Music

5 PILIHAN LAGU KHAS ANAK MUDA YANG GAMBARKAN SUASANA JELANG PEMILU

Berikut adalah 5 pilihan lagu yang menggambarkan suasana pemilu. Lagu-lagu yang gue pilih datang dari Syifa Sativa, Iksan Skuter, Jason Ranti, SEBUMI, dan .Feast. Silahkan simak 5 pilihan lagu pada artikel ini.

title

FROYONION.COM - Pemilu 2024 sudah di depan mata, Karena begitu 2023 yang tinggal menghitung hari ini, kita akan merasakan tahun politik. Kita akan dikenalkan oleh para calon “wakil rakyat” yang (mungkin) sepak terjangnya saja kita tidak tahu. Tapi mau gimana lagi, begitulah nasib kita tinggal di Indonesia. Pun walau kita digaungkan dengan pesta demokrasi, tanpa dipungkiri bahwa pemilihan sistem ini adalah memilih orang yang sudah dipilihkan. Iya atau iya?

Baiklah. Kembali ke Pemilu 2024. Gue bukan mau mengulas tentang siapa saja yang akan menjadi calon, atau program kerja yang harus ada di Pemilu 2024, ya, melainkan sesuai judulnya, gue mau menuliskan lagu-lagu yang yang sekiranya menggambarkan suasana pemilu. 

Tentu lagu-lagu ini ditulis oleh para musisi yang kritis dan peka terhadap keadaan sekitar. Nah setidaknya ada 5 lagu, di antaranya adalah sebagai berikut.  

1.  RAKYAT NGGAK BUTUH PRESIDEN – SYIFA SATIVA 

Berdebat sama tetangga gara-gara negara

Sampai lupa kalau mereka lagi dililit utang

Gara-gara biaya hidup semakin meningkat

Presiden cuma bilang rakyat nggak boleh melarat

Maka dari itu…..

Rakyat-rakyat gak butuh presiden

Rakyat-rakyat butuhnya kedamaian

Lagu dari Syifa Sativa ini memuat lirik yang gue kira cukup frontal. Saat mendengarnya, kita bisa menyimpulkan bahwa rakyat itu sebenarnya tidak butuh-butuh amat seorang presiden, mereka hanya butuh kedamaian. Pun melalui lagu ini, Syifa Sativa seolah ingin menegaskan bahwa tidak ada presiden, tidak jadi masalah!! 

Kenapa begitu? Karena percuma ada pemilihan presiden kalo pada akhirnya antara satu dengan yang lainnya malah bermusuhan. Dan terbukti, jika flashback sejenak ke Pemilu 2019 lalu, banyak kalangan masyarakat bermusuhan dan terpolarisasi gara-gara berbeda pandangan politiknya. Walaupun sudah ada yang saling baikan, namun hingga kini banyak juga kok yang masih dihinggapi oleh rasa dendam. Kalo untuk Pemilu 2024, gimana? Kita lihat aja nanti. 

BACA JUGA: IKSAN SKUTER: SEIMBANGKAN IDEALISME, KRITIK, DAN PRODUKTIVITAS BERKARYA

2.  CARI PEMIMPIN – IKSAN SKUTER 

Aku cari pemimpin yang naiknya bis kota

Kami cari pemimpin yang hidup sederhana

Bukan cari pemimpin yang lupakan janjinya

Apakah ada pemimpin yang seperti kami idam-idamkan?

Dapat dipastikan, di setiap tahun politik, akan ada banyak sekali baliho maupun poster di pinggir-pinggir jalan yang termuat foto-foto dari para politisi. Poster-poster itu mainstream-nya berisikan foto dengan raut muka senyum dan mengenakan peci hitam disertai dengan janji-janji manisnya.

Nah gue rasa lagu yang cocok untuk menggambarkan situasi tersebut adalah lagu Cari Pemimpin dari Iksan Skuter. Lagu ini merekam dan melayangkan keresahan bahwa rakyat Indonesia itu mencari sosok pemimpin yang bisa tampil sederhana dan tidak melupakan janjinya. Apakah ada pemimpin yang seperti itu? Harapannya sih ada, ygy. 

3.  BAHAYA KOMUNIS – JASON RANTI 

Terus terang aku khawatir

Dengan komunis di tanah air

Yang belakangan hidup kembali

Dari dalam gang, di pikiran, di pinggiran, di selangkangan

Ini mungkin tanda-tanda kudetanya yang mutakhir

Ooo... telepon nine one one

Lagu Bahaya Komunis dari musisi yang akrab dipanggil Jeje ini memuat lirik-lirik yang sarat akan satir. Karena tidak bisa dipungkiri selain bulan September, isu komunis acap kali “digoreng” saat menjelang pemilu. Digorengnya isu komunis ini tentunya dimuarai dari media sosial yang dominan ulah dari para buzzers. Di mana kubu A mencap kubu lawan adalah komunis. Dikit-dikit dikaitkan sama komunis. Dikit-dikit anti China.

Pun melalui penggorengan isu komunis ini tidak sedikit orang yang akhirnya terpedaya. Dan kalo begitu, yang pasti seneng adalah mereka yang sedang atau mau berkuasa. Karena disadari atau tidak, negara akan terus membiarkan rakyatnya selalu bodoh agar mereka bisa berkuasa (terus).

4. KALO NGGAK JANJI NGGAK MENANG – SEBUMI 

Janji, janji, janji tinggal janji

Kalau ngga janji ngga menang

Pendidikan gratis, kesehatan gratis semua tinggal janji

Upah layak, kerjaan untuk rakyat semua tinggal janji

Ada prabowo ada jokowi saling rebutan kursi

Obral janji memberi ilusi rakyat selalu di bohongi

Lagu dari Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia (SEBUMI) berjudul “Kalo Nggak Janji Nggak Menang” ini sebenarnya digunakan pada konteks pemilu 2019 lalu. Karena memang disitu tertulis lirik secara jelas “Ada Prabowo ada Jokowi saling rebutan kursi”. 

Namun, walaupun begitu, gue masih merasa lagu ini sangat cocok dirasakan di setiap situasi menjelang pemilu. Hanya saja mungkin biar relevan lagu Kalo Nggak Janji Nggak Menang” bisa diganti liriknya pada bagian nama-nama orang yang “mau rebutan kursi”, hehehe. FYI, lagu ini juga memuat puisi dari Wiji Thukul berjudul Momok Iyong, lho. 

Nah untuk isi dari lagu ini kalian pasti sudah menebak. Adalah terletak pada politisi-politisi yang selalu saja mengumbar janji ini-itu tapi saat menjabat nihil eksekusi. Dasar gimmick!

5. KAMI BELUM TENTU - .FEAST 

Pemimpin di esok hari

(Adakah yang cukup mampu?)

Mewakilkan suara kami

(Jelas tak ada yang tahu!) 

Ada yang cukup peduli

Umat yang dikelabui

Melupakan masa lalu

(Namun kami belum tentu!)

Lirik di atas gue ambil dari bagian reff lagu Kami Belum Tentu milik .Feast. Liriknya memang sama pada lagu-lagu .Feast lainnya yang cukup membuat para pendengar untuk berpikir. Tapi kalo gue pribadi coba untuk terjemahin, lagu ini cocok menggambarkan suasana pemilu. 

Lantaran .Feast mencoba untuk menggugat kejadian kelam masa lalu dan mengajak masyarakat untuk tidak salah memilih pemimpin. Karena jangan sampai kita terkecoh dengan gimmick dan pencitraan dari para calon pemimpin! Semoga saja kita masih jernih dan kritis dalam menentukan pemimpin kita di kemudian hari. Semoga. 

Itulah 5 lagu yang gue kira sangat cocok untuk menggambarkan suasana pemilu nantinya. Pokoknya kita sebagai rakyat harus selalu berhati-hati dan mawas diri. Jangan sampai Pemilu nantinya dijadikan ajang kita sebagai bangsa mengalami kemunduran. Dan terakhir gue menaruh harapan jangan sampe kejadian-kejadian negatif di pemilu 2019 akan terulang atau malah lebih parah di pemilu 2024 nanti. Amit-amit pokoknya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khoirul Atfifudin

Masih berkuliah di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta. Saat ini sedang memiliki ketertarikan pada dunia musik dan tulis-menulis.