Movies

REVIEW FILM ‘FAST X’, AWAL DARI TRILOGI AKHIR KISAH DOMINIC TORETTO

22 tahun setelah film pertamanya rilis, petualangan keluarga Dominic Toretto akan segera mencapai titik finish. Seperti apa bagian pertama dari trilogi akhir kisah film ikonik yang dibintangi Vin Diesel ini?

title

FROYONION.COM - Sebagai salah satu film dengan sekuel terbanyak, kisah yang disajikan saga Fast and Furious sudah sangat berkembang sejak awal rilisnya tahun 2001 lalu. Berawal dari film seputar balapan liar, sekuelnya perlahan makin memperlihatkan sisi action yang lebih mind-blowing.

Sebut saja mulai dari keterlibatan agen khusus, kelompok teroris dengan teknologi canggih sampai adanya alat sakti yang mampu mendeteksi keberadaan siapapun di dunia ini. Kendaraan yang digunakan pun nggak terbatas hanya pada supercar saja namun sudah menggunakan helikopter, kapal selam sampai mobil terbang ke luar angkasa. 

Di titik ini, keluarga Dom sudah bukan lagi sekelompok pembalap jalanan liar, tapi sudah menjelma bak superhero. Penulis naskah mungkin juga sudah kehabisan ide aksi apa lagi yang dilakukan Dom supaya tampak lebih keren dari film sebelumnya. Akhirnya, nggak ada pilihan selain mengakhiri petualangan Dom.

Fast Saga kabarnya akan diakhiri pada film keenam pasca kematian Paul Walker, salah satu bintang utamanya. Namun, nyatanya film ini baru akan selesai di instalemen kesepuluhnya. Itupun masih dibagi lagi menjadi trilogi. Artinya, total akan ada 12 film dalam saga ini. 

Sebagai film pertama dari trilogi akhir kisah Dominic Toretto dan kawan-kawan, Fast X dibuka dengan adegan flashback Fast Five yang terjadi di Rio de Janeiro, 10 tahun lalu. Kita akan melihat kembali aksi Dom dan Brian saat mencuri brankas uang milik bos mafia Hernan Reyes. 

Hernan Reyes ternyata memiliki seorang putra bernama Dante Reyes yang kala itu turut bersamanya memburu Dom di jembatan. Sang ayah terbunuh sementara Dante berhasil selamat. Ia bertekad akan membalas dendam atas kematian ayahnya pada Dom dan keluarganya. 

Balas dendam Dante tentu bukan kaleng-kaleng. Sepuluh tahun telah berlalu sejak ia kehilangan sang ayah. Kini dirinya telah memiliki cukup sumber daya untuk menghancurkan Dom dan timnya. Misi Dante adalah membuat Dom menderita dengan menyakiti satu per satu anggota keluarga yang dicintai Dom.

BACA JUGA:

REVIEW ‘GHOSTED’, KETIKA CHRIS EVANS DI-GHOSTING AGEN CIA 

Kehadiran Jason Momoa sebagai Dante Reyes adalah hal utama yang menarik perhatian di sini. Karakter Dante sebagai psikopat ‘gemulai’ dengan langkah selanjutnya yang nggak bisa ditebak namun tetap well-calculated benar-benar jadi scene stealer di sepanjang film.  

Bahkan, bisa dibilang sosok Dante adalah satu-satunya yang membuat Fast X tampak berbeda dan tetap menarik untuk ditonton. Karakter antagonis ini berhasil memberi nyawa pada filmnya. Penonton akan dibuat terus menebak-nebak kegilaan apa lagi yang akan dilakukan Dante selanjutnya.  

Selain Dante, relatif nggak ada hal lain yang cukup baru dari keseluruhan durasinya. Adegan kebut-kebutan yang jadi jualan utama tentu masih tersaji, lengkap dengan ledakan bom di latar belakang. Abaikan logika kalau mobil yang sudah rusak sana sini harusnya nggak berfungsi lagi. Kita beli tiket filmnya memang buat adegan kebut-kebutan nggak masuk akal ini, kan?  

Fast Saga awalnya punya semacam ketentuan bahwa antagonis di film sebelumnya nggak akan dimunculkan lagi di sekuelnya. Tapi hal ini nggak berlaku mulai Fast 7. Alhasil, Fast X tumpah ruah oleh wajah-wajah lama yang sebelumnya kita lihat melawan Dom, mulai dari Ian Shaw, Cipher sampai Jacob Toretto. 

Banyaknya tokoh diakali dengan pembagian dalam tim-tim kecil yang masing-masing punya tugas tersendiri demi menyelesaikan misi utamanya. Mirip-mirip Avengers: Endgame gitu, lah. Ini sekaligus bikin filmnya tetap seru untuk diikuti karena screentime terbagi rata, nggak hanya fokus pada Dom semata. 

BACA JUGA:

REVIEW GUARDIANS OF THE GALAXY VOL. 3: FILM MARVEL PALING EMOSIONAL TAHUN INI

Sebagai film kesepuluh, Fast X beberapa kali mengambil referensi dari film-film terdahulu yang sebelumnya sudah dirilis, termasuk sepenggal instrumen See You Again di salah satu adegannya. Penonton seakan diajak bernostalgia dan diingatkan lagi kalau film ini akan jadi awal dari trilogi terakhirnya.  

Fast X juga masih meneruskan tradisi sejak Fast 7 dengan ‘menghidupkan’ kembali karakter yang sebelumnya sudah dianggap meninggal. Seseorang juga tiba-tiba punya saudara rahasia. Sebuah plot yang lama-lama terasa membosankan untuk diikuti karena twist-nya sama saja dan itu-itu mulu dari dulu. 

Penggemar Fast Saga kayaknya udah nggak ada harapan untuk melihat film ini kembali ke kodratnya sebagai film balapan jalanan liar. Mungkin pihak studio juga sadar kalau ceritanya sudah melebar kemana-mana, akhirnya sekalian saja film terakhirnya ini dibuat semakin di luar nalar. 

Tapi, semakin absurd adegannya justru semakin rame penontonnya. Nonton Fast X bukan lagi soal nikmatin alur cerita dan pengembangan karakter dari tokoh-tokohnya, tapi menyaksikan kegilaan apa lagi yang bisa dilakukan Dom dengan mobilnya.  

Kegilaan ini juga masih akan berlanjut karena ada 2 film berikutnya yang belum dirilis. Ada mid credit scene yang dijamin bikin kalian excited nunggu kelanjutannya. Fast X part 2 bakal membawa lebih banyak cast yang bikin heboh dengan adegan aksi yang makin bikin hah heh hoh. 

Banyaknya karakter yang bakal ngumpul di film kesebelas nanti sekaligus menunjukkan betapa saktinya Dante Reyes sampai bikin gengnya Dom harus minta bantuan kanan kiri demi mengalahkannya. Ah, lagi-lagi Dante! Memang cuma dia yang pantas dapat pujian habis-habisan dari film ini. Nonton Fast X demi Jason Momoa dijamin nggak akan bikin kecewa.  

Fast X sudah dapat kalian saksikan di bioskop-bioskop terdekat. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read