Kreatif

5 FAKTA PENDANAAN FILM DI INDONESIA YANG JARANG LO KETAHUI!

Pendapatan sebuah film bukan cuma datang dari larisnya tiket bioskop yang dibeli penonton, tapi ada banyak strategi pendanaan film yang dijadikan alternatif rumah produksi film biar bisa balik modal. Baca di sini biar lo makin tahu soal film!

title

FROYONION.COMPernah kepikiran enggak, Civs? Gimana caranya sebuah film yang menghabiskan puluhan hingga ratusan juta rupiah, bisa balik modal? Mayoritas bagi kita mungkin berpikir kalau penjualan film melalui tiket bioskop adalah salah satu jalan utama dalam mengumpulkan dana. Apalagi kalau filmnya berkualitas dan recommended buat ditonton, dipastikan bisa balik modal, deh.

Sebut aja salah satu film karya anak bangsa yang mengandalkan cara tersebut dan di pertengahan tahun 2022 ini dirumorkan jadi film bergenre horor terfavorit yang laris untuk ditonton. Yap, film KKN di Desa Penari yang berhasil meraup cuan atau keuntungan hingga Rp 207, 6 miliar dari total penjualan tiket lebih dari 4,6 juta penonton dalam 13 hari. Wow!

Padahal kalau lo tahu, Civs. Film yang diproduseri oleh produser kondang, Manoj Punjabi menyatakan film KKN di Desa Penari menelan biaya yang nggak kecil hingga menyentuh angka Rp 15 miliar. Biaya tersebut termasuk dari biaya produksi, biaya para pemain film, biaya sewa lokasi, biaya konsumsi, biaya transportasi sampai biaya-biaya lain yang nggak kehitung jumlahnya. 

Selain itu, ada juga kok teknik promosi unik pada film mancanegara yang memiliki predikat box office alias film yang mendapatkan keuntungan lebih dari biaya yang telah digunakan. Contohnya, film Avatar yang tayang pada tahun 2009 silam dan berkat kecanggihan teknologi live-streaming yang sudah ada di laman Facebook dalam mempromosikan film, lantas berhasil meraup keuntungan sebanyak USD 2M atau setara Rp 28 triliun. Wagilasih!

Wah dari sini kebayang ya, bagaimana rumitnya pendanaan sebuah film yang harus menaruhkan biaya selangit demi menciptakan film berkualitas dan bisa mengundang banyak rasa penasaran penonton. Selain mengandalkan penjualan tiket bioskop, salah satu di antaranya adalah menetapkan strategi pendanaan yang tepat. 

Mau tahu apa aja fakta pendanaan film yang jarang lo ketahui? Lanjut scrolling sampai akhir ya!

1. MENGGAET SPONSOR

Berdasarkan artikel dari laman studioantelope.com, langkah pertama yang umumnya dilakukan pembuat film adalah menggaet sponsor, alias bekerja sama dengan brand atau jenama tertentu untuk mempromosikan sebuah produk. 

Caranya dengan menyelipkan unsur jenama yang sudah disepakati ke dalam film, sehingga kedua pihak mendapatkan hasil yang diinginkan. Sebelum melakukan tawaran sponsor, pembuat film akan meyakinkan pihak sponsor dengan mengirim portofolio.

2. BERKENALAN DENGAN PRIVATE INVESTOR

Langkah ini bisa dibilang impian semua pembuat film. Gimana enggak tergiur? Ada seorang individu yang kemudian tertarik untuk berinvestasi pada sebuah proyek film. 

Namun, konsep ini nggak bisa diterima begitu aja. Biasanya, pembuat film akan membuat konsep maupun proposal film yang dibuat secara matang sehingga pihak investor akan tertarik untuk berinvestasi. Objek investasinya macam-macam, mulai dari berbentuk uang tunai hingga pengadaan alat dan sarana penunjang pembuatan film. 

BACA JUGA: PERAN STUNTMAN DALAM PRODUKSI FILM DI INDONESIA

3. BEKERJASAMA DENGAN CO-PRODUCTION

Maksudnya adalah pembuat film bekerjasama dengan rumah produksi film lain untuk menciptakan sebuah film. Ya, kalau dalam bahasa kita sih mirip dengan berkolaborasi gitu, ya! 

Langkah ini asyik banget dilakukan bagi pembuat film yang punya banyak relasi, salah satunya adalah banyaknya kenalan sineas atau pembuat film yang tergabung dalam rumah produksi lain untuk mencapai visi yang sama. Soal dana atau peralatan, masing-masing rumah produksi film dapat saling membantu. Jadi, nggak perlu khawatir, Civs!

4. MENJALIN HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA DONOR

Eits, langkah yang satu ini juga bukan sembarang lembaga donor, apalagi yang dimaksud bukanlah lembaga donor darah, ya! Namun, suatu lembaga yang dapat menghibahkan sejumlah dana melalui mekanisme pitching atau usaha meyakinkan calon lembaga donor yang ingin dijalin oleh pembuat film. 

Di Indonesia ada beberapa lembaga donor yang dapat lo ketahui, mulai dari Akatara sampai Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kemdikbud. Pembuat film yang tertarik, selanjutnya diwajibkan untuk membuat proposal lengkap kepada lembaga donor yang ingin dijalin.

5. MENGADAKAN CROWDFUNDING

Para pembuat film yang akan memproduksi sebuah film biasanya juga akan menempuh cara crowdfunding alias mengajak masyarakat untuk turut serta berdonasi ke dalam sebuah pendanaan proyek film. Mungkin, kalau lo berpikir cara ini kesannya agak meminta-minta, ya? 

Justru dengan melakukan crowdfunding, pembuat film berkesempatan untuk melakukan promosi terhadap proyek film yang akan diproduksi, caranya dengan memberikan bingkisan menarik kepada masyarakat yang telah berdonasi. Lokasi untuk melakukan crowdfunding juga nggak usah jauh-jauh, cukup pakai online platform; kitabisa.com atau wujudkan.com yang turut mendukung usaha crowdfunding proyek film.

Oh ya, Civs. Selain menerapkan kelima langkah pendanaan film tersebut, para pembuat film juga kerap menjual aneka pernak-pernik atau merchandise bertemakan film yang sedang tayang. Misalnya aja film Star Wars yang mengusung aneka karakter dan benda-benda unik seperti yang ada di film tersebut. 

Strategi menjual produk merchandise ini hanya dilakukan bagi film bertemakan superhero, sehingga mendatangkan revenue atau pendapatan yang menguntungkan. Namun, enggak menutup kemungkinan film bergenre lainnya juga bisa mengikuti cara ini.

Di samping itu, strategi seperti pemasaran hingga luar negeri dan hak siar televisi, streaming ataupun DVD juga menjadi sumber pendanaan bagi pembuat film. Kalau lo penikmat film Indonesia, pasti akan menemukan sejumlah film yang bisa tembus go international, sekaligus mengenalkan budaya Indonesia juga. Hak siar pun punya kesempatan untuk meraih keuntungan tinggi karena adanya kewajiban membayar kepada rumah produksi.

Itulah 5 fakta pendanaan film yang barangkali jarang lo ketahui. Walaupun lo bukan secara langsung orang yang terjun dalam proyek film, tapi peran lo sebagai penikmat film yang paham bagaimana rumitnya pendanaan suatu film, pastinya bakal lebih menghargai suatu karya bernama film.

Ngomong-ngomong film Indonesia favorit lo apa nih, Civs? (*/)

BACA JUGA: CARA YANG ‘BENAR’ NONTON FILM BIRU

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas