas tambahan untuk mereka. 

Termasuk dalam “fasilitas” tambahan ini adalah tamu-tamu perempuan yang sengaja dibuat mabuk untuk kemudian dilecehkan. Seringkali para perempuan ini diumpankan untuk tamu VIP dengan iming-iming bertemu sang idola. 

Idolanya tentu bukan sembarang idola. Salah satu alasan skandal Burning Sun mengemuka adalah karena keterlibatan tiga nama populer di industri hiburan Korea. Ketiganya adalah mantan member BIGBANG Seungri, aktor Jung Joon Young dan mantan member FT Island Choi Jonghoon. 

Dikenal memiliki image baik dan prestasi mengagumkan, para penggemar wanita yang mengunjungi Burning Sun tentu tidak menaruh curiga. Mereka hanya ingin berbahagia bertemu idolanya dan sama sekali tidak terpikir bahwa kunjungan ke klub tersebut akan berakhir dengan tindak pelecehan. 

BACA JUGA:

MONSTER: FILM THRILLER INDONESIA YANG DIPUTAR DI JAFF SUDAH TAYANG DI NETFLIX! 

Kumpulan dosa di Burning Sun belum termasuk kasus yang dilakukan oleh ketiga selebriti tersebut secara terpisah. Penelusuran BBC mengungkap bahwa klub Burning Sun berawal dari group chat KakaoTalk berisi kumpulan foto dan video para perempuan yang dibuat mabuk sebelum dilecehkan. 

Kejahatan pada perempuan dengan cara menyebarkan foto dan video privasi tanpa persetujuan ini di Korea Selatan disebut “molka”. Kebiasaan melakukan molka ini mencetuskan niat mereka untuk membuat klub dengan kegiatan sama persis seperti yang dilakukan dalam group chat tersebut, namun dalam skala lebih besar. 

Skandal Burning Sun mulai tercium kepolisian saat mantan pacar aktor Jung Joon Young melaporkannya atas tuduhan molka. Ponselnya kemudian diperiksa dan polisi berhasil mendapat carbon copy atas data-data di dalamnya. Dari situlah, isi percakapan group chat KakaoTalk-nya bocor ke media dan jadi awal terkuaknya rentetan tindakan kriminal yang mereka lakukan. 

Bahkan setelah dinyatakan bersalah, hukuman yang dijatuhkan untuk para aktor utamanya juga terasa kurang adil. Seungri hanya dipenjara 18 bulan, Choi Jong Hoon dipenjara 2.5 tahun dan Jung Joon Young dipenjara 5 tahun. Pada 2024 ini ketiganya telah menghirup udara bebas. 

Singkatnya masa tahanan hingga kurangnya peran penegak hukum dalam kasus ini tidak lepas dari fakta bahwa ada backingan kuat di belakang mereka. Diketahui ada seorang pejabat polisi yang turut terlibat dalam melancarkan aksi selama ini. 

BACA JUGA:

REVIEW A KILLER PARADOX: DRAKOR NETFLIX DENGAN PREMIS SERU TAPI MEMBINGUNGKAN! 

BURNING SUN HANYA PUNCAK GUNUNG ES 

BBC mengemas dokumenter Burning Sun dengan kesaksian para reporter yang mengungkap kasusnya, mantan pegawai klub hingga seorang wanita yang pernah menjadi korban. Bukti-bukti tidak terbantahkan mulai dari isi group chat hingga video juga turut diperlihatkan. 

Isi dokumenter ini memang akan sangat mungkin mengganggu bagi sebagian orang. Adegan kekerasan seksual yang terpampang nyata hingga pernyataan menyayat hati dari para reporter dan korban cukup membuat sakit kepala. 

Tapi bagian paling mengerikan dari skandal ini adalah bahwa Burning Sun hanya puncak dari sebuah gunung es. Di Korea Selatan, masih banyak klub-klub lain yang beroperasi layaknya Burning Sun. Hanya saja, mereka belum terekspos. 

Alasannya sudah bisa ditebak: bekingan kuat, nama-nama besar yang kemungkinan terlibat hingga fanatisme penggemar yang secara tidak langsung turut melindungi pelaku. Dalam kasus Burning Sun, reporter yang pertama melaporkan kasus ini mengaku mendapat banyak kecaman dari penggemar wanita para selebritis tersebut. 

Kumpulan penggemar ini dibuat percaya pada image baik dari para selebritis selama karirnya. Saat ada berita buruk terkait idolanya, mereka memutuskan untuk kill the messenger alias menargetkan kebencian pada para reporter yang memberitakannya. 

Dua reporter yang jadi narasumber di dokumenter ini juga bisa dibilang merupakan korban dari skandal Burning Sun. Salah satunya mengalami dua kali keguguran dan satunya lagi masih merasakan trauma berkepanjangan. 

Apalagi di Korea Selatan, kaum perempuan dapat dikatakan hanya menjadi second class citizen. Menjadi seorang feminis yang memperjuangkan hak-hak perempuan atau sebatas membela hak-hak perempuan akan dipandang sebelah mata. 

Selebriti perempuan populer di Korea Selatan juga sama saja nasibnya. Leader dari girlgroup Red Velvet, Irene, pernah jadi sasaran kebencian hanya karena ketahuan membaca sebuah buku bertema feminisme. 

Tak ayal, ini menjadikan posisi perempuan sebagai korban eksploitasi oleh laki-laki menjadi kian rentan. Bukan hanya menanggung beban mental seumur hidup dan tidak adanya keadilan bagi korban, namun dalam proses pengungkapan kasusnya pun seakan dipersulit karena adanya intimidasi. 

Pada akhirnya, ada banyak lapisan masalah dalam skandal Burning Sun. Bukan hanya tindak prostitusi dan eksploitasi wanita tapi juga isu kesetaraan gender, lemahnya peran kepolisian hingga budaya mengidolakan selebriti yang sudah kelewat batas. 

Ini akan jadi tugas besar pemerintah Korea Selatan dalam mengatasi kasus-kasus serupa ke depannya. Atau minimal, memberi hukuman setimpal terlebih dahulu untuk para aktor utama kasus Burning Sun. 

Dokumenter Burning Sun: Exposing the secret K-Pop chat groups, dapat kalian saksikan melalui kanal YouTube BBC World Service. Ingat, atur mood dalam keadaan baik sebelum menontonnya karena konten yang dimuat cukup membuat depresi. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read