Tanggal 14 Agustus kemarin resmi menjadi tanggal yang bersejarah. Pasalnya, Chelsea resmi menggaet Moises Caicedo dari Brighton. Tak hanya itu, Chelsea juga menjadikan Caicedo sebagai pemain termahal dalam sejarah EPL.
FROYONION.COM - Era Todd Boehly dalam memimpin Chelsea sebenarnya diiringi oleh banyak pertanyaan. Tidak tahu ke mana arah mereka. Tidak tahu apa tujuan mereka. Bahkan, mungkin juga tidak tahu apakah Chelsea masih memiliki motivasi dalam kejuaraan atau tidak.
Era tersebut diawali dengan buruk. Sangat buruk. Finish di urutan ke 12, gonta-ganti pelatih, hingga transfer asal-asalan yang tidak sesuai kebutuhan.
Namun, semua itu kini perlahan terlihat jelas. Pekerjaan yang dilakukan Chelsea semakin bisa ditebak arah dan tujuannya. Sebagai sebuah tim, Chelsea kini menjadi klub yang memiliki pandangan jauh kedepan. Prospek jangka panjang. Chelsea era Todd Boehly menjadi tim yang banyak diisi oleh pemain muda.
Hal itu bisa dilihat dari dari berbagai rekrutan yang bergabung mayoritas adalah pemain yang sangat muda. Sebagian besar dari mereka berusia dibawah 25 tahun. Rata-rata umur pemain Chelsea sekarang adalah 23 tahun. Apalagi, perekrutan manajer Pochettino yang kerap memanfaatkan pemain muda semakin memperjelas arah Chelsea sebagai klub sepak bola.
BACA JUGA: ALASAN KENAPA PREMIER LEAGUE BISA JADI LIGA ANTARKLUB SEPAK BOLA PALING EKSIS DI DUNIA
Todd Boehly sebagai pemilik pun tidak segan mengeluarkan uang besar hanya untuk mendatangkan pemain muda yang menurutnya potensial. Pembelian mahal terakhir adalah Enzo Fernandez yang didatangkan dengan dana 106 juta Poundsterling (Rp 1,9 triliun).
Yang terbaru, Todd Boehly bahkan memecahkan rekor transfernya sendiri dengan mendatangkan Moises Caicedo dari Brighton seharga 115 juta Poundsterling (Rp 2,2 triliun). Kedatangan Caicedo yang sempat diiringi drama itupun akhirnya memecahkan rekor transfer EPL sebagai pemain termahal. Lalu, siapakah Moises Caicedo ini?
Moises Isaac Caicedo Corozo atau lebih akrab dengan nama Moises Caicedo ini lahir di Santo Domingo, Ekuador. Sejak kecil, Caicedo memang sudah akrab dengan sepak bola. Sepak bola jalanan menjadi tempat bermain dan mengasah skill Caicedo sejak usia belia. Sepulang sekolah, Caicedo kerap bermain dengan teman-teman di kampung halamannya.
Karir Caicedo menapaki jalan yang serius ketika berumur 13 tahun. Saat itu, dia berhasil bergabung dengan akademi Independiente del Valle. Salah satu klub besar di Ekuador. Caicedo yang terus menunjukan perkembangan yang positif akhirnya banyak dilirik oleh para pemandu bakat.
Tawaran serius akhirnya langsung datang dari Inggris, Brighton. Dengan usianya yang baru 20 tahun, Brighton membeli Caicedo seharga 5 juta euro pada 2021. Namun, Caicedo tidak langsung menjadi tim inti. Caicedo mengalami pinjaman 6 bulan ke klub Belgia, Beerschot V.A.
Hanya mengalami 6 bulan masa peminjaman, Caicedo akhirnya berhasil menembus tim utama Brighton dengan penampilan apiknya. Caicedo kemudian menjadi andalan di starting line up pada musim berikutnya. Tak hanya itu, dia juga menjadi salah satu pilar bagi timnas Ekuador pada Piala Dunia 2022.
Caicedo memang memiliki karir cemerlang yang cukup cepat. Berusia 21 tahun, bermain di Premier League, menjadi andalan Ekuador, hingga menjadi pemain EPL termahal. Namun, perjalanan Caicedo sebenarnya tidak mudah. Caicedo banyak melewati masa sulit dalam hidupnya.
Caicedo merupakan anak bungsu dari 10 bersaudara. Orang tua Caicedo hanyalah pekerja serabutan. Ayahnya merupakan tukang becak, sementara ibunya adalah pembantu rumah tangga dan seorang penjual bunga lilin di pemakaman yang berjuang untuk menyambung hidup. Ditambah dengan kampung halaman Caicedo yang memiliki kriminalitas tinggi, sudah bisa dibayangkan betapa keras dan sulitnya dia untuk hidup di masa lalu.
Cobaan nyata lainnya datang ketika dia berusia 16 tahun. Ketika sedang dalam semangat tinggi bermain bola, Caicedo malah terkena cedera lutut. Karena itu, Caicedo harus menepi hingga 10 bulan. Beruntung, dengan usaha kerasnya dia akhirnya mampu bangkit dan menjadi seperti sekarang.
Rumor tentang hengkangnya Caicedo dari Brighton sebenarnya sudah kencang sejak bursa transfer musim dingin lalu. Caicedo yang tampil brilian bersama Brighton di EPL dan timnas Ekuador di pagelaran Piala Dunia 2022 membuat banyak tim besar meliriknya.
Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan Chelsea adalah klub-klub Inggris yang menaruh minat besar pada bakatnya. Dua klub terakhir bahkan bertarung sengit dalam perebutan jasa Caicedo.
Dilansir dari Fabrizio Romano, saga transfer Caicedo mengalami pertarungan yang cukup seru. Dua raksasa Inggris, Liverpool dan Chelsea sama-sama bersaing dengan sengit demi melengkapi kepingan terakhir di lini tengah mereka.
BACA JUGA: MESSI VS RONALDO ADALAH PERDEBATAN TERBAIK DALAM SEJARAH SEPAK BOLA
Awalnya, Liverpool menawarkan sebanyak 110 juta Poundsterling. Harga itu sudah diterima oleh Brighton dan berniat melepasnya ke Liverpool. Juergen Klopp bahkan sudah mengonfirmasi hal tersebut. Namun, Caicedo malah menunda kesepakatan dan menginginkan Chelsea.
Perang semakin sengit ketika Chelsea dikabarkan akan menawar dengan harga lebih tinggi. Publik dan para penggemar awalnya tidak yakin dengan hal tersebut karena tawaran Liverpool dinilai sudah terlalu tinggi dan tidak mungkin dikalahkan.
Namun, yang terjadi sungguh di luar nalar. Chelsea melayangkan harga 115 juta Poundsterling. Jelas, Brighton akan memilih harga tertinggi. Sementara Caicedo yang dari awal menunggu Chelsea juga tidak ragu-ragu untuk segera menyetujuinya.
Caicedo memilih Chelsea sebenarnya bukan tanpa sebab. Caicedo mengaku termotivasi oleh dua legenda Chelsea yaitu Makelele dan Kante. Terlebih dia juga bermain di posisi sama. Hal inilah yang membuatnya semakin yakin bahwa Chelsea adalah pilihan tepat baginya.
"Makelele dan Kante adalah inspirasi bagi saya. Mereka sangat rendah hati di atas lapangan. Saya rasa saya bisa mengatakan bahwa kami memiliki kualitas yang sama, tetapi mereka lebih baik,” ungkap Caicedo dalam situs resmi Chelsea.
Moises Caicedo adalah seorang gelandang petarung dengan banyak energi. Perannya di lini tengah selalu krusial mengingat kelebihannya dalam memberikan keseimbangan. Caicedo juga mampu bermain sebagai gelandang bertahan ataupun box to box. Tak heran bahwa banyak klub menginginkan jasanya, apalagi usianya juga masih muda.
Karena hal tersebut, Chelsea menilai bahwa Caicedo adalah pengganti ideal bagi Kante yang hijrah ke Arab. Bersama Enzo Fernandez di lini tengah, Chelsea yakin bahwa mereka akan menjadi duet solid dalam beberapa tahun ke depan. (*/)