Trends

DINILAI SALAH PILIH VENUE, ‘NOW PLAYING FESTIVAL 2022’ NGASIH PR PENGUNJUNGNYA UNTUK CUCI SEPATU

Nonton konser musik udah jadi budaya anak muda Indonesia apalagi setelah dua tahun nggak berjumpa. Di tengah banyaknya konser yang diselenggarakan, rupanya nggak semua memuaskan rasa kangen pengunjungnya. 

title

 FROYONION.COMPada 10 hingga 12 Juni lalu, Now Playing Festival 2022 diadakan di Cimahi, Jawa Barat. Festival musik yang terakhir diadakan pada tahun 2019 ini kembali hadir dengan line up yang keren-keren semua. 

Serupa dengan festival musik lainnya yang kembali hadir setelah terhalang pandemi, Now Playing Festival 2022 juga menerima respon positif masyarakat yang terlihat dari antusias mereka saat war tiketnya. Mematok harga mulai dari Rp150.000 untuk tiket early bird hingga Rp1.000.000 untuk tiket VIP 3 day pass, tiket early bird  untuk kelas festival ludes terjual dalam waktu 5 hari setelah pertama kali diumumkan via Instagram @nowplayingfest. 

Saat lineup musisi yang akan tampil diumumkan, rasa semangat penonton makin menggebu-gebu karena memang bagus-bagus semua. Mulai dari Dewa 19 yang bisa bikin nostalgia sama lagu-lagu signature-nya, deretan musisi perempuan idaman semua orang kayak Raisa, Yura Yunita, Bunga Citra Lestari, sampe jadi panggung perdana Ardhito Pramono setelah bebas dari masa rehabilitasi. 

Diadakan selama tiga hari berturut-turut di Cimahi, penonton yang dateng jauh-jauh tentu mengharapkan pengalaman yang berkesan untuk dibawa pulang. Kesan baik tentu ada, terutama karena mengobati rasa kangen nonton konser musik secara live lagi. Tapi kesan buruk nggak luput dari hati para penonton yang datang. 

BACA JUGA: SAINS JELASKAN KENAPA KONSER MUSIK OFFLINE TETAP TAK TERGANTIKAN

Pasalnya, Lapangan Manunggal Brigif 15/Kujang II yang jadi tempat terselenggaranya Now Playing Festival 2022 merupakan lapangan besar dengan tanah merah. Kalau lagi panas, jadinya berdebu banget. Tapi kalo lagi hujan, jadi becek banget, ngotorin sepatu, bahkan bau comberan (menurut testimoni penonton). 

Di hari pertama, memang terbukti keahlian Mbak Rara yang sengaja didatangkan sebagai pawang hujan sekaligus special performer mampu mencegah turunnya hujan. Penonton yang datang di hari pertama pun dapat menikmati konser dengan lancar. Tapi beda cerita waktu hari ke dua dan tiga. 

Hujan deras mengguyur kawasan Cimahi. Menyebabkan penonton yang datang harus pake ponco karena peraturan konser yang melarang membawa payung. Tanah yang becek pun nggak bisa dihindari meskipun panitia konser sudah menyediakan terpal untuk mencegah penonton becek-becekkan. 

“Jujur sebenernya konsernya seru banget karena musisinya oke semua. Tapi mungkin karena gue datengnya di hari ke-3 kali ya, jadi terpal yang digelar di tanah tuh udah kotor karena kena lumpur. Jadinya kurang nyaman aja apalagi hujan juga di hari itu,” tutur Dodi, salah satu pengunjung Now Playing Festival 2022. 

Testimoni serupa juga disampaikan oleh Febri, perempuan asal Bandung yang cukup terganggu dengan pemilihan venue kali ini. 

“Waktu hujan tuh udah bukan becek lagi, tapi banjir. Venue-nya yang masih tanah jujur salah satu faktor yang bikin nggak nyaman. Saran gue kalo emang mau pilih tempat yang outdoor, pilih yang udah berbeton/aspal aja jadi kalo ujan nggak sampe berlumpur,”sarannya. 

BACA JUGA: ALASAN MUSIK DAN YEL-YEL BISA JADI MEDIUM EFEKTIF DALAM UNJUK RASA

Dilaksanakan di bulan Juni dan punya pawang hujan nge-top, mungkin bikin panitia Now Playing Festival 2022 jadi PD nggak bakal hujan. Siapa sangka, cuaca kali ini nggak mendukung dan malah bikin festival musik satu ini menuai banyak kritik terutama soal pemilihan tempat. 

Walaupun begitu, masih ada penonton yang mengaku bisa menikmati konser walaupun pulang-pulang harus cuci sepatu bahkan pedicure karena lumpurnya masuk ke kuku kaki mereka. Kaki yang lembab dan kotor terkena lumpur, rupanya tidak menjadikan Now Playing Festival 2022 sepenuhnya gagal. 

Lagipula, menurut Maha dan Franky sebagai perwakilan Froyonion yang maniak konser musik, cuaca merupakan faktor yang sulit diduga walaupun udah punya pawang hujan sekalipun. Kena hujan, becek, sampe masuk angin, menurut mereka itu udah jadi risiko yang seharusnya bisa diantisipasi oleh penonton konser. 

“Menurut gue Now Playing Festival 2022 masih mending ya. Artisnya bagus-bagus, konsernya pecah juga, dan gue liat penonton juga bisa menikmati walau hujan. Dibanding itu, mungkin sebuah konser yang diselenggarakan di Lembang masih jadi konser terburuk yang gue datangi. Tempatnya jauh di dalem hutan, ujan, becek, ditambah jalannya nanjak. Such an experience deh,” tutur Maha mengutarakan pengalamannya. 

Beda dengan Maha yang mengalami kendala akibat venue konser, Franky justru punya pengalaman kurang mengenakkan di sebuah konser di Jakarta tahun 2019. Sebuah tragedi yang pasti udah familiar di kalangan pegiat konser musik kayak Franky karena panggungnya yang roboh, rundown yang ngaret, kasus pencurian alat musik, sampe artis yang protes karena nggak jadi tampil bikin konser satu ini jadi yang paling chaos di kelasnya. 

Berharap akan membawa pulang kenangan baik pasti menjadi harapan semua penonton. Semoga kedepannya, penyelenggara konser bisa lebih baik dan cermat dalam mempersiapkan konser musik. (*/) 

BACA JUGA: DI TENGAH SKRIPSI DAN PANDEMI, MUSIK RAP BIKIN GUE TETAP WARAS

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.