Food

MAKANAN LOKAL YANG TAK LAZIM, NAMUN BANYAK DIMINATI

Walaupun terkesan aneh dan menggelikan, ternyata masih banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan tersebut, karena dipercaya mempunyai banyak manfaat untuk tubuh.

title

FROYONION.COM Apakah kalian suka jajan atau kulineran? Nah, untuk kalian yang suka kulineran, kali ini saya akan membahas makanan Indonesia yang bisa dikatakan aneh dan cukup ekstrem. Kalau kalian biasa menikmati makanan yang lumrah atau umum, patut untuk mencoba kuliner aneh yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh ini.

Indonesia memiliki banyak macam olahan masakan yang enak. Negara yang memiliki banyak suku dan budaya ini mempunyai ciri khas masakan lokal yang berbeda di setiap daerahnya masing-masing. Tapi, tidak semua masakan daerah itu cocok dengan lidah masyarakat Indonesia pada umumnya ya. Ingin tahu, apa saja olahan masakan aneh tersebut? Simak berikut ini.

BELALANG GORENG 

Belalang merupakan serangga herbivora atau hewan pemakan tumbuh-tumbuhan yang banyak dijumpai pada lingkungan yang kering dan banyak ditumbuhi rumput hijau.

Ternyata belalang bisa diolah dengan cara digoreng dan bisa dikonsumsi menjadi jajanan. Jajanan yang berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta ini memiliki rasa yang gurih dan renyah semacam keripik.

Dikutip dari halodoc.com bahwa belalang goreng memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan saraf dan kognitif, sebagai efek anti bakteri, menurunkan kadar kolesterol, hingga sebagai sumber protein tinggi yang jauh lebih tinggi dari ayam dan telur. 

JANGKRIK GORENG

Kuliner yang selanjutnya ini masih satu kerabat dengan belalang, yaitu jangkrik. Ya, serangga ini jika digoreng dan dicampur dengan bumbu masakan akan terasa enak dan gurih pastinya. Seperti belalang goreng, ternyata jangkrik goreng juga enak jika dimakan bersama nasi putih hangat dan dicocol sambal.

Tidak hanya renyah dan enak, jangkrik goreng juga memiliki manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak karena mengandung protein yang tinggi. Selain itu, jangkrik juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan mengandung protein kolagen yang bisa mencegah penuaan. Berani coba? Kalian bisa menemukan kuliner ini di daerah Yogyakarta dan Jawa Barat.  

SATAI ULAR

Kalian tahu ular dong? Ya, hewan reptil tidak berkaki yang memiliki tubuh panjang ini ternyata banyak diolah sebagai makanan dan beredar di berbagai daerah. Selain itu, juga banyak masyarakat yang masih mengkonsumsi sebagai makanan yang memiliki protein tinggi dan dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Ular yang biasa diolah untuk makanan adalah jenis ular kobra yang disajikan sebagai satai kobra dan sup kobra.

Lalu, apa sih manfaat mengkonsumsi daging ular? Mengutip dari laman sehatq.com daging ular memiliki manfaat untuk mengobati penyakit kulit, mengobati diabetes, meningkatkan libido pria, dan mengobati hipertensi.  

SATAI KUDA

Selain satai ular, ternyata ada olahan masakan yang tak lazim lain yang menjadi makanan kesukaan beberapa masyarakat Indonesia, yaitu satai kuda yang bisa kalian jumpai di kota-kota besar seperti Solo, Yogyakarta, Bandung, dan Sumbawa.

Di Indonesia, hewan kuda biasanya digunakan untuk menarik delman hingga untuk perlombaan pacuan kuda, namun daging kuda sendiri ternyata bisa menjadi kudapan yang lezat setelah dilumuri bumbu dan diolah menjadi satai. Selain itu, daging kuda sendiri mempunyai banyak manfaat dalam mengobati penyakit diabetes, asma dan dapat meningkatkan keperkasaan pada pria. Tertarik mencoba?

ULAT SAGU

Kuliner selanjutnya ini berasal dari Indonesia bagian timur yaitu Papua. Makanan yang tak lazim ini adalah ulat sagu yang menjadi makanan khas dari suku Kamoro Papua.

Ulat sagu adalah hewan yang hidup di pohon sagu yang sudah mati dan membusuk, selain itu ulat sagu juga hidup di pohon kelapa yang mati. Pada pohon sagu yang mati inilah akan menjadi tempat bertelur hewan yang termasuk kumbang penggerek ini. Ulat sagu mempunyai tubuh yang berwarna putih, dan bagian kepalanya berwarna cokelat.

Masyarakat Papua biasa mengolah ulat sagu menjadi makanan satai, atau bahkan mengonsumsi mentah secara langsung dari pohonnya. Dikutip dari halodoc.com ulat sagu ini ternyata memiliki protein yang tinggi, bisa membantu memperkuat tulang dan gigi serta baik untuk pencernaan.

PANIKI SANTAN

Kalian sudah pernah mencoba daging kelelawar atau kalong? Kalau belum, kalian bisa mencicipi kuliner ini di Manado, Sulawesi Utara. Nah, olahan masakan dari Manado ini dinamakan paniki santan.

Kenapa dinamakan paniki santan, karena kuliner ini biasa disajikan dengan kuah santan berbahan utama daging kelelawar serta diberi potongan cabai yang banyak untuk menyamarkan bau kelelawar yang sangat anyir. Kelelawar yang dikonsumsi adalah kelelawar pemakan buah dengan ukuran yang lebih besar dari kelelawar pada umumnya.

Manfaat dari daging kelelawar yang dikutip dari klikdokter.com adalah untuk mencegah penyakit asma, mengatasi alergi, menyembuhkan iritasi kulit, hingga bisa menambahkan energi untuk tubuh. Kalian berani coba?

CACING TANAH

Kalian pasti tahu dong hewan cacing? Ya, hewan invertebrata atau tidak memiliki tulang punggung dan biasanya ada di tanah ini ternyata biasa dijadikan obat tifus. Tetapi, tidak langsung dimakan secara mentah-mentah kok. Cacing tanah sebelumnya diolah dengan cara dikeringkan terlebih dahulu, lalu dijadikan sebuah serbuk dan nantinya bisa disajikan menjadi jus.

Mengutip dari laman alodokter.com, selain menjadi obat tifus ternyata cacing tanah juga bisa mengatasi peradangan pada tubuh, dan bisa menjadi sumber nutrisi untuk tubuh.

Dari sekian banyak olahan makanan yang ada di Indonesia, informasi yang disebutkan diatas adalah beberapa olahan makanan yang tak lazim bagi masyarakat yang tidak pernah mencicipinya atau bahkan baru mendengar menu tersebut.

Lalu, apakah setelah kalian membaca informasi olahan makanan yang tak lazim tersebut, menjadi penasaran untuk mencobanya? Silakan saja untuk kalian yang ingin mencobanya. Tapi perlu diingat, jika kalian ingin mencobanya, pastikan kalian harus mengetahui dan siap menerima risiko dari efek samping yang muncul setelah mengkonsumsi olahan makanan tersebut ya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Doni Dwi Setiawan

Lebih baik tidak tahu, tapi pingin tahu, dari pada sok tahu.