Trends

UTANG JADI ALASAN MEMALSUKAN KEMATIAN, WASPADAI BERBAGAI KEMUDAHAN DALAM MENGAJUKAN UTANG

Banyak orang bilang takut mati. Tapi kalo ada hubungannya sama duit dan utang, kematian dipikir hanya seperti digigit semut.

title

FROYONION.COM - Pada Sabtu (4/6) lalu, seorang laki-laki berinisial WS berusia 35 tahun dikabarkan hanyut di Sungai Kalimalang akibat kecelakaan motor. 

Kapolres Metro Bekasi, Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan yang menangani kasus ini sempat merasa curiga. Sebab proses pencarian jasad WS yang dikabarkan hanyut tersebut tak kunjung menemui titik terang. Didukung pula oleh laporan para saksi, yakni AM (37), DS (25), dan AR(35) yang dirasa mencurigakan. 

Selidik punya selidik, akhirnya terungkaplah bahwa laporan ini hanya karangan mereka semata. Korban WS kemudian diketahui identitasnya sebagai Wahyu Suhada yang ternyata menjadi otak dari pemalsuan kecelakaan dan kematian dirinya sendiri. Sedangkan para saksi juga sudah terungkap identitasnya sebagai Abdul Mulki, Dena Surya, dan Asep Riak sebagai kaki tangan wahyu dan membuat laporan palsu. 

Diketahui bahwa alasannya melakukan ini adalah untuk mencairkan klaim asuransi senilai Rp3 miliar untuk membayar utang yang melilitnya. Nahas, kemalangan malah menimpa dirinya serta sekongkolnya yang terancam Pasal 220 KUHP dengan ancaman hukuman 1 tahun karena laporan palsu. 

Rupanya, kasus ini bukan yang pertama terjadi di Indonesia. 

BACA JUGA: ALASAN KENAPA ASURANSI ITU PENTING BUAT GEN Z

ALASAN UTAMA KARENA TERLILIT UTANG

Memalsukan kematian untuk klaim asuransi sejatinya adalah hal yang melanggar hukum. Selain itu, pada polis asuransi juga terdapat berbagai syarat dan ketentuan untuk bisa mencairkan klaim asuransi. Seperti pada asuransi jiwa, tidak semua jenis asuransi jiwa dapat mencairkan klaim meninggal dunia jika meninggal akibat kecelakaan. 

Beda lagi dengan asuransi kecelakaan diri yang memang meng-cover santunan meninggal dunia akibat kecelakaan. Untuk menghindari pencairan dana pada kasus bodong seperti ini, perusahaan asuransi harus benar-benar menyelidiki kabar dan kebenaran pemegang polis. Pasalnya, sudah berkali-kali perusahaan asuran salah mencairkan klaim asuransi kepada orang yang memalsukan kematiannya sendiri. 

Selain itu, alasan lain orang bisa pura-pura mati adalah untuk menghindari utang. Seperti kasus serupa yang terjadi pada tahun 2018 pada wanita asal Sukabumi, Nining. Dilaporkan hilang selama 1,5 tahun, Nining tiba-tiba muncul di hadapan keluarganya dengan kondisi sehat sentosa. 

Nining Sunarsih dikabarkan hilang pada tahun 2017 karena terseret ombak pantai selatan. Jasadnya pun tak kunjung ditemukan, sehingga Nining dinyatakan meninggal. Seakan bangkit dari kematian, Nining muncul pada 1 Juli 2018 di rumahnya. Setelah diselidiki, ternyata hilang dan matinya Nining hanya fiksi belaka demi menghindari utang sebesar Rp35 juta di bank. 

Nggak cuma Nining, Robi, seorang pria asal Pontianak juga memalsukan kematiannya untuk menghindari utang. Berpura-pura mati dengan kain kafan yang dililitkan oleh istrinya sendiri, Robi tiba-tiba bangkit kembali. 

Bedanya, kisah Robi ini banyak bumbu mistisnya. Ia sempat bilang kalau bisa membagi raganya menjadi 9 hingga alasan ingin dikenal satu pesantren sehingga membuat drama palsu tentang kematiannya sendiri. 

Ternyata alasan lainnya adalah karena Robi juga ingin menghindari utang sebesar Rp3 juta. Mungkin lebih kecil dari Nining, namun ketakutan terlilit utang jelas membuat Robi dan Nining kehilangan akal sehat mereka. 

BACA JUGA: TIPS MENGELOLA KEUANGAN BUAT ANAK MUDA SUPAYA MELEK FINANSIAL

BAHAYANYA UTANG YANG SEMAKIN DIMUDAHKAN

Semakin modern, semakin mudah juga untuk ngutang. Nggak perlu jauh-jauh ngutang ke bank, ngutang ke Shopee aja sekarang udah bisa dengan fitur Shopee Pay Later. 

Walaupun diciptakan demi kemudahan penggunanya dalam berbelanja, Shopee Pay Later diketahui dapat memperburuk skor kredit kita, loh. Skor kredit ini akan mempengaruhi kita saat akan bertransaksi, hingga membuat kartu kredit di bank. 

Selain itu, ngutang dengan kedok Pay Later juga bisa berbahaya karena membuat kita terbiasa untuk bayar belakangan. Kebiasaan ini dapat menjadi kebiasaan buruk karena kita tidak terbiasa untuk mengatur keuangan agar nggak banyak ngutang. Kalau diteruskan, bisa-bisa jadi terlena. Jadi, lebih baik biasakan menabung aja ya Civs dari pada terbiasa ngutang. 

Selain Pay Later, aneka bentuk utang yang dimudahkan juga bermunculan seperti pinjaman online (pinjol). Mengklaim bahwa dana akan segera cair dengan ketentuan yang mudah, pinjol juga harus kita waspadai supaya nggak jadi bumerang buat kita. 

Berutang itu nggak apa-apa, tapi jangan lupa juga menghitung kapasitas kita dalam membayar utang itu. Kalau dirasa nggak sanggup bayar, ya jangan ngutang. Jangan sampai meremehkan kematian demi bayar utang ya, Civs! (*/) 

BACA JUGA: TIPS MENGHASILKAN DUIT BUAT LO KAUM MAGERAN

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.