Design

MENGURAI DILEMA DESAINER GRAFIS DI TENGAH PERSAINGAN KETAT

Saat ini menjadi seorang desainer grafis menjadi semakin susah. Persaingan yang kian ketat, belum lagi dengan kemunculan AI yang semakin merisaukan. Bagaimana kita harus bersikap dengan situasi yang demikian?

title

FROYONION.COMDi era digital ini, industri desain grafis semakin berkembang pesat dan persaingan semakin ketat. Bagi desainer grafis, ini bisa menjadi sebuah tantangan besar. Di satu sisi, klien membutuhkan desain yang kreatif dan inovatif, sementara di sisi lain, desainer juga harus mempertimbangkan nilai-nilai etis dan memenuhi kebutuhan klien.

Dalam situasi seperti ini, banyak desainer grafis merasa dilema. Bagaimana mereka bisa menciptakan desain yang unik dan kreatif, sambil mempertimbangkan kebutuhan klien dan tetap menghormati nilai-nilai etis baik yang ada pada industri desain grafis, maupun nilai-nilai yang mereka anut. Dan bagaimana mereka dapat bersaing dengan teknologi AI yang semakin canggih dalam industri ini dan mengancam eksistensi mereka dalam dunia kerja?

ANTARA KEBUTUHAN KLIEN DAN KREATIVITAS

Jadi, sebagai desainer grafis, tentunya kita ingin menciptakan karya yang kreatif dan inovatif, namun sejalan dengan itu, kita juga harus mempertimbangkan kebutuhan klien yang sangat beragam dan kompleks. Dan jika diibaratkan, menjadi seorang desainer grafis itu tak ubahnya seorang chef yang ingin menciptakan masakan yang luar biasa dengan menggunakan perpaduan berbagai bumbu dan rempah, tapi di lain sisi kita tidak boleh hanya terpaku pada selera diri kita, melainkan juga harus mempertimbangkan selera pelanggan.

Tapi, jangan khawatir! kalian bisa kok menemukan keseimbangan antara kebutuhan klien dan kreativitas kalian dengan cara mengadopsi beberapa teknik berikut. 

Pertama-tama, lakukan riset dan observasi tentang klien kalian dan industri mereka berkecimpung. Pelajari merek mereka, target pasar, nilai-nilai mereka anut, dan tak lupa persyaratan proyek yange mereka berikan secara menyeluruh. Dengan memerhatikan beberapa ha Ini akan sangat membantu kalian memahami kebutuhan klien dan memberikan inspirasi untuk karya desain kalian.

Selain itu, pastikan juga untuk terus menantang diri sendiri dengan ide-ide baru dan segar. Coba hal-hal baru, dan jangan takut untuk keluar dari zona nyaman. Jika kalian melihat tren desain terbaru, coba juga untuk menambahkan twist unik yang benar-benar mencerminkan signature kalian pada desain tersebut. Dengan menerapkan ini akan membantu kalian dalam menciptakan desain yang unik dan kreatif yang akan membedakan kalian di mata klien.

Terakhir, selalu ingat untuk mempertimbangkan etika desain. Sebagai desainer grafis, kalian juga memiliki tanggung jawab sosial untuk menciptakan desain yang memperhatikan nilai-nilai sosial, lingkungan, dan budaya. Dalam melakukan hal ini, kalian dapat menggabungkan kreativitas kalian dengan kepedulian sosial untuk menciptakan desain yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

DILEMA ETIS

Bagaimana jika kebutuhan desain yang diminta oleh klien melanggar nilai etika dan moral? Inilah dilema etis yang sering dihadapi oleh desainer grafis.

Misal, klien meminta kalian untuk membuat iklan yang menggambarkan wanita dengan tubuh seronok. Atau mungkin klien kalian menginginkan kalian menciptakan logo atau merek yang mengandung unsur rasisme atau seksisme. Sebagai desainer, tentunya kalian juga memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan dampak sosial dan moral dari desain kalian, dan kadang-kadang hal ini bertentangan dengan keinginan klien.

Jadi, bagaimana cara mengatasi dilema etis ini? Pertama, pastikan untuk memahami dan mengikuti kode etik yang ditetapkan oleh industri desain grafis. Misalnya, apabila klien kalian berasal dari USA, maka ada American Institute of Graphic Arts (AIGA), yang memiliki kode etik yang menekankan pada nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan keadilan sosial dalam desain grafis.

Kedua, komunikasikan dengan jelas dan lakukan pendekatan dengan klien kalian mengenai ketentuan etis dalam desain. Jelaskan mengapa suatu desain bisa memiliki dampak negatif pada masyarakat, dan kemungkinan dampak tersebut pada merek mereka (tentu kalian tidak mau kan jika klien kalian nantinya bernasib sama dengan Charlie Hebdo  dan Holywings).

Terakhir, kalian juga jangan takut untuk menolak proyek yang melanggar etika dan moral. Karena kalian juga harus menghormati prinsip kalian sebagai desainer dan tanggung jawab sosial kalian untuk menciptakan desain yang tidak merugikan masyarakat. Kalian mesti ingat bahwasanya tindakan kalian nantinya akan memiliki dampak, dan dengan menolak proyek yang tidak etis, maka kalian dapat memberikan dampak positif pada masyarakat.

DESAIN INOVATIF DALAM KETERBATASAN

Sebagai desainer grafis, seringkali kita dihadapkan dengan batasan seperti waktu yang terbatas, anggaran yang terbatas, atau bahkan materi yang terbatas. Tetapi, meskipun dengan batasan-batasan ini, kalian juga masih bisa menciptakan desain yang kreatif dan inovatif lho.

Pertama, gunakan kreativitas kalian untuk mengatasi batasan tersebut. Misalnya, jika kalian memiliki anggaran yang terbatas, carilah cara-cara untuk menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas desain. Kalian bisa mencari bahan-bahan yang lebih murah tetapi tetap berkualitas tinggi, atau mencari alternatif yang lebih hemat biaya untuk perangkat lunak atau peralatan yang diperlukan.

Kedua, jangan takut untuk berkolaborasi dengan orang lain. Kalian bisa bekerja sama dengan tim lain dalam proyek desain kalian atau bahkan meminta masukan dari orang lain di luar industri desain grafis. Dengan melibatkan orang lain dalam proses desain, maka kalian dapat memperoleh perspektif yang berbeda dan ide-ide yang lebih kreatif nan segar.

Terakhir, jangan lupa untuk selalu mencari inspirasi dari sekitar kalian. Dalam situasi yang penuh dengan keterbatasan, seringkali kita terjebak dalam pikiran yang terbatas juga. Mencari inspirasi dari lingkungan sekitar kalian bisa membantu kalian dalam melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan solusi yang lebih inovatif.

MEMBANGUN PORTOFOLIO YANG KUAT DAN MENARIK PERHATIAN KLIEN

Sebagai desainer grafis, portofolio dapat diibaratkan sebagai sebuah etalase,  dengan portofolio pula klien dapat melihat seberapa jauh kualitas yang kalian miliki. Dengan demikian, maka keberadaan portofolio menjadi salah satu aspek terpenting yang dapat memengaruhi keberhasilan karir kalian. Dalam portofolio, kalian dapat menunjukkan keterampilan dan keahlian desain grafis kalian kepada klien yang potensial. Dan agar portofolio kalian tampak maksimal, kalian bisa mengikuti beberapa langkah-langkah berikut ini:

Pertama-tama, pastikan bahwa portofolio kalian telah mencakup berbagai proyek yang kalian kerjakan sebelumnya. Dengan demikian akan memberi klien gambaran yang lebih jelas tentang keterampilan dan kemampuan desain yang kalian miliki. Selain itu, pastikan bahwa proyek yang kalian masukkan ke dalam portofolio adalah proyek yang paling menonjol dan paling berhasil. Sebuah portofolio yang kuat harus memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan desain grafis kalian.

Kedua, pastikan juga kalau portofolio kalian menunjukkan keahlian dan keterampilan terbaru yang kalian miliki. Dalam industri desain grafis, tren dan teknologi selalu berkembang dan berubah. Oleh karena itu, kalian juga harus senantiasa memperbarui portofolio kalian untuk menunjukkan bahwa kalian selalu mengikuti tren dan teknologi terbaru.

Selanjutnya, jangan lupa untuk menunjukkan kepribadian dan gaya desain kalian dalam portofolio kalian tersebut. Klien juga mencari desainer grafis yang cocok dengan gaya dan nilai yang mereka anut. Oleh karena itu, pastikan bahwa portofolio benar-benar mencerminkan kepribadian dan gaya desain kalian.

Terakhir, pastikan bahwa portofolio Anda mudah diakses dan diperbarui secara teratur. Anda bisa membuat portofolio online atau membuat file PDF yang mudah diunduh. Pastikan bahwa portofolio kalianmudah dinavigasi dan menampilkan proyek-proyek yang paling menonjol terlebih dahulu.

Memang  dalam membangun portofolio yang kuat dan stand out bukanlah perkara mudah, perlu kesabaran, konsistensi, dan dedikasi untuk terus memperbarui portofolio kalian. Untuk itu agar portofolio kalian dapat menjadi lebih baik dari hari ke hari, maka kalian jangan takut untuk meminta feedback (umpan balik) dari rekan-rekan atau klien kalian untuk memperbaiki portofolio kalian. Karena  dengan portofolio yang kuat, maka akan lebih mudah bagi kalian untuk menarik perhatian klien.

PERSAINGAN DENGAN AI

Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, AI semakin diterapkan dalam desain grafis, baik itu dalam pembuatan logo, ilustrasi, hingga animasi. Seperti halnya dengan kemunculan Midjourney dan pictory AI, yang bahkan hasil karya dari Midjourney sendiri pernah mendapatkan juara dalam kontes seni sebagaimana yang telah disebutkan dalam artikel ini.

Namun, meskipun AI dapat menghasilkan desain secara otomatis dan cepat, namun kehadiran AI tidak dapat menggantikan peran desainer grafis yang kreatif dan punya ide-ide yang inovatif. Desainer grafis masih dibutuhkan untuk menerjemahkan pesan atau cerita yang ingin disampaikan dalam desain, mengelola brand identity, dan menciptakan desain yang unik dan orisinal.

Untuk menghadapi persaingan dengan AI, desainer grafis harus terus belajar dan meningkatkan keterampilan mereka. Desainer harus dapat memahami dan menguasai teknologi AI agar dapat menggunakannya dalam pekerjaan mereka dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, desainer juga harus mampu membedakan kapan AI dapat digunakan dan kapan desain yang dibuat oleh manusia lebih baik.

Desainer juga harus dapat menciptakan desain yang menonjol dan unik. Dalam industri desain grafis yang kian kompetitif, desainer harus dapat membedakan diri mereka dari desainer lain dengan menciptakan desain yang inovatif dan orisinal. Dalam menciptakan desain yang unik, desainer harus mengandalkan kemampuan kreatif dan pengalaman mereka, serta mengambil inspirasi dari hal-hal yang tidak bisa diproses oleh AI, seperti pengalaman pribadi ataupun kisah nyata.

Terakhir, kolaborasi dengan AI juga dapat menjadi kunci dalam menghadapi persaingan dengan AI. Desainer dapat memanfaatkan kelebihan AI dalam menghasilkan desain yang cepat dan akurat, sementara mereka dapat memberikan kontribusi dalam menentukan ide dan konsep, mengedit dan memperbaiki hasil desain AI, serta menambahkan sentuhan personal pada desain tersebut.

KESIMPULAN

Untuk menyimpulkan, persaingan dalam industri desain grafis memang semakin ketat dengan hadirnya teknologi dan persaingan global. Namun, sebagai desainer grafis, kalian dapat mengatasi dilema yang dihadapi dengan menyeimbangkan antara kebutuhan klien dan kreativitas, menghadapi dilema etis, menciptakan desain yang inovatif dalam situasi terbatas, membangun portofolio yang kuat, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta menghadapi persaingan dengan AI.

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut yang kian berat, tentunya dibutuhkan dedikasi, kerja keras, dan keinginan untuk terus belajar dan berkembang. Setiap desainer grafis memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengatasi dilema yang dihadapi, tapi satu hal yang pasti, menjadi seorang desainer grafis bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan komitmen yang tinggi.

Terakhir, meskipun persaingan dalam industri desain grafis semakin ketat, hal ini juga memberikan peluang bagi desainer grafis untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam menciptakan desain yang unik dan menarik perhatian klien. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Naam Amta Muh Shinin

Coder, writer, and Pengagum Amartya Sen