Movies

ANGKAT MITOS SERAM DI GUNUNG, FILM ‘PASAR SETAN’ AKAN TAYANG PADA 29 FEBRUARI

Film ‘Pasar Setan’ diangkat dari mitos di gunung tentang sebuah tempat bernama pasar setan. Begitu masuk ke pasar setan, kalian tidak akan bisa pulang.

FROYONION.COM - Setelah sukses dengan film Inang dan Qorin, IDN Pictures kembali hadirkan film horor terbarunya berjudul Pasar Setan.

Film Pasar Setan terinspirasi dari kisah nyata yang mengangkat mitos seram di gunung, yaitu sebuah tempat di dimensi lain bernama pasar setan.

Menampilkan empat vlogger horor yang terdiri dari Tamara (Audi Marissa), Kevin (Roy Sungkono), Yunus (Pangeran Lantang), dan Caca (Shindy Huang).

Keempatnya mendaki Gunung Salak untuk membuat konten viral. Kejadian horor yang awalnya dibuat dengan berpura-pura, malah berujung petaka bagi mereka.

Film Pasar Setan akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada 29 Februari. Tonton video trailer film Pasar Setan di bawah ini!

“Sekarang kita lagi menuju ke sebuah tempat yang telah melegenda. Namun, enggak ada satu orang pun yang kembali dari sana dengan membawa bukti,” kata Tamara dalam video vlognya.

Selain empat nama bintang yang disebutkan sebelumnya, film horor Pasar Setan juga dibintangi oleh Michelle Tahalea, Kiki Narendra, Agni Pratistha, Epy Kusnandar, Fangtatis, dan Fajar Gomez.

MISTERI PASAR SETAN

Pasar Setan adalah legenda yang populer di daerah pegunungan di Indonesia. Tempat ini dipercaya sebagai tempat bagi makhluk gaib untuk melakukan aktivitas jual beli sebagaimana di pasar.

Ketika melakukan pendakian di Gunung Salak, tim vlogger yang mendaki bertemu dengan penampakan dari penduduk asli Pasar Setan.

Tamara, Kevin, Yunus, dan Caca kemudian tersesat dan harus mencari jalan keluar. Penduduk Pasar Setan satu per satu memberikan teror kepada mereka.

Segala upaya mereka lakukan untuk keluar dari Pasar Setan, tapi hasilnya nihil. Mereka hanya berputar-putar sambil terus mendapat teror. Nyawa para tim vlogger pun terancam.

MASIH ADA YANG SELAMAT

Hanya Tamara yang berhasil selamat dari teror menyeramkan dan penduduk Pasar Setan di Gunung Salak. Ia pun menjadi satu-satunya saksi kunci yang harus menjawab pertanyaan polisi.

Tamara dimintai keterangan untuk membuktikan apa saja yang terjadi dari ketiga temannya yang hilang.

Pasar Setan merupakan debut sutradara Wisnu Surya Pratama dalam ﬁlm horor panjang, setelah sebelumnya dikenal dengan karya-karya pendek dan dokumenter.

Dibantu oleh produser Susanti Dewi dan IDN Pictures, Wisnu berharap ﬁlm ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengangkat isu-isu yang relevan dengan masyarakat Indonesia.

Pasar Setan turut mengangkat fenomena cancel culture yang menjadi latar belakang cerita film tersebut.

“Fenomena untuk mendapatkan viewers, bagaimana menjadi terkenal itu terkadang dilakukan dengan cara-cara seperti fake story, cerita yang dipaksakan ada, demi konten,” kata Sutradara Wisnu Surya Pratama.

“Sementara itu, terkadang ketika orang sudah berbuat kesalahan juga di-cancel dan di-bully habis-habisan di media sosial,” tambahnya dalam konferensi pers film Pasar Setan di XXI Epicentrum pada Senin (6/2).

Produser dan Head of IDN Pictures, Susanti Dewi menyampaikan bagaimana ﬁlm menjadi salah satu medium untuk menyampaikan isu yang dekat dengan masyarakat Indonesia di era saat ini.

“Dengan isu yang ingin kami sampaikan, menurut kami, ﬁlm bisa menjadi medium yang penting untuk otokritik terhadap masyarakat tapi juga tetap menghibur,” ujar Susanti.

“Film Pasar Setan akan menghadirkan horor berbeda. Sangat dekat dengan kehidupan kita saat ini, yang terinspirasi dari kisah nyata dan mitos tentang Pasar Setan,” tambahnya.

Film Pasar Setan akan tayang pada 29 Februari di bioskop Indonesia. Pencinta film horor Indonesia harus nonton! (*/)