Kreatif

PERAN CLAPPER DALAM PRODUKSI FILM DAN TIPS BERGABUNG DENGAN INDUSTRI PERFILMAN

Proses produksi film memerlukan banyak orang untuk melengkapi semua posisi. Kali ini, gue akan membahas posisi clapper dan tips bergabung dengan industri perfilman.

title

Industri perfilman memiliki banyak kru untuk membuat satu film. Dari seluruh kru yang tergabung dalam proses produksi, terdapat posisi clapper yang keliatannya tinggal mematuk clapperboard atau slate sampai berbunyi “Tak!” tapi ternyata enggak seremeh itu. Perlu diketahui, bahwa posisi clapper berperan penting dalam proses produksi film.

Froyonion mengobrol bersama Hamdi Muhammad, seorang asisten produksi lepas. Hamdi menceritakan pengalamannya sewaktu menjadi clapper pada awal dia memasuki dunia perfilman. Hamdi pun pernah menjadi seorang clapper pada produksi film layar lebar berjudul Ben & Jody (2022) dan Ashiap Man (2022).

PERAN CLAPPER

Sebelum lo denger ceritanya lebih jauh, lo harus tau dulu clapper ini kerjanya apa aja. Di industri film Indonesia, clapper biasanya bergerak di dalam divisi Script Continuity yang berada di bawah sutradara. Divisi Script Continuity pun umumnya terdiri dari chief, visual continuity, video assist, dan clapper. Dalam produksi film, clapper bertanggung jawab dalam menyinkronkan audio dan video agar nantinya mempermudah proses editing film.

Hamdi menjelaskan, bahwa seorang clapper memiliki kewajiban untuk memasukkan clap ke dalam frame/gambar, pada sebelum atau selesai kamera mulai merekam. slate yang biasanya berwarna hitam putih bukan cuma buat gaya-gayaan loh, itu ada fungsinya. slate berfungsi untuk menandai tiap adegan yang direkam.

Hamdi berperan sebagai clapper pada syuting film Ashiap Man.
Hamdi berperan sebagai clapper pada syuting film Ashiap Man.

Dalam sebuah produksi film, biasanya ada satu atau dua orang yang menjadi clapper. Hamdi juga ada cerita seru sewaktu dia syuting film Ben & Jody. Pada syuting film Ben Jody, Hamdi kebetulan harus nge-clap 2 kamera.

Sebetulnya ada 2 clapper, tapi yang satunya sedang sibuk mengurusi monitor buat sutradara. Syuting Ben & Jody menggunakan 2 kamera dengan angle yang berbeda dan posisinya yang berjauhan. Akhirnya begitu “cut!” dan asisten sutradara memindahkan adegan, slate Hamdi harus masuk ke masing-masing kamera.

Posisi kamera 1 dan kamera 2 yang jauh, membuat Hamdi harus berlari ke sana kemari selama proses syuting. “Capek banget, ini termasuk syuting tercapek gue,” kata Hamdi. “Kalau dihitung langkah sehari, itu ada kali 20.000 langkah.” Menjadi clapper dalam produksi film Ben & Jody sangat berkesan bagi Hamdi.

slate dibagi menjadi 2 jenis; manual dan digital. Semisal lo pakainya slate digital, clapper juga bertugas untuk menyiapkan atau mengecas baterai slate. “Jadi clapper digital ini pakainya baterai A3,” ujar Hamdi, “Gunanya buat nyamain time code antara camera dengan sound.”

TIPS BERGABUNG KE INDUSTRI FILM BAGI PEMULA

Bergabung ke dalam industri perfilman dapat diawali dengan mengambil kuliah jurusan film, bergabung dengan komunitas film daerah, bisa juga dengan setelah lulus SMA langsung menghubungi PH untuk belajar produksi film. Cara lainnya adalah mencari kenalan orang yang sudah bekerja di industri perfilman supaya lo diajak.

Industri perfilman memiliki banyak peminat, jadi anak muda kayak lo kudu bersaing dengan yang lain. Namun, tidak hanya itu, pekerjaan di dalam industri perfilman juga ada pasang surutnya. Seleksi alam akhirya bakalan terjadi dan beberapa orang menyudahi kariernya di perfilman.

“Pokoknya masuk perfilman ini ada banyak jalan,” kata Hamdi. “Bisa dengan terjun langsung ke industri film, kuliah jurusan film, ataupun mulai bikin film. Yang penting mulai aja dulu bikin film atau aktif di komunitas,” tambah Hamdi.

Pada proses syuting film Ben & Jody, Hamdi berperan sebagai clapper.
Pada proses syuting film Ben & Jody, Hamdi berperan sebagai clapper.

“Gue pertama gabung industri perfilman awalnya diajak sama senior gue di kampus,” ujar Hamdi. “Pertama masuk industri film, gue gabung di posisi community marketing dan diminta mengurus komunitas di projek Keluarga Cemara.”

Film Keluarga Cemara adalah film garapan Visinema Pictures dan disutradarai oleh Yandy Laurens. Setelah itu, Hamdi bergabung ke dalam Visinema Pictures sebagai freelance pada 2019 dan sebagai  Unit Production Manager di bawah produser pada 2020. Projek terakhir yang Hamdi ikuti adalah menjadi asisten produksi pada film Mencuri Raden Saleh dan menjadi visual continuity di sebuah projek konten digital. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung