Movies

FILM PENGABDI SETAN 2: COMMUNION, WAHANA RUMAH HANTU YANG BIKIN OVERTHINKING

Film Pengabdi Setan 2 masih menceritakan soal teror ibu sepanjang masa bersama sekte pemuja setan. Benarkah sekuel ini lebih baik ketimbang prekuelnya?

title

FROYONION.COM - Hadirnya film Pengabdi Setan 2: Communion yang berjarak lima tahun dari film pendahulunya, menjadi berita industri kreatif Indonesia yang menggembirakan dan dinantikan oleh para penggemar dari franchise film ini.

Tagline "teror ibu sepanjang masa" kembali bergema dan kali ini teror tersebut berpindah dari rumah terpencil ke rumah susun dengan lorong-lorong yang kumuh, gelap, dan suram.

Babak awal film Pengabdi Setan 2 dimulai dengan ditemukannya fenomena aneh yang menjadi mula tersingkapnya sekte pengabdi setan ke publik. Mayat-mayat dengan wajah seram dan membusuk ditemukan dalam posisi tengah bersujud pada sesuatu, entah siapa yang mereka sembah.

Wartawan Budiman penasaran, siapa kiranya yang membawa mayat-mayat itu ke sana? Namun Kepala Kepolisian malah berasumsi bahwa mayat-mayat itu datang sendiri.

Karena beberapa hal, berita soal mayat-mayat tersebut dilarang masuk koran. Namun fenomena itu nggak boleh hilang begitu saja. Wartawan Budiman disarankan menulisnya di majalah-majalah misteri yang kerap membahas hal-hal mistis yang kebenarannya kerap diragukan.

Bagi lo yang lahir di tahun 90-an awal, lo mungkin sempat mencicipi membaca majalah atau koran misteri semacam itu yang mengulik soal pesugihan dan sejenisnya, di mana kolom ceritanya kerap berebut tempat dengan rumus nomor togel dan nomor telepon tante-tante kesepian.

Dengan babak awal seperti ini, jelaslah bahwa franchise film ini mau dikaitkan dengan teori konspirasi. Ada "ide besar" di balik teror-teror mistis yang nggak masuk di nalar. Entah apa? Bahkan di akhir film gambaran dari ide besar itu saja nggak bisa diraba.

Sebagaimana yang kita tahu, kaitan sekte pengabdi setan dengan keluarga Rini, adalah karena keluarga tersebut-lah yang pada akhirnya mampu menjadi media untuk melahirkan pemimpin dari sekte tersebut, yaitu adik Rini paling bungsu.

Demi lepas dari gangguan sekte tersebut, keluarga Rini pindah dari rumah susun lama ke rumah susun yang baru. Namun sayangnya penganut sekte tersebut seperti ada di mana-mana. Di tempat tinggal mereka yang baru pun, mereka tetap nggak bisa lepas dari jeratan sekte pengabdi setan.

Menonton film ini seperti memasuki wahana rumah hantu yang dipenuhi lorong-lorong gelap dan suram. Lo bakal diajak mengeksplorasi lorong-lorong gelap untuk menemukan kengerian yang menunggu di baliknya.

Scoring musiknya betulan menegangkan dan makin menghidupkan kengerian yang bakal menyambut lo. Nggak bikin kaget, lebih membuat lo gelisah dan dag-dig-dug.

Permainan lighting yang cantik dipadukan dengan perpindahan kamera yang cerdik, membuat teror-teror di dalamnya kerasa disturbing.

BACA JUGA: PENJELASAN FILM PENGABDI SETAN 2 BESERTA TEORI-TEORINYA, HATI-HATI SPOILER!

Pada sekuel ini, atmosfer di dalamnya lebih dominan gelap. Para cast hanya bermodalkan api korek atau senter sebagai penerangan untuk menyibak satu demi satu kegelapan di sekelilingnya.

Hal ini dimanfaatkan Joko Anwar, utamanya bagi cast yang memegang korek, untuk memainkan situasi gelap-terang yang silih berganti dan membuat penonton menebak-nebak, "Apakah di terang berikutnya setannya bakalan muncul?"

Beberapa teror bahkan dibangun dengan sabar. Sebagai misal, gue sangat mengapresiasi teror tiga anak kecil dengan lift tersebut yang punya set up yang panjang.

Meski punya keunggulan dalam sisi visual dan scoring ketimbang prekuelnya, sekuel ini punya masalah dari segi ceritanya. Mari kita ulas satu-satu.

Dalam sebuah cerita, selalu ada pemicu kenapa hidup tokoh utamanya mendadak berubah. Dalam film horor misalnya, sebelum satu demi satu teror bermunculan, selalu ada pemicu yang membangkitkan kemarahan hantu atau roh jahat sebagai sumber teror.

Di prekuelnya, ada pemicu yang mengawali teror-teror yang dialami keluarga Rini tersebut, yaitu meninggalnya ibu secara ganjil.

Di sekuelnya gue mencoba mencari apa pemicu yang membuat teror-teror itu mulai berdatangan. Namun gue baru mendapatkannya belakangan dan bukannya di awal. Yaitu, pada malam itu bakal diadakannya ritual yang tujuannya bahkan gue nggak tahu buat apaan.

Hadirnya beberapa cast baru, seperti Ratu Felisha dan Jourdy Pranata, sebetulnya menjadi sesuatu yang menarik, terlebih mereka jadi korban teror-teror tersebut.

Namun sayangnya kehadiran mereka, utamanya Ratu Felisha, justru agak menenggelamkan para cast lama, seperti Tara Basro dan Bront Paralae yang punya peran penting di semesta film Pengabdi Setan.

Maka nggak heran, tujuan utama dari sekte pengabdi setan masih samar dan belum teraba. Bahkan sosok Pak Budiman yang meneliti keberadaan sekte ini, nggak banyak memberi informasi kepada penonton.

Alhasil, ide besar yang dikaitkan dengan sekte pengabdi setan ini menjadi sebuah teori konspirasi yang bahkan kita belum tahu apa efeknya secara global.

Yang cukup disayangkan juga adalah misteri-misteri soal keberadaan penganut sekte yang menjadikan rumah susun tersebut sebagai markas mereka, justru terkuak secara instan. Misalnya, dengan si ini tiba-tiba menemukan album foto yang membuat mereka tahu, mereka masih dikejar sekte pengabdi setan.

Dalam sekuel ini, beberapa teror masih menggunakan formula yang sama seperti di prekuelnya, seperti saat sholat digangguin setan dan ustad yang kehilangan harga dirinya (lagi)–tolonglah Joko Anwar, ini ustad loh, masa digituin.

Hal ini bisa menjadi easter egg yang memikat yang membuat penonton diajak bernostalgia dengan film sebelumnya. Namun di lain sisi juga membuat terornya jadi mudah untuk diantisipasi sehingga jadi nggak terlalu bikin kaget.

Satu misteri yang sampai hari ini mengganggu gue adalah siapakah bocah bernama Wisnu? Siapa sebenarnya keluarga Wisnu hingga punya kitab yang menghubungkannya dengan sekte pengabdi setan?

Ah, entahlah. Pada akhirnya alih-alih memberi jawaban atas misteri yang belum terjawab di prekuelnya, film Pengabdi Setan 2 ini justru makin banyak menambahkan misteri dalam semesta film ini. Mungkin beberapa bakal terjawab di sekuel selanjutnya–itupun jika betulan ada. 

Kesimpulan gue, dengan segala keunggulan di visual, scoring, setting filmnya, hingga atmosfer horornya film Pengabdi Setan 2: Communion ini cocok buat lo yang mencari film horor yang mirip seperti wahana rumah hantu. Benar kata banyak orang, film ini memang seram dan seru. Gue sarankan tontonlah film ini di IMAX yang sudah dilengkapi Dolby Atmos agar lo bisa menikmati segala fasilitas yang ada di sekuel ini secara optimal. Selamat menonton! (*/)

BACA JUGA: MENURUT LO, KENAPA FILM KKN DI DESA PENARI BISA SUKSES CURI PERHATIAN PENONTON?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shofyan Kurniawan

Shofyan Kurniawan. Arek Suroboyo. Penggemar filmnya Quentin Tarantino. Bisa dihubungi di IG: @shofyankurniawan