FroyonionHQ

MEMANIPULASI VISUAL LEWAT KAMERA ANALOG (CERITA BERYL)

Beberapa waktu yang lalu, Beryl presentasi di weekly meeting. Doi bercerita tentang kisah cintanya sama kamera analog. Simak ceritanya, Civs!

title

FROYONION.COMSeperti hari-hari senin biasanya, kita selalu ada weekly meeting di kantor Froyonion cuy. Kebetulan di hari senin kemarin, Beryl Yuwandry, videographer kita dapet giliran untuk presentasi nih. Doi membahas topik yang disukai sama anak-anak kantor, yaitu kamera analog.

Cerita dikit soal Beryl nih, sekarang doi masih jadi mahasiswa semester 10 di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), tepatnya di Fakultas Film & Televisi. Awalnya doi bingung kenapa memilih masuk sekolah film, padahal keluarga dan teman-teman dekatnya nggak ada yang berhubungan sama dunia perfilman.

“Mungkin karena sewaktu SMA gua sering movie marathon sendirian di rumah, bisa ngabisin 5-7 film dalam sehari. Borong DVD film di Ambassador Kuningan setiap hari, karena pada jaman itu belom ada Netflix dan sebagainya, mungkin karena itu gua tertarik sama dunia film dan memilih masuk sekolah film,” katanya.

Segaban koleksi kamera analog Beryl. (Credit: Haris Franky_)

Soal kamera analog, Beryl bilang kalo dirinya emang cuma hobi sama kamera analog. Pas ditanya sama anak-anak kantor perihal dirinya sebagai kolektor kamera, Beryl bilang “Nggak”, tapi pas doi ngebuka tasnya pas weekly meeting, isinya malah kamera analog semua. Pikir gue dalam hati, “Lo yakin diri lo bukan maniak kamera, Ber?”.

“Pertama kali punya kamera ketika gua masih SMA dan saat itu juga gua langsung suka, karena gua ngerasa gua bisa memanipulasi visual yang dimana mata manusia nggak bisa liat dan gua rasa itu seru banget,” lanjut Beryl.

Dirinya mulai kenal sama kamera analog dari YouTube pas awal-awal kuliah, tepatnya di sekitar tahun 2016. Dari situ, Beryl iseng nanya ke kakeknya soal kamera analog. Kebetulan, kakeknya punya kamera analog dan si Beryl tanpa pikir panjang langsung minta kamera itu ke kakeknya.

Toycam ‘Olympia EL1124’ dan Point & Shoot Yashica J-Mini adalah kamera yang didapetin Beryl dari kakeknya. 

Foto dari kamera Beryl. (Credit: Beryl Yuwandry)

“Dari situ, gua langsung beli roll film di Pasar Baru, ya mungkin karena gua belum ngerti ya sama kamera analog, gua nggak sengaja ngebakar 2 roll pertama gua ketika dicuci nggak ada gambarnya semua dong. Kesel sih tapi jadi pelajaran gua buat menghargai setiap shoot demi shoot-nya,” terang Beryl.

Hampir 70% kamera yang Beryl punya adalah hasil hibah dari keluarganya. Kocaknya, Beryl selalu nanya “Punya kamera jadul nggak?” tiap main ke rumah saudara-saudaranya. Dari yang awalnya nggak ada niatan untuk koleksi kamera, ehhh nggak kerasa udah punya banyak di rumah. Tapi tetep, doi cuma bilang kalo doi adalah orang yang ‘hobi’ kamera, bukan sebagai ‘kolektor’ kamera.

Salah satu koleksi terfavorit punya Beryl. (Creditr: dok. pribadi penulis)

Kamera favoritnya sampe detik ini jatuh ke Medium Format YashicaFlex Twin Lens.

“Memang filmnya lumayan jarang ada yang tersedia dan lumayan nguras kantong juga untuk 12 foto, tapi feel-nya beda banget. Gua harus bener-bener berpikir matang buat bisa hasilin 1 foto, tapi serunya di situ pake kamera analog,” jelas doi.

Kata Beryl, buat lo yang pengen nyoba terjun ke dunia kamera analog, lo bisa mulai coba untuk beli kamera-kamera analog yang murah dulu, atau coba tanya sama saudara lo yang mungkin punya kamera jadul yang nggak kepake.

“Coba maksimalin potensi kamera yang lu punya, karena setiap kamera analog punya keunikannya masing masing, bahkan kamera dengan brand dan type yang sama pun bisa hasilin foto yang berbeda, unik kan?” katanya.

Menurut Beryl, orang yang pengen belajar kamera tuh perlu tau dan paham basic photography, yaitu exposure triangle, “Dari situ lu bakal bisa dapetin foto yang baik, bahkan lu bisa bereksperimen buat dapetin shoot yang elu mau,” katanya.

“Jangan lupa penggunaan Light Meter, sangat amat membantu pas proses pemotretan, kalo beli langsung emang cukup mahal tapi sekarang udah banyak apps yang gratis di play store / apple store.” tutupnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.