Esensi

APAKAH MASIH PERLU KULIAH FILM PADAHAL LO BISA BELAJAR HAL ITU DARI YOUTUBE?

Lo bisa belajar apa aja dari YouTube, termasuk belajar bagaimana cara produksi film. Lalu apakah masih perlu yang namanya kuliah film?

title

FROYONION.COM - Sebagian orang beranggapan bahwa “kalau kuliah untuk kerja, kenapa enggak langsung kerja aja?” Lagipula saat ini lo bisa mendapat materi yang diajarkan di jurusan kuliah film dari kelas online ataupun dari YouTube.

Pendidikan tinggi atau kuliah, terutama untuk bidang-bidang kreatif seperti jurusan kuliah film, mulai merasa bersaingan dengan adanya kelas online yang tersedia di mana-mana, dengan harga yang terjangkau atau bahkan gratis.

Lo pun pasti pernah mendengar dari teman atau kerabat lo soal sosok-sosok yang walau tidak kuliah, mereka tetap sukses dan hidup bahagia. Kalau baca di Big Think, banyak sutradara terkenal tidak pernah kuliah film, mengklaim bahwa kreativitas tidak dapat diajarkan di ruang kelas.

BACA JUGA: 5 FAKTA PENDANAAN FILM DI INDONESIA YANG JARANG LO KETAHUI!

JURUSAN KULIAH FILM KESULITAN MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI

New York University pun sempat menutup perkuliahan pada 2020 karena mahasiswanya lebih memilih untuk membantu mengatasi Covid-19. Banyak yang khawatir juga soal biaya kuliah online yang tetap tinggi, walaupun mahasiswa sudah enggak lagi menggunakan fasilitas kampus.

Kekhawatiran ini sangat umum di jurusan kuliah film. Mahasiswa sudah enggak lagi menggunakan peralatan mahal dari kampus seperti kamera, lampu, dan mikrofon. Mengutip dari Big Think, hal ini juga terjadi di Tisch School of the Arts, New York University.

Dekan  Tisch School of the Arts, Allyson Green sampai mengingatkan mahasiswa bahwa institusi itu sendiri juga berdarah. Dia kemudian membagikan rekaman dirinya menari dengan membawa pesan, bahwa “seni yang hebat akan dibuat saat ini, seperti yang telah terjadi di masa lalu.”

Pandemi atau tidak, kuliah film selalu kesulitan mempertahankan eksistensinya. Selain fakta bahwa kuliah film sama mahalnya dengan pembuatan film itu sendiri, banyak sutradara terkenal—dari Martin Scorsese hingga Quentin Tarantino—tidak pernah pergi ke kuliah film, dan malah berpegang pada gagasan bahwa “kreativitas tidak dapat diajarkan di ruang kelas.”

Dua tahun terakhir ini, siswa, kampus, dan pengusaha terdorong untuk melihat lebih dekat terkait potensi pembelajaran jarak jauh. Kini pun YouTube menawarkan banyak pilihan untuk belajar penulisan skenario, sinematografi, dan penyuntingan. Bahkan semuanya gratis.

BACA JUGA: PERAN CLAPPER DALAM PRODUKSI FILM DAN TIPS BERGABUNG DENGAN INDUSTRI PERFILMAN

PENDIDIKAN KELAS DUNIA DARI YOUTUBE

Saat ini lo bisa mendapat gelar sarjana dari Institut Film dan Televisi Kanbar NYU, yang menurut The Hollywood Reporter, sebagai program terbaik kedua di Amerika. Caranya lo harus menyelesaikan kursus dalam tiga kategori: produksi, penulisan, serta sejarah dan kritik (studi sinema).

Kategori sejarah dan kritik atau studi sinema mudah buat lo dapatkan dari berbagai kuliah online, termasuk di YouTube. Kalau lo ingin menjadi pembuat film, lo harus menonton banyak film, mulai dari film hits sampai film klasik, supaya film lo nantinya bisa mencakup audiens yang sangat luas.

Jika menonton film bagus merupakan tahap pertama dari studi sinema, tahap keduanya adalah mencari tahu apa yang membuat mereka (sutradara) jadi begitu hebat. Terlepas dari pembuat konten kreator independen, pembuat film Taylor Ramos dan Tony Zhou tidak diragukan lagi adalah instruktur film paling terampil yang bisa lo temuin di internet.

Saluran YouTube populer mereka, Every Frame a Painting menyediakan kursus kilat dalam pengeditan, sinematografi, desain suara, dan banyak lagi. Dengan lebih dari 28 video, mulai dari cara stuntman Hong Kong, Jackie Chan yang membuat koreografi adegan aksi, hingga pengaruh Buster Keaton pada komedi visual. 

Untuk pilihan yang lebih beragam secara budaya, lo bisa menonton saluran YouTube Cinefix, yang mengunggah ikhtisar ensiklopedis dari film paling orisinal, paling indah, dan paling inovatif. Lo harus nonton banyak film bagus sebelum akhirnya lo bisa bikin film bagus.

Kuliah film atau enggak kuliah, semua itu kembali jadi keputusan lo. Dalam hal ini, lo sendiri tentu lebih tahu soal apa yang lo butuhin. Namun, dalam industri kreatif Indonesia khususnya industri perfilman, langsung terjun dalam produksi film bisa jadi adalah hal yang terpenting, mengingat bahwa membuat film membutuhkan banyak praktik. (*/)

BACA JUGA: PERAN STUNTMAN DALAM PRODUKSI FILM DI INDONESIA

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung