Music

YOGYAKARTA MENJADI TITIK PERTAMA TOUR BANAL WISATA DARI THE JANSEN

Melalui gig bertajuk Unpressure Hue, The Jansen menuntaskan titik pertama tour Banal Wisata di Yogyakarta. Mereka sangat senang melihat euforia penonton dan bisa satu panggung dengan band lokal lainnya. 

title

FROYONION.COMThe Jansen telah membuat jadwal tour bertajuk Banal Wisata pada bulan November 2022. Setidaknya ada 9 titik yang masuk ke dalam jadwal tersebut. Antara lain adalah 11 November di Yogyakarta, 12 November di Solo, 13 November di Semarang, 15 November di Ambarawa, 17 November di Magelang, 19 November di Surabaya, 26 dan 27 November di Bali, serta titik terakhir pada 30 November yang bertempat di Lombok.  

Adjie Pamungkas selaku bassis dari The Jansen mengatakan awal mula ide tour Banal Wisata karena alasan yang sederhana. “Sebenarnya awalnya itu dari perkataan  dari temenku kalo kita tuh jangan nunggu kota lain untuk ngundang tapi kita yang harus mendatangi kota-kota tersebut. Makanya dari omongan temenku itu, kami berinsiatif buat mengadakan tour di Jawa, Bali, Lombok. Kebetulan juga kami ada kenalan di masing-masing kota itu,” kata Adji, pada Jum’at (11/11). 

SUMBER FOTO: DOKUMENTASI WILDAN NAUFAL
Suasana gig . (Foto: Dok. Wildan Naufal)

Ia juga mengungkapkan alasan kenapa tidak menjamah Jawa Barat dan Jabodetabek saat tour ini lantaran kota-kota itu masih bisa dikejar saat weekend tour. “Sempet juga wilayah Jabodetabek itu udah kekejar pas mini tour waktu The Jansen rilis kaset ‘Banal Semakin Binal’. Mungkin kalo Jabar masih bisa dikejar pas weekend tour. Makanya kita kali ini tour emang khusus buat Jawa Tengah, Jawa Timur Bali dan Lombok,” imbuh Adjie. 

Di Yogyakarta yang merupakan titik pertama tour Banal Wisata, persisnya di venue The Ratan, The Jansen bermain sekitar pukul 20:45 WIB dengan membawakan 9 nomor. Adalah “Intro”, “Sore di Kebun Raya”, “7456”, “Langit Tak Seharusnya Biru”, “Kau Pemeran Utama Di Sebuah Opera”, “Dua Bilah Mata Pedang”, “Merenguk Anti Depresan Lagi”, “I Wanna Be With You”, dan “We Don’t Wanna Go”.

(Foto: Dok. Wildan Naufal)

BACA JUGA: ‘JAZZ TAPI PARTY’: PADUAN BUNYI SYNTH YANG GROOVY OLEH BATAVIA COLLECTIVE

Saat diwawancarai, para personil The Jansen yakni Cintarama Bani Satria (vokal dan gitar), Adji Pamungkas (bas),  Aduy (drum), dan Nina Karina (gitaris dan vokal latar) mengaku sangat senang bisa tampil pertama kali di Kota Pelajar ini, apalagi melihat antusiasme para penonton di Jogja yang membuat mereka tidak kapok untuk pentas di Jogja lagi. 

“Nggak nyangka aja energinya bisa sebesar itu. Kebetulan juga saya nggak tahu peminatnya di Jogja itu gimana. Cuma tiba-tiba pas kita main energinya luar biasa. Jadi melihat antusias penonton di Jogja kami jadi makin antusias,” kata Cintarama Bani Satria atau yang akrab disapa Tata selaku vokal dan gitar The Jansen. 

Selain mereka senang karena melihat antusias para penonton, para personil The Jansen juga turut bangga bisa satu panggung dengan band-band lokal yang ada di Jogja dan ditambah dengan That’s Rockefeller band asal Jakarta. “Gue emang udah ngikuti That’s Rockefeller dari lama. Dan nggak nyangka aja bisa satu panggung. Apalagi That’s Rockefeller kan jarang manggung jadi nggak nyangka bisa kenal terus jadi temen,” kata Aduy. 

“Tapi terlepas dari itu sih, kalo saya menggarisbawahi keramahan di belakang panggungnya sih. Jadi itu yang membuat berkesan kita,” Tata menambahkan. 

Seorang penonton bernama Fauzi mengungkapkan kesenangannya karena bisa menyaksikan The Jansen perform. Ia juga menaruh harapan kepada The Jansen semoga ke depannya bisa lebih sukses. 

“Harapanku buat The Jansen makin keren, bikin acara-acara lokal makin sukses dan penontonnya makin masif. Kita tunjukin kalo musik lokal itu bisa berkompetisi di kancah musik nasional,” imbuh Fauzi yang berdomisili di Jogja itu. 

SUMBER FOTO: DOKUMENTASI INSTAGRAM @AUFAAIZ_
SUMBER FOTO: DOKUMENTASI INSTAGRAM @AUFAAIZ_

Tour Banal Wisata dari The Jansen ini diwadahi oleh gig bertajuk Unpressure Hue. Gig tersebut merupakan garapan antara YKVVKND, KOLONI GIGS, dan Kolektif 37 (FYI, YKVVKND dan KOLONI GIGS merupakan media yang sering mempromosikan acara-acara musik di seluruh Indonesia). 

Selain merayakan tour dari band asal Kota Hujan, Unpressure Hue juga mewadahi launching Signature Pedal Efek (kolaborasi antara Stomhand dan Sangkakala), kemudian penampilan dari band lokal Yogyakarta yakni BISA, Untitled Joy, Roket, That’S Rockefeller (band asal Jakarta), Sangkakala, dan The Kick. 

Pentolan dari YKVVKND yakni pria yang mau disapa The Agvs, mengatakan awal mula mengajak The Jansen dalam Unpressure Hue, “Awalnya tuh sebelum Synchronize 2022 kemarin. Sekitar bulan Juni 2022 sudah ada kabar dari Mataram City Sound kalo The Jansen mau tour Jawa-Bali. Nah baru setelah Synchronize 2022 selesai, Adjie bassisnya The Jansen ngubungin aku: ‘Mas Agus kita (The Jansen) mau tour nih, kira-kira bisa bantuin gak?’. Ya udah aku jawab, gas aja dengan senang hati, gitu. Akhirnya ngobrol tanggalnya cocok, terlaksanalah tour-nya itu di Unpressure Hue ini,” begitu kata The Agvs, pada Jumat (11/11).

Sedikit informasi, bahwa di Unpressure Hue, The Jansen tidak dimainkan di puncak acara, karena di puncak acara diisi oleh The Kick. Bahkan dari penyebaran informasinya pun rundown dari Unpressure Hue tidak didetailkan (dikosongin). 

“Secara teknis jadi kan ini gig kolektif, ditakutkan nanti kalo ada apa-apa (semisal acara dibubarkan), band yang tour di taruh di akhir kan malah ngak jadi main.  Nah kalo secara campaign-nya, kenapa sih selalu band yang tour itu selalu tampil di akhir. Makanya rundown dikosongin itu biar ngangkat band lokal Jogja juga,” terang Bayu Kristiawan selaku pentolan dari KOLONI GIGS, pada Jum’at 11 November 2022. 

“Tambahan juga perihal rundown dikosongin itu bukannya kami sok mengedukasi. Cuma kami mengajak aja sih biar penonton itu membiasakan untuk mengapresiasi semua penampil. Biar penonton tuh nggak cuma nonton band yang lagi  aja. Tapi bisa semua band di tonton. Tadi terbukti juga kan pada datang yang awal dan akhirnya mereka nonton,” imbuh The Agvs.

SUMBER FOTO: DOKUMENTASI INSTAGRAM @AUFAAIZ_
(Foto: Dok. @aufaaiz_)

Menyinggung masalah HTM di Unpressure Hue, gig ini hanya mematok tiket presale 1 sebesar Rp.25.000, pre sale 2 sebesar Rp.30.000, dan on the spot sebesar Rp.40.000. Secara keseluruhan tiket tersebut terjual sebanyak 470-an lembar. Bahkan untuk pre sale satu mampu sold out dengan waktu kurang dari 3 jam.  

Pemilihan HTM yang relatif murah itu, The Agvs menjelaskan, “Intinya biar orang yang mau beli itu nggak perlu mikir panjang. Tanpa bebanlah sesuai dengan semangat yang kita usung yaitu Unpressure Hue. Ini juga kuantitas venue untuk ukuran gig kan lumayan gede. Lha kita ngejar kuantitas penonton aja. Daripada uang yang masuk banyak tapi penonton sedikit, mending penonton banyak tapi uang yang masuk bisa menutup produksi,” tutup The Agvs. (*/)

BACA JUGA: PERUNGGU MEMORANDUM SHOWCASE JAKARTA: SEBUAH MEMORI INDAH OLEH BAND ROCK ‘PULANG NGANTOR’

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khoirul Atfifudin

Masih berkuliah di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta. Saat ini sedang memiliki ketertarikan pada dunia musik dan tulis-menulis.