In Depth

TREN ‘JOB SHARING’: BERBAGI BEBAN KERJA DAN GAJI DEMI WORK-LIFE BALANCE

Job sharing adalah pendekatan inovatif yang memungkinkan dua individu bekerja bersama untuk mengejar satu posisi pekerjaan atau menyelesaikan tugas yang biasanya dilakukan oleh satu orang.

title

FROYONION.COMDalam era yang terus berubah dan kompetitif, dunia kerja terus mencari cara baru untuk meningkatkan produktivitas sambil tetap memperhatikan kebutuhan karyawan. Salah satu tren terkini yang semakin populer adalah konsep job sharing

Job sharing adalah strategi inovatif yang memungkinkan dua individu bekerja bersama untuk mengejar satu posisi pekerjaan atau menyelesaikan tugas yang biasanya ditangani oleh satu orang. 

Praktik ini bukan hanya tentang fleksibilitas dalam bekerja, tetapi juga tentang mengoptimalkan sumber daya dan menciptakan keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih baik (work-life balance).

PENERAPAN KONSEP JOB SHARING 

Pertama, pemilihan mitra job sharing adalah kunci. Mitra job sharing harus dipilih dengan hati-hati, mempertimbangkan keterampilan yang mereka bawa dan juga bagaimana kepribadian mereka berkomunikasi dan berkolaborasi. Keselarasan di antara mitra job sharing adalah faktor penentu kesuksesan dalam konsep ini.

Selanjutnya, pembagian tugas harus jelas dan adil. Dalam job sharing, penting untuk memiliki pembagian tanggung jawab yang terstruktur dan adil antara kedua mitra. Ini mencakup penentuan tanggung jawab khusus, alokasi proyek, dan definisi waktu kerja.

Komunikasi yang efektif adalah unsur utama dalam menjalankan job sharing. Mitra job sharing harus terus terhubung dan berkomunikasi secara teratur untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas. Komunikasi yang baik memungkinkan pertukaran informasi yang penting dan koordinasi yang efisien.

BACA JUGA: KENALI PENTINGNYA APLIKASI GETCONTACT UNTUK KAMU PARA JOB SEEKER

Selain itu, manajemen waktu yang baik diperlukan. Dalam job sharing, kedua mitra harus memiliki pemahaman yang kuat tentang waktu kerja mereka, termasuk jam masuk dan keluar serta waktu istirahat. Manajemen waktu yang baik membantu menjaga produktivitas dan kualitas pekerjaan.

Beberapa contoh job sharing misalnya model twin, yaitu dua karyawan berkolaborasi dalam satu peran pekerjaan, dengan tanggung jawab yang sama tapi dengan jadwal yang berbeda dalam seminggu. Keduanya harus berbagi tanggung jawab secara aktif dan menjaga komunikasi yang efektif antara satu sama lain. Sebagai contoh, satu karyawan mungkin bekerja pada hari Senin dan Selasa, sementara mitra job sharingnya mengambil alih pada hari Kamis dan Jumat. Keduanya kemudian bekerja bersama pada hari Rabu untuk saling mengkaji dan memantau kinerja masing-masing.

Sementara itu,  terdapat model island.  Dua karyawan bekerja pada satu pekerjaan pada saat yang bersamaan tapi beban kerja dibagi menjadi dua bagian yang berbeda. Setiap karyawan fokus pada tugas yang sesuai dengan keahliannya. Sebagai contoh, perusahaan mungkin membutuhkan seorang ahli IT dengan spesialisasi tertentu. Dalam model ini, masing-masing karyawan akan menangani aspek pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, membagi tanggung jawab secara lebih terperinci.

Kedua model ini menawarkan fleksibilitas dan memungkinkan dua karyawan untuk berkolaborasi dalam satu pekerjaan, namun dengan pendekatan yang berbeda dalam pembagian tanggung jawab dan waktu kerja. Dalam model twin, mereka memiliki jadwal yang berbeda dalam seminggu. Sementara itu, dalam model island, mereka bekerja bersamaan tetapi dengan tanggung jawab yang lebih spesifik sesuai dengan keahlian masing-masing.

MANFAAT JOB SHARING 

Faedah job sharing adalah peningkatan fleksibilitas bagi karyawan. Mereka dapat mengatur waktu kerja mereka dengan lebih baik, memungkinkan mereka untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dengan bekerja bersama, dua individu dapat meningkatkan efisiensi dalam menyelesaikan tugas-tugas, saling melengkapi dan memberikan dukungan satu sama lain. Ini juga memberi peluang bagi karyawan untuk mengembangkan keterampilan baru dan berbagi pengetahuan.

Job sharing juga membantu perusahaan mempertahankan bakat berharga. Karyawan yang mungkin ingin mengurangi waktu kerja mereka tetap dapat berkontribusi secara signifikan pada perusahaan. Selain itu, job sharing dapat meningkatkan retensi karyawan, karena fleksibilitas ini membuat karyawan lebih cenderung untuk tinggal lebih lama dalam perusahaan.

TANTANGAN JOB SHARING

Salah satu tantangan utama dalam job sharing adalah koordinasi jadwal. Dua mitra job sharing harus memastikan bahwa jadwal kerja mereka saling cocok dan tidak ada gangguan dalam alur kerja. Komunikasi yang baik antara kedua mitra adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Dengan berkomunikasi secara teratur dan menyusun jadwal dengan bijak, mereka dapat memastikan bahwa pekerjaan tetap berjalan lancar.

Selain itu, job sharing juga dapat menghadirkan tantangan dalam hal kesinambungan pekerjaan. Karyawan yang menggantikan satu sama lain mungkin memiliki gaya kerja yang berbeda, yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan. Untuk mengatasi ini, penting untuk memiliki prosedur dokumentasi yang kuat. Dengan mencatat detail tentang proyek-proyek yang sedang berlangsung dan memiliki pemahaman yang jelas tentang tanggung jawab masing-masing mitra job sharing, kesinambungan pekerjaan dapat dijaga.

Komunikasi yang efektif adalah unsur kunci dalam job sharing. Tanpa komunikasi yang baik, ada risiko kebingungan, tumpang tindih pekerjaan, dan ketidakjelasan dalam tanggung jawab. Maka dari itu, penting untuk menjadwalkan pertemuan rutin antara mitra job sharing. Dalam pertemuan ini, mereka dapat membahas perkembangan pekerjaan, memutuskan prioritas, dan berbagi informasi penting. Penggunaan alat komunikasi seperti email, pesan instan, atau platform kolaboratif juga dapat membantu menjaga saluran komunikasi yang terbuka.

Evaluasi kinerja juga dapat menjadi tantangan dalam job sharing. Bagaimana cara menilai kontribusi masing-masing mitra dengan adil? Untuk mengatasi ini, perlu mengembangkan matrik evaluasi kinerja yang jelas yang dapat diterapkan pada setiap mitra job sharing. Evaluasi harus didasarkan pada hasil pekerjaan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Terakhir, manajemen konflik adalah hal yang perlu diperhatikan. Tidak dapat dihindari bahwa konflik mungkin timbul dalam hubungan job sharing. Perbedaan pendapat atau ketidaksetujuan dalam pembagian tugas dapat menjadi masalah. Namun, konflik juga dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan. Dengan memberikan ruang bagi diskusi terbuka, mendengarkan perspektif mitra job sharing, dan berusaha mencapai kesepakatan, konflik dapat diatasi dengan baik. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdillah Qomaru Zaman

Lulusan Ilmu Politik, freelance penulis dan pelatih silat.