Music

BERNADYA: BERMUSIK ITU MEDIA UNTUK MENYAMPAIKAN PESAN

Musisi muda Bernadya baru saja merilis single terbarunya berjudul Masa Sepi.

title

FROYONION.COM - Lagu Masa Sepi merupakan lagu yang sudah Bernadya tulis pada 2021. Kemudian Bernadya bersama Juni Records—label rekaman milik Raisa— memutuskan untuk merilis lagu Masa Sepi pada tahun ini.

Saat ini Bernadya masih menjalani kesibukan mempromosikan single terbarunya Masa Sepi. Dia menjelaskan bahwa Masa Sepi menceritakan tentang seseorang yang sedang gagal move on

“Jadi mantan dia (tokoh dalam lagu) itu abusive, tapi dia tetap ingin mantannya balik,” terang Bernadya saat wawancara di kantor Froyonion, Tangsel pada Jumat (24/3). “Dia sudah mencoba untuk menyibukkan diri, tapi ujung-ujungnya tetap teringat mantannya.”

BERMUSIK SEBAGAI MEDIA

Bagi Bernadya, bermusik itu cara dia menyampaikan pesan kalau nggak bisa pakai kata-kata. Dia ingin kehangatan yang terdapat pada lagunya yang sedih—namun manis—bisa dirasakan oleh orang lain juga.

Selain bisa menyampaikan pesan lewat lagu, sebagai musisi pun Bernadya merasa bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang hebat lainnya.

Beberapa pendengar Bernadya pun ada yang turut menghubunginya untuk mengatakan bahwa mereka merasa relate atas lagu yang Bernadya tulis.

Perempuan berusia 19 tahun itu pun mengaku bahwa dalam membuat lagu, ia terinspirasi oleh musisi internasional Taylor Swift dan Nicole Zefanya (NIKI), serta musisi lokal Tulus dan Raisa. 

Bernadya menyukai bagaimana cara Tulus menulis lirik lagu, rasanya berbeda dari yang lain. Ia pun menyukai lagu Raisa karena sejak kecil, Bernadya tumbuh bersama dengan lagu-lagu Raisa.

BACA JUGA: NONTON KONSER DI STADION LEBIH BANYAK MINUSNYA?

PROSES MENULIS LAGU

Pertama naik ke atas panggung, saat itu Bernadya masih berusia 4 tahun. Dia berdiri di sana ketika mengikuti lomba menyanyi. Bernadya menyukai proses menulis lagu. Prosesnya pun harus sesepi mungkin.

“Aku cuma bisa menciptakan lagu di ruangan yang sepi karena bisa lebih fokus,” terang Bernadya saat wawancara. “Kalau misalnya di-workshop-in sama produser, itu aku nggak bisa. Aku harus sendiri.”

Ide menulis lagu kerap mengalir saja ketika ia memainkan gitar. Atmosfer sepi di dalam kamarnya pada jam 2 malam turut membangun suasana dan mendukungnya dalam menulis lagu.

Banyak pendengar menilai bahwa hal yang menonjol dari musisi tersebut adalah the imperfection dalam dirinya. Sebagai musisi yang mengakunya tidak full of technic, Bernadya bakal merasa malu banget kalau lagunya belum lengkap tapi sudah didengar orang.

Awalnya Bernadya ingin menjadi dokter gigi lantaran melihat karier ibunya. Lalu saat dia mengikuti ajang kontes menyanyi ketika di bangku SMP, dia merasa matanya terbuka luas dan menilai bahwa bermusik ternyata lebih seru.

Ayah Bernadya turut mendukung dirinya untuk berkarya. Peran orang tua begitu penting dalam kariernya.

“Aku nggak berani terjun ke musik kalau nggak ada dorongan dari papa,” ujar Bernadya. “Gabung Juni Records pun karena papa yang ngajuin ke label-label. Dan jodohnya di Juni Records.”

Lagu pertamanya pun ia tulis bersama kakaknya dan ternyata banyak yang mendengarkan. Mengetahui hal itu Bernadya pun merasa senang dan melanjutkan bermusik.(*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung