Stories

ARYO DARU: DAPUR ADALAH PANGGUNG ORKESTRA DAN CHEF ADALAH KONDEKTURNYA

Sebagai orang awam, profesi chef mungkin sering kita temui di layar kaca. Terlihat elegan dan cekatan, nggak heran kalau profesi chef semakin diminati di tanah air. Agar lebih dekat, mari kita intip pengalaman Aryo Daru, orang dibalik hidangan Winks by Froyonion.

title

FROYONION.COM - Perkembangan dunia kreatif yang signifikan membuat anak muda Indonesia menjadi tertarik untuk mendalaminya. Apalagi karena industri kreatif itu banyak banget ya bentuknya. Seperti seni visual, seni musik, broadcasting, tari, hingga masak, juga termasuk ke dalam industri satu ini. 

Kalau ngomongin soal dunia kuliner, pasti khas dengan profesi juru masak, koki, ataupun chef. Merekalah orang yang meracik bahan-bahan makanan jadi satu hidangan yang lezat. Penasaran sama sosok di balik layar satu ini, Froyonion mengajak Aryo Daru, yang menyulap bahan-bahan masakan menjadi menu lezat di Winks by Froyonion. 

BERAWAL DARI SUKA KULINERAN DAN ISENG

Orang bijak bilang ada banyak jalan menuju Roma. Begitu juga dengan mengejar cita-cita untuk menjadi chef. 

“Gue kuliahnya justru kuliahnya advertising. Tapi karena dulu suka kulineran sehabis olahraga dan seneng ngeliat orang masak, gue coba buat iseng-iseng masak juga. Awalnya nggak kepikiran untuk berkarier di bidang ini. Bahkan gue dulu pernah kerja di perusahaan otomotif malah,” ceritanya membuka percakapan dengan Froyonion. 

Laki-laki yang berdomisili di Bekasi ini pertama kali membuka bisnis kulinernya dengan hidangan steak dengan nama The Grill Father. 

BACA JUGA: SUMBAGSEL DAN ‘SERIBU’ MAKANAN BERBAHAN IKAN YANG JADI PRIMADONA TIAP KALI PULANG KAMPUNG

“Tahun 2015 itu sebenernya gue udah terjun ke dunia ini (kuliner). Awalnya eksperimen sendiri aja dengan berbagai bumbu dan bahan. Kebetulan temen gue juga ada yang chef dan dia ngajakin untuk buka bisnis tapi konsepnya street food. Jadi lahirlah The Grill Father,” tutur laki-laki yang ternyata sudah lama berkecimpung di dunia kreatif yang diminati anak muda ini. 

Belajar masak secara otodidak, tak jarang Aryo menghadapi berbagai tantangan seperti meracik bumbu sampai terasa pas, mengatur tingkat kematangan, hingga menjalin relasi yang baik dengan pelanggan juga penting untuk diperjuangkan. 

“Menurut gue, chef itu jangan di dapur terus. Sesekali boleh ke luar dan lihat ekspresi pelanggan yang menikmati hidangan kita. Apalagi kalo konsepnya open kitchen, tentunya selain masak lo juga harus bisa ngobrol sama pelanggan. Jadi bisa kenalan, bahkan menciptakan sugesti bagi mereka untuk datang lagi,” jelas Aryo. 

DAPUR ITU KAYAK ORKESTRA

Aryo juga bercerita kalo ia pun pernah kewalahan di dapur. Saat itu salah satu stasiun TV pernah meliput bisnisnya. Akibatnya, jumlah pelanggan naik secara drastis dan nggak bisa dilayani dalam satu waktu. Untuk permasalahan ini, menurut Aryo salah satu faktor terpenting adalah menjaga tempo. 

“Dapur itu kayak panggung orkestra. Di dapur, gue nggak masak sendiri tapi juga ada banyak asisten. Jadi peran kita adalah untuk menjaga tempo. Apalagi kalo lagi banyak pesanan, tentu temponya harus lebih cepat. Tapi, lebih cepat bukan berarti terburu-buru. Usahakan tidak ada kesalahan karena satu kesalahan bisa merembet ke mana-mana. Marah pun nggak akan menyelesaikan masalah,” tuturnya. 

Menganalogikan dapur sebagai orkestra, berarti chef juga bisa disebut sebagai conductor yang memimpin jalannya orkestra untuk bisa menghasilkan chord yang indah. Untuk dapat menghasilkan harmoni itu, tentunya menjaga mood juga penting banget untuk dilakukan di dapur. 

BACA JUGA: MAKAN COKELAT SAAT SARAPAN BISA MENINGKATKAN KREATIVITAS LO

“Fokus dan jaga mood itu penting bagi gue. Kalo suasana hati lagi nggak enak, biasanya hasil makanan juga jadi nggak enak. Gue juga membiasakan untuk nggak cek HP ketika lagi di dapur. Supaya pekerjaan gue bisa jadi lebih efektif juga,” katanya. 

Kini, Aryo lebih banyak berfokus untuk mengembangkan Winks by Froyonion. Sebagai orang yang in charge sama pengembangan menu, tentunya banyak proses kreatif yang terjadi. Hal ini jugalah yang menjadikan dunia kuliner sebagai salah satu produk dunia kreatif yang bisa menginspirasi anak muda untuk belajar problem solving. 

“Di Winks by Froyonion, menu utamanya itu chicken wings. Gue sadar udah banyak merek chicken wings yang beredar. Makanya penting banget untuk bikin menu yang unik dan membedakan dari yang lain. Untuk saat ini, menu yang paling dijagokan adalah fire wings-nya. Tapi dibanding bikin bumbu yang pedesnya menohok, gue bikin pedes dengan 3 jenis lada dan 3 jenis cabe yang berbeda,” kata Aryo. 

Hingga kini, Aryo masih ingin fokus mengembangkan Winks by Froyonion. Segala pengalaman dan proses kreatif yang Aryo tempuh hingga kini membuatnya layak untuk dapat gelar chef, karena selain terbukti dari masakannya, ia juga berhasil membuat para pelanggannya mengakui kebolehan memasak yang Aryo miliki. 

Dunia kreatif anak muda juga tercermin lewat dunia kuliner. Winks by Froyonion mewujudkan proses kreatifnya lewat menu-menu chicken wings dengan berbagai rasa.
Menu Fire Winks dengan bumbu pedas campuran 3 lada dan 3 cabe yang berbeda. (Foto: Winks by Froyonion)

BUAT LO YANG INGIN MENGIKUTI JEJAKNYA

Sebagai penutup, Aryo memberikan sedikit pesan bagi lo yang tertarik untuk berkarier di bidang kuliner. 

“Bekerja di dapur itu seru, banyak tantangan, dan banyak yang bisa dipelajari. Kalo kalian suka tantangan, boleh dalami dunia kuliner. Yang penting kalian emang punya passion di dunia ini, kalo mau terus belajar pasti nanti juga akan jadi ahli. Terakhir, jangan lupa nyobain Winks by Froyonion ya,” pesannya sambil ditutup dengan tawa renyah. (*/) 

BACA JUGA: POPO ‘WARPOPSKI’: MAKANAN ITU SIMBOL IBADAH DAN SEBUAH KARYA SENI

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.