
Olahan daging di hari raya Idul Adha pastinya ditunggu-tunggu, tapi ada bahaya yang mengancam nih kalau kamu berlebihan saat mengkonsumsinya. Maka dari itu ini dia rahasia agar kamu tetap aman dari kolesterol saat makan daging di momen Idul Adha nanti.
FROYONION.COM – Tradisi makan daging kurban pada perayaan hari raya Idul Adha sudah menjadi rutinitas setiap tahun bagi masyarakat Indonesia. Jejeran santapan daging kambing dan sapi sungguh menggoda untuk dicicipi.
Namun, sayangnya, banyak orang yang mengonsumsi makanan yang diolah dari daging, dapat menghadapi risiko kesehatan tertentu. Salah satunya adalah peningkatan kadar kolesterol yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada, nyeri leher, dan bahkan mual-mual.
Maka dari itu, tidak semua orang memiliki keberanian untuk menikmati daging kambing dengan segala potensi masalah kesehatannya. Salah satu kekhawatiran utamanya adalah peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Memang benar bahwa makanan ini mengandung lemak jenuh yang tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan atau dengan cara yang tidak tepat, daging kambing dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kolesterol tinggi.
Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki masalah kolesterol tinggi, penting untuk menjadi selektif dalam memilih jenis daging yang dikonsumsi. Hal ini dikarenakan daging kambing dan sapi memiliki perbedaan dalam kandungan nutrisinya.
Pertanyaannya, apa yang sebaiknya dilakukan?
Setelah mengkonsumsi daging kurban, penting bagi kita untuk menjaga tingkat kolesterol tetap dalam batas yang aman. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengendalikan kolesterol setelah makan daging kurban.
Kendalikan ukuran porsimu saat hendak menikmati hidangan daging. Hindari mengkonsumsi terlalu banyak daging sekaligus. Pilihlah porsi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh saja.
BACA JUGA: RESEP MAKANAN SEHAT DAN PRAKTIS UNTUK ANAK MUDA YANG SIBUK
Mengonsumsi makanan ini dalam jumlah berlebihan dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman tentang porsi yang tepat. Agar mengurangi risiko penyakit, direkomendasikan untuk mengkonsumsi daging kambing atau daging merah lainnya sekitar 1-2 porsi dalam seminggu. Selain itu, pastikan untuk memilih daging yang segar dan bersih guna menjaga kualitasnya.
Daging kurban umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi. Upayakan untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh dengan memilih bagian daging yang rendah lemak, seperti daging tanpa lemak atau bagian daging tanpa kulit.
Dilansir dari Halodoc, lemak jenuh yang terdapat dalam daging sapi, khususnya adalah jenis lemak yang sebaiknya dibatasi. Oleh karena itu, jika ingin mengkonsumsi daging sapi, disarankan untuk memilih bagian tenderloin atau daging has tanpa lemak yang cepat empuk.
Sebenarnya, terdapat beberapa jenis daging selain daging sapi yang dapat dicoba. Contohnya saja kamu bisa menggunakan daging ayam tanpa lemak dan kulit, daging kambing tanpa lemak, daging kelinci, atau daging ikan. Meski begitu, penting juga untuk membatasi konsumsi daging ini agar tidak melebihi 180 gram per hari.
Cara pengolahan daging juga perlu diperhatikan. Selain menggoreng, ada berbagai cara lain untuk mengolah daging seperti dipanggang, dibakar, dikukus, atau ditumis dengan sedikit lemak.
Lebih baik lagi jika menggunakan panci yang dilapisi dengan bahan anti-lengket. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan sedikit minyak sayur sebagai pengganti mentega atau memasak masakan dengan menggunakan kaldu, jus buah, dan jus sayuran.
Hindari penggunaan santan kental saat mengolah daging. Meskipun makanan seperti rendang atau gulai yang menggunakan santan kental terlihat menggugah selera, bagi mereka yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, sebaiknya membatasi konsumsi makanan tersebut. Sebagai alternatif, kamu masih bisa mengolah daging dengan membuat semur atau sop.
Sebagai contoh lain, saat memasak tongseng, sebaiknya jangan menambahkan santan kental. Sebagai penggantinya, kamu dapat mencampurkan santan encer ke dalam masakan tersebut untuk memberikan rasa gurih.
Gunakan metode memasak yang sehat seperti merebus, memanggang, atau memanggang dengan panggangan. Disarankan untuk tidak menggoreng daging kambing, karena metode memasak ini dapat meningkatkan kandungan lemak dalam daging. Hindari juga metode memasak yang menggunakan banyak minyak atau lemak tambahan.
BACA JUGA: MAKANAN LOKAL YANG TAK LAZIM, NAMUN BANYAK DIMINATI
Selain itu, sebelum memasak atau mengonsumsi daging kurban, pastikan untuk menghilangkan lemak yang terlihat pada daging. Ini membantu mengurangi jumlah lemak yang masuk ke dalam tubuh.
Penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Serat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh dan membantu menjaga kesehatan jantung.
Mengkombinasikan sayuran dengan daging merah dapat membantu mengurangi senyawa berbahaya selama proses pencernaan. Selain itu, kamu juga dapat menambahkan rempah-rempah dan bumbu lainnya. Beberapa rempah-rempah diketahui memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol. Sebagai contoh, bawang putih dapat menurunkan kadar LDL dan trigliserida hingga 20 miligram per desiliter.
Lakukan aktivitas fisik secara teratur setelah makan daging kurban. Berjalan, bersepeda, atau melakukan olahraga ringan lainnya. Mengapa demikian?
Beraktivitas fisik setelah makan dapat membantu membakar kalori yang terkandung dalam daging kurban. Hal ini membantu mencegah penumpukan kalori berlebih dalam tubuh yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Kemudian, manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan lebih efisien. Ini membantu tubuh memproses daging kurban dengan lebih baik dan mengoptimalkan manfaat nutrisinya.
BACA JUGA: MENYIBAK FAKTA PROFESI CONTENT MODERATOR YANG RENTAN KENA GANGGUAN MENTAL
Selain itu, aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Ini membantu menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh, termasuk setelah mengkonsumsi daging kurban yang mengandung lemak.
Hal lain yang tak kalah penting juga, yaitu dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Dengan melakukan aktivitas fisik setelah makan daging kurban.
Setelah mengkonsumsi daging kurban, penting untuk tetap menjaga pola makan yang sehat. Fokuslah pada konsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, dan kaya nutrisi. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan variasikan menu untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Tetap sehat saat selesai merayakan momen Idul Adha merupakan hal yang penting, sebab setelah momen ini kamu harus kembali bekerja atau sekolah. Jadi jangan sampai tradisi bahagia berkumpul bersama keluarga ini malah membuatmu terlena dan jatuh sakit. Maka dari itu selalu perhatikan tips-tips di atas ya. (*/)