Movies

‘JAZZ TAPI PARTY’: PADUAN BUNYI SYNTH YANG GROOVY OLEH BATAVIA COLLECTIVE

Di hari kedua perayaan Joyland Festival 2022, Batavia Collective sukses membuat penonton joget santai dengan musik jazz kontemporer mereka. Bagaimana cara mereka menyatukan banyak referensi dan genre dalam musik mereka? Mari simak!

title

FROYONION.COM - Beberapa waktu lalu, tepatnya Sabtu (5/11) kemarin, grup musik jazz ‘kontemporer’ asal Jakarta, Batavia Collective, jadi salah satu penampil dalam perayaan Joyland Festival 2022 hari ke-2, Civs.

Kolektif yang digawangi oleh Doni Joesran (keyboard), Kenny Gabriel (synth bass), dan Elfa Zulham (drum) ini menampilkan sajian musik yang apik selama berada di atas panggung. Doni sendiri mengatakan, bahwa esensi dari penampilan Batavia Collective adalah ‘spontanitas’, bahwa banyak beat dalam lagu-lagu mereka yang baru tercipta ketika mereka berada di panggung.

Batavia Collective sendiri diketahui bekerja sama dengan label rekaman asal Belgia, yaitu R&S Records (Aphex Twins, Nicolas Jaar, DJ Krush) dalam pengerjaan 2 single mereka. Awalnya, di masa pandemi, musik Batavia Collective didengar oleh pihak R&S Records, lalu pihak label menghubungi pihak Batavia untuk bekerja sama.

“Gue kaget banget sih awalnya sampai akhirnya kita di-sign mereka [R&S Records]. Nggak ada boundary di sana, tapi jujur malah jadi challenging banget,” ujar Doni Joesran.

Progresi chord yang ciamik, neck-breaking tempo, lalu sub-bass yang ‘dalam’, tiga karakteristik ini pasti lo jumpai jika menonton penampilan Batavia Collective secara langsung. Termasuk saat Froyonion menonton pertunjukkan mereka secara langsung di Joyland.

PENGALAMAN TERBAIK MENONTON SECARA LIVE

Memang beda ya, ketika lo mendengarkan secara langsung dan mendengarkan lewat streaming platform, dan Batavia Collective adalah salah satu kolektif musik yang bakal terdengar jauh lebih kece ketika lo menonton secara langsung, Civs.

Experience-nya Batavia Collective itu adalah ketika lo dateng nonton kita manggung [langsung]. Kalo misalnya kita dengerin rekaman ya sesuai interpretasi masing-masing. Saran dari kita bertiga, kalo mau ngerasain experience-nya, nonton live-nya,” ujar Kenny Gabriel.

Doni Joesran juga menambahkan, bahwa esensi dari musik jazz itu adalah spontanitas, yang bisa berarti secara harfiah yaitu mengubah aransemen musik secara spontan di atas panggung, atau dapat dimaknai secara lebih luas yaitu dengan menikmati musiknya secara spontan, mindful, dan tepat di momen ‘itu’.

IKLIM MUSIK INDONESIA, KOLABORASI, DAN REFERENSI

Bagi Batavia Collective, prospek bermusik di Indonesia saat ini sedang dalam masa ‘puncak’. Di saat seperti ini, mereka menganjurkan siapa saja yang ingin berkarya untuk segera membuat hal yang ingin mereka ciptakan. Alasannya simpel–bagi mereka, kesempatan sangat terbuka luas untuk bisa ‘maju’ di industri ini karena era pun udah berganti, dari analog menuju digital, sehingga segala macam genre, generasi, serta referensi nggak terkotak-kotakkan lagi dan bebas diakses siapapun dan kapanpun.

Perihal referensi, Batavia Collective sendiri tercipta dari 3 orang yang masing-masing memiliki music influence yang berbeda-beda. Elfa Zulham dan Doni Joesran dengan background jazz yang cukup kental, lalu ada Kenny Gabriel dengan electronic music dan hip-hop. 

Campuran inilah yang menciptakan Batavia Collective. Mereka nggak berusaha mencari persamaan dari masing-masing personil, melainkan mencampuradukkan referensi yang mereka miliki ke dalam wadah kolektif yang eksperimental, dan terciptalah nada khas Batavia Collective yang biasa lo dengarkan selama ini.

“Beberapa lagu-lagu Batavia itu kita bikin pas kita manggung atau pas lagi nge-jam di studio,” jelas Kenny Gabriel.

“Kita nggak pernah mengkotak-kotakkan sih, 'harus gini, harus gitu', di luar teknis, kita sering nongkrong dan party bareng. Orang kalo udah sering party bareng, nongkrong bareng, mau ke ‘mana-mana’ tuh enak,” tambah Kenny sambil bergurau.

Seperti pada lagu Affirmation yang berkolaborasi dengan Kamga, yang bermula akibat ketidaksengajaan pas mereka bertiga lagi jamming dalam sebuah project.

“[Batavia Collective] lagi jamming-jamming untuk sebuah project, kemudian Kamga gabung di jamming session itu, nggak sengaja bikin lagu [Affirmation]. Terus, atas respon orang-orang yang suka sama lagunya, yaudah kita seriusin untuk rekaman,”

Living spontaneously, mungkin 2 kata ini yang menjadi top of mind gue ketika mendengar nama Batavia Collective. Semangat dalam bereksperimen dan ‘ngulik’-nya ini yang bisa bikin gue penasaran banget dan berujung jadi suka dengan lagu-lagu ciptaan mereka.

“Ke depannya mungkin ada kolaborasi, tapi nggak tahu sama siapa, kita perform dulu baru rilis,” tambah Elfa Zulham.

JOYLAND FESTIVAL 2022, DAN RENCANA KE DEPANNYA

“Menurut gue, ini [Joyland] the best festival sih,” ujar Doni Joesran.

Lalu, bagi Kenny, pemilihan venue dari Joyland Festival 2022 menjadi salah satu yang cukup unik dan keren. Selama manggung, para penampil disuguhkan dengan view dari gedung-gedung bertingkat di pusat Kota Jakarta.

Terlebih, crowd yang datang terasa cukup spesifik, Kenny Gabriel mengibaratkan penonton Joyland Festival 2022 sebagai penonton yang cukup ‘idealis’, which is a good thing dalam sebuah festival. Intinya, Joyland Festival 2022 menjadi pengalaman yang seru banget, nggak cuma bagi penonton yang datang, tapi juga bagi penampil macam Batavia Collective.

Selain Joyland, Batavia Collective akan manggung di festival musik mancanegara, tepatnya di Wonderfruit Thailand pada tanggal 17 Desember. 

“Kita mau bawa musik kita lebih jauh nggak cuma di Indonesia tapi juga sampai ke ranah internasional. Kita pengen merepresentasikan Indonesia juga di mancanegara.” tutup Kenny Gabriel.

BOCORAN: Batavia Collective bakal merilis EP pada tahun 2023. Jadi, stay tuned ya, Civs! (*/)

BACA JUGA: BAGAIMANA LAGU BISA MEMBUAT MANUSIA TERGERAK? ‘EFEK RUMAH KACA’ MENJAWAB PERTANYAAN TERSEBUT

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.