Sports

DIIKUTI 4 NEGARA ASEAN, TIRTA TARUNA 66 OPTIMIS BISA LAHIRKAN ATLET BARU DI CABOR RENANG ARTISTIK DAN LONCAT INDAH

Kata siapa perlombaan renang cuma itu-itu aja? Kenalin, kejuaraan renang artistik dan loncat indah oleh klub renang asal Indonesia Tirta Taruna 66 yang tahun ini diikuti 4 negara ASEAN, plus ada yang hadir dari Qatar! Selengkapnya, baca di sini.

title

FROYONION.COMCabang olahraga renang artistik dan loncat indah, tampaknya masih asing terdengar di telinga masyarakat. Umumnya, kita hanya mengenal perlombaan renang gaya bebas, atau bahkan mengaitkan olahraga ini khusus dilakukan oleh orang dewasa.

Namun, di tangan pelatih renang artistik Arsyi Sabihisma yang merupakan anak perempuan pesepakbola nasional Alm. Ricky Yacobi, dan ibunya, Harly Ramayani yang merupakan pelatih loncat indah, didirikanlah Tirta Taruna 66, sebuah klub renang berusia lawas dan kini berusaha kembali bersinar.

Klub Tirta Taruna 66 punya satu tujuan, yaitu ingin fokus untuk membina dan melahirkan bibit-bibit muda yang piawai di cabang olahraga renang artistik dan loncat indah, khususnya Indonesia sebagai anggota negara ASEAN.

Suasana Stadion Akuatik pada 18 Maret 2023 lalu. (Foto: Dok. pribadi penulis)
Suasana Stadion Akuatik pada 18 Maret 2023 lalu. (Foto: Dok. pribadi penulis)

“Renang artistik dan loncat indah pertandingannya sangat jarang. Jadi, sebenarnya ini kan olahraga olimpik dan cabor di Asian Games, intinya, kita pembinaan bibit-bibit muda di cabor renang artistik dan loncat indah,” ujar Arsyi.

Pasca pandemi ini, Arsyi bersama dengan ibunya, menghidupkan tujuan itu dengan menyelenggarakan 3rd Tirta Taruna 66 International Diving & Artistic Swimming Championship yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, 17 - 18 Maret 2023.

Salah satu yang menjadi keunikan, kejuaraan ini diikuti oleh 208 peserta dan berasal dari empat negara ASEAN dengan cakupan usia paling dewasa adalah rentang 16 - 18 tahun, kemudian 13 -15 tahun, serta paling muda adalah mulai dari usia 7 tahun. Takjub!

“Kita mulai dari 10 tahun ke bawah. Rentangnya 13 - 15 tahun, 16 - 18 tahun. Jadi kita mengkhususkan untuk pembibitan paling kecil sih 7 tahun, ya. Mereka juga berasal dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan juga Singapura yang kita kenal sebagai gudangnya pembinaan di Asia Tenggara,” tambah Arsyi.

Meskipun dihadiri oleh berbagai negara anggota ASEAN, bahkan Qatar yang baru-baru ini cukup jadi sorotan tentang piala dunianya juga nggak ketinggalan untuk turut menyumbangkan generasi muda mereka di lini cabor renang artistik dan loncat indah.

Lantas, apa saja tantangan yang dihadapi Arsyi selaku penyelenggara demi bisa menghadirkan kejuaraan renang artistik dan loncat indah tingkat internasional?

Sejumlah orang tua atlet cilik dari sejumlah negara memberi dukungan. (Foto: Dok. pribadi penulis)
Sejumlah orang tua atlet cilik dari sejumlah negara memberi dukungan. (Foto: Dok. pribadi penulis)

“Tantangannya ya kolam ya. Karena kita harus pakai kolam renang yang bagus, yang standar internasional itu cuma ada di GBK. Jadi, memang ini kolam satu-satunya yang kita punya, yang kita banggakan ya,” terang Arsyi.

Banyak atlet muda yang demam panggung saat event tapi diberi motivasi oleh Arsyi agar terus optimis. (Foto: Dok. pribadi penulis)
Banyak atlet muda yang demam panggung saat event tapi diberi motivasi oleh Arsyi agar terus optimis. (Foto: Dok. pribadi penulis) 

Di samping itu, Arsyi menilai jika peserta yang mayoritas masih berusia belia juga nggak luput dari perasaan demam panggung dan kerap muncul ketakutan saat mau bertanding. Kendati demikian, dirinya selalu memberi mereka pesan semangat.

“Mereka juga masih ngerasa ini hal yang baru. Aku selalu bilang ke mereka, kalau tidak pernah mencoba, mereka nggak bakal tau. Jadi mereka bisa melihat, mencoba, menyukai. Dan ini bisa jadi jalur prestasi buat mereka,” jawab Arsyi dengan optimis.

Ke depannya, Arsyi berharap kejuaraan ini bisa melahirkan atlet-atlet baru, kemudian saling bertukar ilmu dan pengalaman, dan nggak menutup kemungkinan kejuaraan yang ia selenggarakan bisa hadir di tempat lain selain Jakarta. Semoga harapan itu bisa terwujud. (*/)

BACA JUGA: DANCESPORT: BEGINI FAKTA DANSA SEBAGAI CABANG OLAHRAGA!

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas