Esensi

WRI INDONESIA ATASI MASALAH SAMPAH DI BANDUNG DENGAN LARVA MAGGOT

Lewat program Safe and Sound Cities (S2Cities), lembaga penelitian non-profit, World Resources Institute (WRI) Indonesia selenggarakan inisiatif untuk atasi masalah sampah di Bandung dengan cara yang kreatif.

title

FROYONION.COM - Tanggal 10 Maret 2024, di Bandung, acara yang menarik diselenggarakan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia melalui program Safe and Sound Cities (S2Cities). 

Acaranya ini dinamakan "S2Cities Ecosystem Matching: Unconference". Tujuannya adalah untuk menghubungkan para anak muda yang telah terlibat dalam proyek S2Cities 2023 dengan berbagai pihak, seperti pemuda, komunitas, dan sektor swasta.

Turut dihadiri oleh beberapa komunitas keren dari Bandung, seperti Imah Maggot Bantaran, Bersuara Projek, dan Lakuna Kota, yang merupakan pemenang "Ide Solusi Kota Bandung yang Aman dan Nyaman" dalam Ideathon S2Cities 2023 yang diadakan bulan Mei sebelumnya, WRI Indonesia dan The Local Enablers (TLE) telah memberikan dukungan teknis kepada mereka sepanjang prosesnya.

BACA JUGA: HARGA BERAS DI 2024 MAHAL, APA BETUL DAMPAK PERUBAHAN IKLIM?

Senior Urban Mobility Manager dari WRI Indonesia, Retno Wihanesta, menyampaikan bahwa program Safe and Sound Cities sangat fokus pada peningkatan keamanan dan kesejahteraan anak muda di lingkungan perkotaan. 

Mereka meyakini bahwa anak muda memiliki perspektif yang segar dan penting dalam menghadapi masalah-masalah di sekitar mereka. Namun, seringkali ide-ide mereka tidak dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan kota. 

Oleh karena itu, melalui program ini, WRI Indonesia ingin mendukung dan memfasilitasi ide-ide anak muda tersebut agar dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung, sektor swasta, dan komunitas lokal lainnya.

Kegiatan acara dimulai dengan pemaparan dari ketiga komunitas tersebut, yang kemudian diikuti oleh sesi tanya jawab dengan partisipasi 74 peserta. Salah satunya adalah Seranti Ninan dari Amreta-Rumah Maggot Bantaran, yang berfokus pada masalah pengelolaan sampah organik di Bandung. 

BACA JUGA: KENAPA SUDUT KOTA JEPANG TETAP BERSIH MESKIPUN JARANG ADA KOTAK SAMPAH?

Menggunakan black soldier fly (BSF), sampah sisa makanan yang dikumpulkan dari masyarakat dihancurkan dan difermentasi selama 3 hari, lalu diberikan ke maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot ini, yang merupakan tahap larva dari siklus hidup lalat BSF, dapat memakan sampah sisa makanan hingga 3 kali berat badannya dalam sekitar 18 hari. Metode ini jadi salah satu cara cepat dan efisien untuk mengolah sampah organik.

Selain mengolah sampah sisa makanan dari rumah-rumah warga sekitar, setiap tahap dalam siklus hidup BSF punya manfaatnya sendiri: larva maggot BSF bisa jadi pakan ternak yang kaya protein, sisa-sisa dari proses pengolahan seperti kasgot (residu bahan organik) bisa jadi pengganti kompos, dan bangkai lalat atau cangkang pupa bisa digunakan sebagai pakan ternak atau campuran kompos. 

Rumah maggot ini juga bekerja sama dengan Komunitas Cika-Cika, sebuah komunitas yang peduli dengan lingkungan di sepanjang bantaran Sungai Cikapundung, Dago Pojok.

BACA JUGA: PENGOLAHAN SAMPAH SECARA EFEKTIF DAN KREATIF, MUNGKINKAH?

JUGA ATASI MASALAH BULLYING 

Bersuara Projek juga membahas isu perundungan di sekolah-sekolah di Bandung, sementara Lakuna Kota membahas tentang pentingnya ruang publik yang aman.

Deftendy Virgiatman, perwakilan dari Bersuara Projek, mengungkapkan, “Hasil survei yang kami lakukan dengan melakukan kunjungan langsung ke lapangan menunjukkan bahwa 66% dari pelajar di Kota Bandung pernah mengalami perundungan, yang berpotensi menyebabkan depresi, kecemasan, dan trauma. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga oleh pelaku dan lingkungan sekolah.”

BACA JUGA: LO HARUS TAHU, NGERINYA MASALAH SAMPAH PLASTIK KALAU NGGAK SEGERA DIBENAHI

Bersuara Projek hadir sebagai sebuah komunitas yang fokus pada pendidikan dan pencegahan perundungan di sekolah-sekolah Kota Bandung. Mereka bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif, serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan isu perundungan di Kota Bandung. “Kami mengajak pelajar Kota Bandung untuk memiliki keberanian dan tidak menganggap diri mereka sebagai korban, karena lewat Bersuara Projek, semua orang memiliki suara,” tambahnya.

Tidak kalah pentingnya, keberadaan ruang publik menjadi hal yang sangat penting bagi kota kreatif ini. Ruang publik yang aman dan nyaman dapat menjadi tempat bagi anak muda Kota Bandung untuk mengekspresikan kreativitas dan inovasi mereka. 

Namun, beberapa ruang publik di Kota Bandung, seperti taman kota, seringkali tidak dikelola secara berkelanjutan dan terbengkalai. Bahkan, beberapa ruang tersebut sering disalahgunakan oleh anak muda, yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Abhi Kurniawan, ketua komunitas Lakuna Kota yang membahas tentang pentingnya ruang publik yang aman.

BACA JUGA: PEREMPUAN PENYUMBANG SAMPAH TERBANYAK DI DUNIA?

“Kami telah menggunakan taman kantong (pocket park) di RW07 Kelurahan Kopo sebagai salah satu contoh taman yang diaktifkan kembali secara partisipatif bersama masyarakat, mulai dari anak-anak, pemuda, hingga orang tua. Program revitalisasi yang kami terapkan menerapkan pendekatan tactical urbanism dan placemaking secara partisipatif dengan menggunakan metode Design Charrette. Design Charrette merupakan pendekatan perencanaan bersama dalam merancang ruang publik melalui diskusi dan kolaborasi dengan masyarakat. 

Kemudian, Tactical Urbanism merupakan pendekatan untuk meningkatkan kualitas ruang publik dengan prinsip yang lebih sederhana, cepat, dan murah, namun tetap dapat memberikan dampak jangka panjang. 

BACA JUGA: MENGAPA APLIKASI PESAN ANONIM TERUS MENJAMUR DI TENGAH MARAKNYA CYBER BULLYING?

Sementara itu, Placemaking merupakan pendekatan untuk menciptakan ruang dan aktivitas di ruang publik dengan mempertimbangkan ide dan kreativitas dari komunitas lokal secara partisipatif,” lanjutnya.

Setelah sesi pemaparan, semua peserta dapat berinteraksi langsung dengan ketiga tim dalam sesi world cafe dan membahas topik-topik penting terkait tiga isu tersebut dalam sesi unconference.

Para komunitas juga menyampaikan solusi-solusi kreatif mereka. Misalnya, Amreta-Rumah Maggot Bantaran mengusulkan penggunaan metode maggot black soldier fly (BSF) untuk mengurai sampah organik, yang dapat menghasilkan pakan ternak yang berguna. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.