Tips

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIF DAN BAIK BAGI KESEHATAN MENTAL

Masalah kesehatan mental di lingkungan kerja ternyata berdampak pada performa industri lo secara menyeluruh. Kalau lo memiliki posisi yang strategis di kantor, berikut beberapa hal yang bisa lo lakuin supaya kantor lo kondusif dan baik bagi kesehatan mental.

title

FROYONION.COM - Kesehatan mental yang baik di lingkungan kerja memungkinkan orang untuk menyadari potensi penuh mereka. Hal ini bikin mereka bisa mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi penuh pada industri mereka. 

Fakta terkait masalah kesehatan mental yang berkembang sangat mengejutkan. Kalau kata World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia), lebih dari 300 juta orang diperkirakan menderita depresi (angka tersebut setara dengan 4,4% populasi dunia) dan 800.000 orang bunuh diri setiap tahun.

Konsekuensi ekonomi dari kesehatan mental yang buruk sama pentingnya. Sebuah studi oleh World Economic Forum/Harvard School of Public Health memperkirakan bahwa dampak global kumulatif dari gangguan mental dalam hal output ekonomi yang hilang akan mencapai sebesar $16,3 triliun antara 2011 dan 2030. 

Sementara itu, jumlah orang yang hidup dengan depresi meningkat lebih dari 18% antara tahun 2005 dan 2015. Lebih dari 80% beban penyakit ini terjadi di antara orang-orang yang tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

BACA JUGA: GIMANA CARA NGATASIN LINGKUNGAN KERJA YANG TOKSIK?

Lo yang memegang jabatan strategis di industri atau kantor tempat lo bekerja memiliki peran penting untuk mengatasi permasalahan ini. Faktor risiko stres di tempat kerja dapat dimodifikasi sehingga mendorong kesejahteraan individu karyawan, serta bisa mengembangkan kreativitas dengan maksimal.

Berikut terdapat beberapa upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat secara mental:

1. Sadar akan lingkungan kerja mengenai hal apa saja yang baik dan buruk dari kantor tempat lo bekerja. Lalu menyesuaikan hal tersebut untuk meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik bagi tiap individu yang ada di dalamnya. 

Setiap tempat kerja memiliki hal unik masing-masing. Penting bahwa sebelum memulai, lo mencari informasi yang diperlukan, baik perihal individu maupun tempat kerja, untuk menentukan kebijakan apa yang paling sesuai untuk tempat kerja lo.

2. Menjadi inspirasi bagi karyawan dan memberikan motivasi kepada mereka. Motivasi tidak selalu soal kata-kata bijak, bisa juga dengan cara menjamin kesehatan mental karyawan dan kesejahteraan mereka.

3. Memahami peluang dan kebutuhan lo dan karyawan lainnya. Hal ini bisa dilakukan salah satunya dengan membantu mengembangkan kebijakan yang lebih baik untuk kesehatan mental di tempat kerja. 

Output-nya bisa berupa program kesehatan mental di tempat kerja untuk kebutuhan seluruh individu di dalam kantor. Penting untuk mengidentifikasi kebutuhan ini lantaran dalam bekerja, biasanya orang enggak begitu merasa terikat sepenuhnya sehingga enggan untuk menceritakan masalah pribadi.

4. Mengambil langkah-langkah praktis untuk menangani kesehatan mental, salah satunya dengan melakukan evaluasi kesejahteraan di tempat lo bekerja. Lo juga melakukan kolaborasi dengan pihak lain guna meningkatkan kinerja individu karyawan kantor lo.

Dengan begitu, mereka akan merasa mendapat hal yang diinginkan berupa skill dan mengurangi keraguan atas dirinya alias krisis identitas. Kesibukan yang positif tentu bisa menjauhkan individu dari kesibukan yang negatif.

5. Lo harus bisa menjawab pertanyaan soal aduan kesehatan mental oleh karyawan dan bagaimana mengatasinya. Cobalah untuk mencari tahu ke mana harus pergi jika lo atau karyawan lainnya membutuhkan bantuan. 

Mendapatkan bantuan untuk masalah kesehatan mental dapat menjadi tantangan pribadi dan emosional bagi sebagian orang. Yang penting jangan takut untuk meminta dukungan, minimal lo bisa hadir di sana untuk rekan kerja yang mungkin membutuhkan dukungan.

Kalau kata Dr Brock Chisholm, Direktur Jenderal pertama World Health Organization (WHO), 

Tanpa kesehatan mental, tidak akan ada kesehatan fisik yang sejati.

Pakar kesehatan mental dari seluruh dunia bisnis, masyarakat sipil, dan akademisi dikumpulkan oleh World Economic Forum sebagai bagian dari Global Agenda Council on Mental Health. Mereka bersama-sama mengembangkan perangkat praktis guna mempromosikan organisasi yang sehat secara mental. 

Perangkat ini bertujuan untuk mendukung individu—di mana pun posisi mereka dalam suatu organisasi—untuk mengatasi masalah kesehatan mental di tempat mereka bekerja. 

Namun, kebanyakan orang yang punya masalah kesehatan mental enggak cerita ke orang lain. Ditambah lagi penderita masalah kesehatan mental kerap mendapat stigma negatif. Menceritakan masalah kesehatan mental dinilai berbeda dengan menceritakan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes atau kanker. 

Sebagai permulaan, lo yang sedang berjuang mengobati masalah kesehatan mental di lingkungan kerja bisa mencoba bercerita kepada teman dekat yang menurut lo sangat bisa dipercaya. Kalau masalah kesehatan mental yang sedang lo hadapi semakin serius, lo bisa melakukan konseling ke psikolog.

BACA JUGA: 3 CARA BERADAPTASI DI LINGKUNGAN KERJA BIAR LO NGGAK NGERASA KAYAK OUTSIDER

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung