In Depth

KATA PENELITI: KURANG TIDUR BISA BIKIN LO DEPRESI, DAN DEPRESI BIKIN LO SUSAH TIDUR

Peneliti menyebut kebiasaan kurang tidur seperti lingkaran setan; depresi atau tekanan emosional bisa bikin susah tidur, dan kurang tidur bikin lo bisa memperburuk kesehatan mental lo. Berikut penjelasan oleh para peneliti dan cara mengatasinya.

title

FROYONION.COM - Begadang semalaman di akhir pekan memang seru, apalagi kalau bareng teman-teman. Mulai dari nongkrong, main game bareng, ataupun keliling kota. Namun, pastikan kalau lo pulangnya enggak menjelang Senin pagi, yang ada malah lo kurang tidur dan enggak produktif bekerja di kantor. 

Kurang tidur enggak bagus buat kesehatan mental lo. Kalau kata Big Think, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa mengganggu kemampuan otak untuk mengatur regulasi kognitif dan emosional. Hal itu bisa memperburuk kondisi kejiwaan termasuk kecemasan, depresi dan gangguan bipolar.

BACA JUGA: RISET: KURANG TIDUR BIKIN KAMU ENGGAN MEMBANTU SESAMA

DAMPAK NEGATIF KURANG TIDUR

Kini penelitian baru menunjukkan bahwa kurang tidur juga dapat mengganggu kemampuan otak untuk menekan pikiran yang tidak diinginkan. Otak lo ketika kurang istirahat bisa jadi malah bikin lo mikirin yang enggak-enggak. Studi terkait hal ini diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science.

Studi sebelumnya bahwa kurang tidur merusak fungsi kognitif, terutama kontrol eksekutif alias kemampuan diri mengelola dan mengatur fungsi kognitif untuk memblokir pikiran yang enggak  kita inginkan. Para peneliti berhipotesis bahwa kurang tidur akan mengurangi kemampuan untuk menekan pikiran yang mengganggu.

Untuk menguji gagasan tersebut, para peneliti meminta dua kelompok responden dan memberikan keduanya tugas yang sama. Tugasnya adalah berupa eksperimen psikologis yang meminta mereka untuk berpikir dan tidak berpikir sesuai dengan waktu dan cara yang telah ditentukan.

Satu kelompok tidur sekitar delapan jam, sementara kelompok yang lain tidak tidur sama sekali. Di pagi hari, kedua kelompok menyelesaikan tugas berpikir dan tidak berpikir. Hasilnya kelompok yang kurang tidur tidak mampu menyingkirkan pikiran yang mengganggu mereka. 

Yang mengejutkan, kelompok yang kurang tidur mengalami peningkatan proporsional dalam gangguan hampir 50% dibandingkan dengan kelompok tidur. Meskipun faktanya, kedua kelompok tersebut tampil sama baiknya pada malam sebelumnya dalam tugas berpikir/tidak berpikir.

"Kurang tidur mengurangi manfaat kumulatif untuk mengatur gangguan yang datang," tulis para peneliti. “Peserta yang kurang tidur awalnya mendapatkan kendali atas ingatan yang tidak diinginkan dan mencegahnya mengganggu, tapi mereka secara konsisten lebih rentan kambuh lagi dibandingkan dengan individu yang beristirahat.”

Berdasarkan laporan subjektif dari para peserta dan catatan oleh para peneliti, selain mengalami kesulitan menekan pikiran yang mengganggu, kelompok yang kurang tidur juga tampaknya lebih terpengaruh secara negatif oleh pikiran tersebut.

Temuan ini dapat menjelaskan bagaimana tidur yang buruk berinteraksi dengan kondisi kejiwaan, termasuk gangguan depresi mayor, skizofrenia, dan gangguan obsesif kompulsif.

"Kurang tidur dapat meningkatkan gangguan memori sementara," tulis para peneliti. “Permulaan pikiran yang mengganggu dan disfungsi afektif setelah tidur yang buruk, dapat menciptakan lingkaran setan, di mana gangguan dan tekanan emosional memperburuk masalah tidur, sehingga menghambat tidur yang dibutuhkan untuk mendukung pemulihan.”

CARA MENGATASI SUSAH TIDUR

Syukur hal ini masih bisa teratasi. Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa mahasiswa yang dilaporkan mengalami trauma tingkat tinggi, dia lebih baik dalam menekan pikiran yang tidak diinginkan dibandingkan dengan mahasiswa yang menjalani kehidupan yang relatif bebas trauma.

Studi tersebut menjelaskan bahwa pelatihan yang tepat bisa membuat individu jadi bisa mengelola pengalaman yang mengganggu dengan lebih baik, dan kesulitan moderat yang dialami oleh individu terkait dapat menumbuhkan ketahanan pada dirinya di kemudian hari.

Walaupun lo bisa menahan otak lo dari pikiran yang enggak-nggak, tetap saja lebih baik (dan paling bener) lo tidur yang cukup: 7-8 jam untuk orang dewasa. Tubuh lo butuh supaya tubuh dan pikiran lo tetap sehat. Harvard Medical School menawarkan tips supaya tidur lo jadi lebih sehat.

Lo harus berolahraga, memiliki tempat tidur yang nyaman, dan makan cemilan sebelum tidur (cemilan ya, bukan makanan berat). Coba juga untuk menghindari alkohol dan cokelat, serta bikin tubuh lo rileks sebelum tidur. Namun, apabila masalah kurang tidur atau susah tidur yang lo hadapi cukup serius, sebaiknya lo melakukan konseling ke psikolog atau dokter.

BACA JUGA: BEGADANG DAN BUDAYA ANAK MUDA INDONESIA LAINNYA YANG BERDAMPAK BESAR PADA KESEHATAN, BAHKAN MEMICU KEMATIAN

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung