Tech

AI BOOM: AKANKAH KITA BERDAMAI DENGAN AI?

AI mulai merasuk ke berbagai sendi kehidupan. Gimana kita perlu menyikapi AI?

title

FROYONION.COM - Ada hal yang ngga biasa dari perlombaan seni tahunan Colorado State Fair Fine Arts Competition 2022, yap kali ini yang juara bukanlah karya manusia, tapi adalah hasil karya AI

Pastinya kemenangan AI ini nggaK sedikit ngundang kritik dari berbagai pihak yang mulai sinis kalau AI perlahan tapi pasti bakalan ngegantiin peran manusia, bahkan di bidang yang dianggap kreatif, which is dulunya dianggap sebagai kelemahan dari AI, dan nggaK bakalan bisa digantiin sama mesin.

Tapi terlepas dari itu semua ngga bisa dipungkiri lagi kalau Artificial Intelligence atau yang dikenal dengan singkatan AI ini makin marak diperbincangkan di berbagai media. Dari pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari hingga perkembangan teknologi terbaru, AI kini menjadi hal yang sangat menarik untuk dibahas. 

Namun, di balik potensi luar biasa yang dimilikinya, AI juga ngga sedikit menuai kontroversi dan memunculkan kekhawatiran. Nah, dari situlah muncul pertanyaan, mungkinkah kita bisa berdamai dengan AI?

SOLUSI BERBAGAI MASALAH?

Sudah banyak yang dilakukan oleh para peneliti dan ahli teknologi untuk mengembangkan AI. Bahkan, beberapa perusahaan teknologi terbesar seperti Google dan Amazon juga memperkenalkan produk dan layanan AI mereka. Hal ini dikarenakan kemampuan AI dalam menyelesaikan berbagai masalah yang sulit dipecahkan oleh manusia.

Dan emang nggak bisa dipungkiri juga kalau nemuin solusi atas berbagai masalah yang ada adalah salah satu kekuatan AI utama yang nggak dapat dipungkiri. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk membuktikan hal ini. Ngga percaya? Contoh, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Stanford University nunjukin kalau AI bisa ngebantu dalam ngurangin tingkat kematian akibat serangan jantung. Dalam penelitian ini, AI digunaiin untuk menganalisis rekaman EKG (elektrokardiogram) dan memprediksi risiko serangan jantung pada pasien.

Ngga cuman itu, AI juga udah digunain buat  ngebantu ningkatin hasil operasi bedah. Dari studi yang dipublikasiin di Jurnal Lancet Digital Health nunjukin juga kalau AI bisa ngebantu dokter mengidentifikasi area yang perlu dioperasi dengan lebih akurat dan efisien. Dalam penelitian itu, AI berhasil mengidentifikasi area yang perlu dioperasi dengan akurasi 94%.

Di bidang pertanian, penelitian yang dilakukan sama tim peneliti dari University of Illinois juga nunjukin kalau AI juga punya potensi besar AI untuk ningkatin produktivitas dan efisiensi pertanian. Dalam penelitian ini, AI digunaiin untuk menganalisis citra satelit dan memprediksi hasil panen secara akurat.

Kalau diliat dari penelitian yang udah gue sebutin tadi, jelas banget kalau AI punya potensi yang besar buat nyelesaiin berbagai masalah di berbagai bidang.

KEKHAWATIRAN AI

Ngga cuman punya potensi besar buat nyelesain berbagai masalah, nyatanya AI juga potensi yang mengkhawatirkan. Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa teknologi ini dapat menggantikan pekerjaan manusia. 

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pekerjaan yang dianggap nggak mungkin bisa digantiin sama mesin, kayak pekerjaan kreatif, tapi pelan-pelan mulai bisa digantiin sama AI.

Penggantian pekerjaan manusia oleh AI ngga cuman terjadi di sektor pekerjaan yang keliatannya sederhana atau yang berbau teknis, kayak produksi pabrik atau pengolahan data. 

Beberapa pekerjaan yang dianggap "aman" dari ancaman penggantian pekerjaan, seperti pengacara atau dokter, kini juga terancam oleh perkembangan AI (Seperti rencana yang diungkapin oleh CEO OpenAI yang udah punya plan buat ngegunain AI sebagai penasihat medis pribadi).

Tapi, menurut gue ini cukup beralasan, karena AI punya kemampuan untuk melakukan analisis data yang lebih akurat dan cepat ketimbang manusia, jadi ngga menutup kemungkinan banget buat pekerjaan-pekerjaan tadi akan digantikan sama mesin.

Nah ngga cuman itu, hal lain yang jadi big concern dari penggunaan AI adalah tentang privasi data dan keamanan siber. Dalam penggunaan AI, data pribadi kita menjadi sangat penting. 

Data tersebut bisa digunaiin untuk membantu mesin belajar dan membuat keputusan, tetapi juga bisa digunaiin oleh pihak yang ngga bertanggung jawab untuk tujuan yang ngga baik. Kekhawatiran ini semakin besar dengan adanya serangan siber yang makin sering terjadi (ada yang masih inget bjorka?). 

Data pribadi kita bisa dicuri atau digunain begitu aja oleh pihak yang nggak bertanggung jawab, kalau perusahaan atau organisasi yang menggunakan AI nggak punya sistem keamanan yang cukup baik.

Di samping itu, ada juga kekhawatiran mengenai bias dalam penggunaan AI. Ya meskipun dianggap sebagai teknologi yang "objektif", AI juga rentan terhadap bias yang disebabkan oleh data yang digunaiin dalam proses training nya. 

Kalau data yang digunaiin selama proses training itu nggak representatif, jadinya output juga bakalan jadi bias. Konsekuensinya pasti bakalan ngaruh ke keputusan yang dibuat sama AI tadi, coba lu bayangin deh kalau data bias ini digunaiin buat hal-hal yang krusial, eg: jadi hakim (terutama perihal putusan HAM) kan bisa fatal banget jadinya.

BERDAMAI DENGAN AI?

well, setelah kita ngebahas kekhawatiran tentang AI, balik lagi ke pertanyaan awal , mungkin ngga sih kita bisa berdamai sama teknologi yang satu ini? Bisa ngga ya kira hidup berdampingan dengan AI tanpa ngerasa terancam atau diintimidasi?

Jawabannya adalah: tergantung gimana kita manfaatin ni teknologi! Kita tentunya bisa berdamai dengan AI dengan memahami peran dan kegunaannya dalam kehidupan kita. 

Seperti yang udah kita bahas bareng sebelumnya tadi, AI bisa ngebantu kita buat nyelesaiin berbagai masalah dan ningkatin produktivitas kita. 

Kita juga bisa belajar giman buat ngegunain ni teknologi lebih bijak lagi, misala dengan manfaatin berbagai aplikasi yang bisa membantu kita dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Tapi ada satu hal yang mesti diinget, kita harus bisa merhatiin aspek etika dan moral dalam penggunaan AI. 

Misalnya, dalam pengembangan teknologi AI, perusahaan-perusahaan harus memastikan bahwa teknologi tersebut nggak ngebahayain manusia atau mengambil alih pekerjaan manusia secara berlebihan. 

Kita sebagai konsumen juga harus bijak lagi dalam milih aplikasi atau layanan yang bener-bener care sama aspek keamanan data dan privasi pengguna.

GABUNG KE HYPE

Well, AI boom emang bener-bener udah ngebawa perubahan yang begitu besar dalam banyak aspek kehidupan kita. Ngga bisa dipungkiri kalau memang ada kekhawatiran yang muncul, tapi kita enggak boleh nyerah gitu aja. Kita bisa manfaatin teknologi AI untuk mencapai solusi yang lebih baik dan memperbaiki kualitas hidup kita.

Yang penting, kita harus terus belajar dan memahami teknologi ini dengan lebih dalam. Ngga cuman ngikutin tren atau joining the hype aja, tapi juga mempertimbangkan aspek etika, privasi, dan keamanan data. Kita harus berusaha untuk mencari keseimbangan yang tepat antara teknologi dan manusia. (*/

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Naam Amta Muh Shinin

Coder, writer, and Pengagum Amartya Sen