Design

APLIKASI DESAIN INSTAN: MATIKAN KREATIVITAS ATAU MEDIA BERKARYA BARU?

Sebagian dari desainer grafis dan video editor mengeluh dengan kehadiran aplikasi instan yang memudahkan bagi penggunanya. Emang iya sampai segitunya, atau mungkin malah bisa jadi media baru di industri kreatif untuk berkarya, Civs?

title

FROYONION.COM - Mungkin ada dari lo nih Civs yang saat ini bekerja sebagai desainer grafis atau video editor pernah mengeluhkan kehadiran platform desain di industri kreatif yang mudah digunakan, tinggal tempel sana tempel sini langsung jadi desainnya. Berbeda dengan ngedit pakai software Adobe Family harus bikin asetnya dulu dari awal. 

Jadi dengan kehadiran aplikasi instan ini lo merasa lahan pekerjaan lo selama ini terutama di industri kreatif diambil, atau lo merasa belajar desain susah-susah eh sekarang jadi percuma karena semua orang bisa desain karena dipermudah dengan aplikasi instan untuk desain, salah satunya adalah Canva.

Nggak cuma aplikasi untuk desain, bahkan aplikasi untuk ngedit video juga sekarang banyak yang instan tinggal klik-klik selesai.    

Kalau menurut gue sih fenomena tersebut ya wajar, kalau akhirnya sebagian orang merasa terancam karena lahan pekerjaannya banyak diambil oleh aplikasi instan ini. Gimana nggak merasa terancam, bayangin aja Civs kalau  lo ngedesain pake Photoshop bisa memakan waktu hampir seharian, sedangkan desain pake Canva hanya perlu beberapa menit saja sudah selesai. 

Makanya banyak orang-orang yang nggak belajar soal desain, akhirnya terbantu bisa bikin desain sendiri yang bagus dan kece karena banyak template gratis yang disediakan oleh Canva. Hal serupa juga terjadi dengan editor video, kalau lo ngedit pake After Effect atau Premiere Pro akan cukup memakan waktu, sedangkan pakai CapCut dan VN tinggal klik template yang lo inginkan hasilnya udah hampir setara dengan pakai software dari adobe family.

Jadi pengguna aplikasi instan ini nggak perlu belajar dasar-dasar desain grafis atau belajar secara teori tentang desain grafis, tinggal klik template yang disediakan, trus tempel-tempel sudah jadi deh, makanya tadi gue sebut bisa mematikan kreativitas karena lo hanya memakai template dari orang lain tanpa membuat sendiri dari awal. 

Hasilnya desain yang lo buat akan gitu-gitu aja dan bakalan kebaca banget kalau itu dari aplikasi instan, bahkan mungkin akan sama dengan desainnya orang lain. Akhirnya desain yang lo buat nggak memiliki value dan keunikan sendiri.

BACA JUGA: KENALI PERBEDAAN DESAINER GRAFIS DAN TUKANG SETTING BIAR LO GAK SALAH PAHAM

Sebenarnya hal tersebut justru bisa membuka peluang baru bagi para desainer grafis profesional. Soalnya lo bisa menjadi kontributor penyedia template baru buat Canva.

Apalagi sekarang sedang tren dikalangan anak muda, banyak orang suka membuat konten video kreatif yang sederhana dan cepat, untuk diunggah di Instagram atau TikTok. Nggak heran CapCut menjadi pilihan utama untuk mengedit video mereka menjadi lebih menarik dengan fitur-fitur yang telah disediakan sehingga memudahkan bagi penggunanya.

Nggak usah kaget buat lo yang punya skills lebih sebagai video editor, takut nanti lahan pekerjaan lo hilang karena semua orang udah dimudahkan untuk ngedit video sendiri di smartphone mereka. Lo bisa jadi kontributor pembuat template untuk CapCut, jadi lo bisa punya media baru untuk tetap berkarya dan menghasilkan cuan pastinya.

Soalnya menjadi kontributor atau kreator dari aplikasi Canva maupun CapCut, tidak akan banyak menyita waktu kalian Civs, sistem kontributor yang telah diterapkan oleh developer aplikasi ini pun tidak tetap alias freelance. Jadi lo bisa menyesuaikan waktu luang yang lo miliki, cocok banget buat mahasiswa untuk mencari uang tambahan biar nggak jadi beban orang tua. Caranya pun sangatlah mudah, lo tinggal ngirimin desain template yang telah lo buat ke Canva.

(Sumber: Canva)
(Sumber: Canva)

 Cara menjadi Kontributor Canva:

1. Lo bisa langsung mengunjungi laman Kontributor Canva, atau lo bisa klik link disini https://www.canva.com/id_id/creator/ lalu klik tulisan Become a Contributor atau klik Jadilah Kreator

2. Selanjutnya buat akun Canva lo, kalau lo belum pernah belum memiliki akun. Bisa langsung dengan menghubungkan akun Gmail atau akun Facebook.

3. Selanjutnya kalau kalian udah punya akun di Canva, maka akan langsung menuju ke laman Hub Kontributor. Di laman inilah kalian bisa mengunggah file template di Canva. 

 

Form pendaftaran Creator Capcut. (Sumber: Google Docs View)
Form pendaftaran Creator Capcut. (Sumber: Google Docs View)

Selanjutnya kalau lo mau  mendaftar sebagai kontributor di CapCut sangatlah mudah Civs.

  1. Download aplikasi CapCut di Google Play Store maupun App Store, kalau aplikasi CapCut ini nggak bisa lewat Web ya Civs, jadi lo harus download langsung aplikasinya di smartphone karena nanti membutuhkan ID CapCut di aplikasi yang telah lo download.
  2. Pilih menu Template.
  3. Kemudian pilih iklan di bagian atas yang menawarkan Anda untuk menjadi creator video.
  4. Selanjutnya login akun terlebih dahulu.
  5. Akan ditampilkan syarat dan ketentuan untuk menjadi creator.
  6. Kalau sudah dibaca semua syarat dan ketentuannya, langsung klik bergabung.
  7. Lalu kalian akan diarahkan untuk mengisi data pribadi di Google Form. Isi dengan lengkap dan benar, karena data yang lo isikan akan digunakan sebagai pencairan dana kalau template yang lo buat banyak digunakan oleh pengguna lain.
  8. Tunggu hingga proses selesai. Kalau sudah selesai maka otomatis lo diterima sebagai creator dan bisa membuat  template lo sendiri.

Gimana Civs, tertarik nggak lo buat jadi kontributor salah satu aplikasi tadi? Jadi menurut gue sih banyaknya orang yang memakai aplikasi instan itu karena memang mudah digunakan dan nggak ribet. Seharusnya hal itu bisa menjadi peluang bagi lo yang punya skill lebih dan profesional di bidang desain dan ngedit video untuk menjadi kontributor penyedia template. Nggak usah takut kehilangan lahan pekerjaan karena sejatinya aplikasi itu merupakan media baru bagi lo untuk berkarya. (*/)

BACA JUGA: TIPS BUAT DESAINER GRAFIS, CARA BIKIN PETA YANG RAMAH BAGI BUTA WARNA

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Irfan Kusbiantoro

Warga sipil biasa yang kebetulan menjadi mahasiswa sastra arab tapi selalu merasa salah jurusan