Food

BEGINI RASANYA MENCICIPI KATSU BERLAPIS DI KIMUKATSU

Bosan sama menu katsu yang itu-itu saja? Waktunya coba menu katsu berlapis di Kimukatsu.

title

FROYONION.COMPencinta kuliner khas Jepang, mana suaranya? Pasti kalian sudah tidak asing dengan menu katsu, panganan asal negeri sakura yang terbuat dari potongan daging ayam berbalut tepung roti atau panko. Namun, tahukah kalian jika ada menu katsu berlapis di Indonesia?

Kalian bisa menikmati katsu tersebut di restoran asal Jepang bernama Kimukatsu. Restoran yang membuka cabangnya di tanah air dengan berada di bawah naungan Boga Group ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Kimukatsu juga memiliki cabang di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Kimukatsu
Gerai terbaru Kimukatsu yang diresmikan pada Kamis (20/7/2023) di lantai 3A AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Terletak di lantai 3A AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan, ini merupakan cabang terbaru Kimukatsu yang diresmikan pada Kamis (20/7/2023). Tim Froyonion.com pun berkesempatan menicicipi katsu di sini yang uniknya disusun secara berlapis melalui teknik masak mille-feuille.

Pengunjung bisa memilih daging yang digunakan, antara lain ayam, sapi, atau ikan salmon. Daging yang telah dimarinasi akan disusun berlapis, kemudian dibalut dengan tepung roti, dan dimasak dengan suhu panas untuk menciptakan katsu berlapis yang lezat.

ASAL-USUL DAN JENIS-JENIS KATSU

Tak lengkap bila kita tidak mengetahui asal-usul sejarah dan jenis-jenis makanan katsu khas Jepang. Sebelum bercerita mengenai lezatnya menu katsu di Kimukatsu, kami akan menceritakan kalian tentang cerita di balik makanan gurih bertekstur renyah ini.

Menu katsu berawal dari kejayaan Zaman Meiji (1868-1912) yang ingin membangun Jepang agar bisa dilihat sebagai bangsa yang moderen. Untuk itu, Jepang banyak mengadopsi budaya luar, salah satunya adalah makanan yang berasal dari negara barat, yakni Prancis bernama côtelette de veau.

Côtelette de veau merupakan makanan khas Prancis yang terbuat dari potongan daging sapi muda, dilapisi remah roti, dan digoreng dengan wajan berisi mentega panas. Namun, Renga-tei, salah satu restoran bergaya barat di Distrik Ginza, Jepang merasa adaptasi hidangan tersebut begitu berminyak dan kurang cocok dengan selera warga Jepang.

Sebagai alternatifnya, daging sapi muda tersebut diganti dengan potongan daging babi (tonkatsu) dan terinspirasi dengan teknik masak tempura yang digoreng dengan panci berisi minyak atau lumrah disebut sebagai teknik masak deep frying. Alhasil, warga Jepang lebih menyukai inovasi makanan tersebut.

Seiring berkembangnya zaman serta menyesuaikan konsumen makanan halal, kini banyak ditemui jenis-jenis lain menu katsu. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Menchikatsuberbahan dasar daging sapi atau daging ayam yang digiling dan dicincang halus, kemudian digoreng dengan balutan tepung roti atau tepung panko melalui suhu minyak yang panas.
  • Chicken Katsumenu olahan katsu paling populer dengan bahan utamanya terbuat dari potongan daging ayam tanpa tulang (chicken fillet) berbalut tepung roti atau panko, dan digoreng dengan minyak panas, serta disajikan dengan irisan sayur kol dan nasi hangat.
  • Gyukatsu: sementara menu katsu di atas terbuat dari potongan daging sapi atau daging ayam, gyukatsu terbuat dari potongan daging sapi steak yang dibalut dengan tepung roti atau panko, serta digoreng dalam wajan berisi minyak panas.
  • Salmon Katsu: menu katsu berbahan dasar ikan salmon yang dimasak dengan balutan tepung roti atau panko. Kadang kala dijuluki sebagai “salmon goreng” di Jepang, serta disajikan dengan irisan sayur kol maupun dicocol dengan saus mayones.

MENCICIPI UNIKNYA KATSU BERLAPIS DI KIMUKATSU

Menu Chicken Katsu Original, lengkap dengan nasi, salad kol, dan sup miso. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Sekarang waktunya tim Froyonion.com mencicipi katsu berlapis di restoran bergaya Jepang satu ini. Menu pertama yang kami pilih adalah satu set Chicken Katsu Original seharga Rp59 ribu, disajikan dengan pelengkap seperti nasi, salad kol, dan sup miso.

Tampak luar, menu ini terlihat begitu menggugah selera. Saat digigit, kombinasi yang unik antara kulit katsu yang renyah berpadu dengan gurihnya daging ayam fillet yang disusun berlapis, menghadirkan pengalaman makan yang lembut di dalam dan crunchy di luar.

Kami menikmatinya dengan racikan saus rahasia ala Kimukatsu. Perpaduan antara rasa manis, asam, gurih, dan pedas, sangat cocok sebagai pendamping katsu. Tekstur nasinya pun terbilang pulen, diimbangi dengan segarnya salad kol, serta hangatnya sup miso berisi kuah kaldu, potongan tahu, dan rumput laut kering.

Menu Kimukatsu
Menu Salmon Mentai Roll yang terdiri dari irisan daging ikan salmon, kani, timun, remah panko, dan taburan saus mentaiko serta telur ikan salmon. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Menu kedua yang kami pesan adalah Salmon Mentai Roll seharga Rp46ribu, berupa sushi yang disajikan dengan kani atau daging kepiting, potongan timun, remah panko, irisan ikan salmon, taburan telur ikan salmon, dan saus mentaiko yang terbuat dari campuran telur ikan dan mayones khas Jepang.

Rasa sushi yang kami nikmati sama sekali tidak amis. Justru, kehadiran saus mentaiko berfungsi memberikan cita rasa yang gurih. Menurut kami, dalam satu suapan sushi ukurannya cukup besar dan padat, serta cocok sebagai menu makanan utama selain katsu.

Kalian dapat menambahkan wasabi saat menyantap sushi. Wasabi dipercaya dapat menetralkan racun, terutama ketika menyantap hidangan mentah seperti sushi. Di samping itu, rasanya yang pedas dan cenderung semriwing layaknya daun mint, menambah kesan makan yang otentik.

Menu dessert di Kimukatsu
Menu Tokyo Cream Cheese Ice Cream sebagai pilihan dessert di Kimukatsu. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Menu terakhir, kami mencoba menu Tokyo Cream Cheese Ice Cream sebagai dessert. Pada dasarnya, ini adalah es krim berbahan dasar krim keju atau cream cheese yang teksturnya super lembut dengan rasa dominan manis bercampur gurih dari keju. 

Cukup dengan merogoh kocek Rp28 ribu, kalian bisa mendapatkan es krim ini yang disajikan dalam wadah cup. Porsinya pun termasuk worth it dan bisa menjadi pilihan yang menyegarkan setelah menyantap katsu maupun sushi.

Salah satu pengunjung asal Yogyakarta, bernama Duta, bercerita kepada kami bahwa ini adalah pengalaman terbaiknya menikmati katsu dengan cara yang berbeda di Kimukatsu.

“Kebetulan aku pesan Gyukatsu Cheese. Dari segi rasa, enak sih. Cream cheese-nya juga nagih banget. Katsunya tebal tapi bukan yang dominan rasa tepung, plus, dagingnya juicy. Jadi, nggak nyesel, kok,” ucap Duta, pelanggan Kimukatsu kepada Froyonion.com.

Selain soal rasa dan tekstur katsu yang dipesan, menurutnya, pelayanan yang diberikan Kimukatsu termasuk ramah, dan sigap. Terutama, saat pelanggan kesulitan memilih menu.

“Dari segi pelayanan mereka ke customer juga termasuk ramah. Misalnya, kita pengin refill minum, mereka juga sigap kasih ke kita. Kalaupun ada menu yang kita nggak paham, mereka langsung menjelaskan. Pokoknya, nggak usah diragukan sih,” pungkasnya.

Kalian bisa menikmati varian menu lain di sini, antara lain bento, gyoza, karage, dan aneka dessert khas Jepang seperti mochi yang seluruhnya terjangkau mulai dari Rp9 ribu hingga Rp70 ribuan!

Jadi, kapan kalian berkunjung ke Kimukatsu?

BACA JUGA: 6 HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEBELUM TRAVELING KE JEPANG

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas