Tips

HOPELESS WAKTU PDKT? MUNGKIN BISA SIAPKAN INI UNTUK SI DOI

Sebuah akun atas nama @khairaumh berkeluh kesah tentang pengalaman first date-nya yang membosankan akibat pertanyaan boring para cowo yang kelewat sering dilontarkan kepadanya. Berikut solusi dari permasalahan tersebut!

title

FROYONION.COM -  PDKT atau biasa yang dipanjangin menjadi ‘pendekatan’ adalah sebuah ajang saling mengenal antara manusia satu dengan yang lain.

PDKT memang sebuah syarat wajib untuk menuju ke hubungan yang lebih serius, entah itu pertemanan, pacaran ataupun pernikahan.

Di Indonesia hal ini sempat menjadi heboh, semisal dari cuitan salah satu warga laman X dengan username @khairaumh.

BACA JUGA: MAU PDKT VIA MEDSOS? COBA TIPS INI!

Mbak di atas berkeluh kesah karena para cowok yang mendekatinya seringkali melontarkan template pertanyaan PDKT yang kelewat bosenin. Template PDKT itu semacam “kuliah di mana? kerja di mana? udah kerja?”. 

Demi memvalidasi pernyataannya, mbak tersebut juga sekalian bertanya di postingannya itu, dengan sesama kaum hawa, apakah juga merasakan hal yang sama demikian. 

Si mbak menyimpulkan bilamana hanya ditanya hal itu, mending tidak usah dijawab serius. Dan si mbak berpendapat, kalo lawan bicaranya sudah dikasih jawaban bercanda, maka biasanya lawan akan langsung menghilang. 

Memang sudah tidak dapat dipungkiri, perkembangan zaman adalah sebuah keniscayaan. Di zaman yang serba cepat ini mau tidak mau kita sebagai anak muda harus tetap relevan dengan perkembangannya, begitu pula dengan PDKT. 

BACA JUGA: ALASAN KENAPA HARUS COBA MAIN BUMBLE

Jaman 90-an PDKT identik dengan surat-menyurat pakai puisi cinta, titip salam melalui kawan bahkan sampai radio pun dilakukan. Namun, hal itu sudah tidak relevan bila dilakukan saat ini. Cara PDKT zaman ini kita sudah lebih cepat, lebih straight to the point, dibanding zaman dahulu yang berangsur melambat karena masih terbatasnya akses terhadap teknologi.

Menurut Schultz dalam Psychology Today, kenikmatan itu adalah sebuah penantian imbalan. Berarti, seseorang akan merasa lebih bahagia bilamana menerima sesuatu yang lebih dari biasanya.

Bahkan pertanyaan “Kerja di mana?” saja sudah dibilang membosankan. Ya tidak dapat disalahkan juga, itulah efek dari kemudahan zaman.  Tentu banyak sekali orang yang mengatakan hal seperti itu, mungkin juga pada gebetan kita. Seperti keluhan mbak @khairaumh di atas. 

Lantas, bagaimana seharusnya PDKT itu?

JADILAH HUMORIS

Hidup di dunia yang terlalu sumpek dengan berita-berita terkini yang berseliweran saja sudah buat stres lalu ditambah kamu hadir dengan pertanyaan yang kesannya serius. Maka di sini menjadi humoris sangat berperan besar untuk menjadikan obrolan itu tidak berakhir di pertanyaan yang itu-itu saja. 

Coba sekali-kali kamu menceritakan tentang komedian favoritmu dan apa yang membuat kamu tertarik padanya. Setelah cerita itu berakhir, kamu bisa bridging ke doi, dengan bertanya “Lalu siapa komedian favoritmu”? Mustahil juga bila tidak ada. 

Setidaknya, dengan ceritamu tentang si komedian favoritmu tadi, dia bisa tertawa lepas dan malah jadi ngefans sama komedian favoritmu. Humoris nggak melulu harus jadi badut. 

PERCAYA DIRI SAJA

Tidak masalah, untuk bertanya “Kerja di mana, kuliah di mana” asal kamu cukup dengan modal percaya diri, niscaya kamu akan bisa membawa obrolan itu ke topik yang lebih luas. 

Acapkali kita malah sering grogi dan kehilangan topik yang sudah kita siapkan, entah sejak kapan itu. Di sinilah pentingnya percaya diri, yakni agar kita tidak terbayang dengan perasaan takut dianggap membosankan, tidak menarik dan perasaan-perasaan negatif lain, yang kerap kali membuat kita kehilangan kendali. 

JADILAH DIRI SENDIRI

Narasi untuk menjadi diri sendiri memang sudah terlalu generik untuk digaungkan. Tapi ini memang adalah sebuah hal yang acapkali sirna ketika PDKT dengan si doi. Kita seringkali jadi aneh terkesan seperti dibuat-buat di depan doi. 

Sekali lagi, tidak masalah untuk melontarkan pertanyaan seperti yang mbak ungkapkan di atas. Asalkan itu berasal dari kemauanmu sendiri. 

TAHU DARI AWAL

Semenarik-menariknya, selucu-lucunya topik yang kamu bawakan kalau doimu tidak menunjukkan ketertarikan, lebih baik kamu mundur dan mencari orang yang lebih menaruh ketertarikan kepadamu. 

Biasanya orang yang tertarik kepadamu, segenerik apapun topiknya, pasti topik itu akan direspon. Entah itu ditimpali, ditanggapi panjang lebar, dipertanyakan kembali maksudnya. Pokoknya bila topik itu berbalas dan sampai kamu lupa waktu dengan PDKT-mu itu, bisa dipastikan lampu hijau dan boleh untuk mempersiapkan date keduamu.

Tidak ada kiat-kiat khusus dari PDKT ini sebenarnya, PDKT hanyalah ajang kita berkenalan dengan orang lain untuk menuju ke jenjang yang lebih serius. Lalu, mau sampai kapan kalian akan ketakutan dengan proses PDKT ini? Padahal ini kan jelas-jelas cuma ajang perkenalan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Roni Jonok

Pengangguran yang kebanyakan freelance, kalau lagi edgy bertransformasi jadi freelance yang kebanyakan nganggur. Bisa fotografi, videografi dan desainer grafis tingkat dasar sesekali nulis kalo lagi butuh duit.