Tips

TIPS MENGGUNAKAN KOMUNIKASI INDIRECT DALAM DUNIA KERJA

Komunikasi indirect menjadi salah satu cara berkomunikasi. Di dalam dunia kerja, komunikasi ini bisa digunakan untuk beberapa tujuan.

title

FROYONION.COM Ditinjau dari sudut pandang cara menyampaikan pesan kepada orang yang dituju, cara berkomunikasi dapat dikategorikan menjadi dua jenis. Yaitu, direct dan indirect. Dalam komunikasi direct, kamu langsung menyampaikan hal yang ingin kamu sampaikan kepada orang yang dituju..Contohnya, umpamakan rekan kerja kamu baru saja membeli smartphone baru. Kamu terpukau dengan smartphone tersebut. Lalu berkata “smartphone-nya bagus banget, nih” kepadanya.

Sedangkan dalam komunikasi indirect, kita tak langsung menyampaikan inti pesan yang akan disampaikan. Tetapi, mengawalinya terlebih dahulu dengan kata-kata pengantar yang sesuai. Bisa juga, hanya menyampaikan kata-kata pengantar saja tanpa mengatakan inti pesannya.

Bagi employee, sebenarnya sangat penting menguasai skill berkomunikasi secara indirect Dilansir dari situs Linkedin, kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi salah satu skill penting di dalam dunia kerja pada tahun 2023. Menguasai berkomunikasi secara indirect sebenarnya menjadi salah satu skill berkomunikasi. Nah, berikut beberapa tips menggunakan komunikasi indirect di dalam dunia kerja .

PERTAMA: UNTUK MEMBERITAHUKAN INFORMASI NEGATIF

Informasi negatif adalah berita yang tak ingin didengarkan oleh orang yang kita tuju. Dalam dunia kerja, terkadang ada berita negatif yang perlu kita sampaikan. Contohnya, umpamakan di perusahaan tempat kamu, pihak manajemen mengambil keputusan menurunkan jabatan rekan kerja kamu. Yaitu, dari manajer menjadi seorang staf biasa. 

Sebabnya, ada orang lain yang skill manajerialnya lebih baik. Kamu ingin menginformasikan berita ini kepadanya. Bila langsung menginformasikan berita tersebut kepadanya, bisa saja akan menyinggung perasaannya. 

Untuk memberitahu informasi tersebut kepadanya, kamu bisa melakukan komunikasi indirect. Misalnya, seperti ini, “Kemarin pihak manajemen sudah melakukan rapat terkait posisi manajer. Keputusan sudah diambil. Ini demi meningkatkan performa perusahaan. Maaf ya, kamu sekarang sudah tak lagi menjadi manajer di perusahaan ini. Kamu sekarang jadi staf biasa.” 

Contoh lainnya, umpamakan kamu bekerja sebagai customer service tempat servis mobil. Suatu hari, ada pelanggan yang mengeluhkan mesin mobilnya Setelah tim mekanik memeriksanya, mesin ini mengalami kerusakan parah di beberapa bagian. Estimasi perbaikannya kira-kira 8 juta.

Nah, bila kamu langsung berkata kepada pelanggan bahwa servis perbaikannya membutuhkan biaya 8 juta, bisa saja membuat pelanggan tak mau memperbaikinya. Tentu saja, karena harganya mahal.Pada titik inilah, pentingnya melakukan komunikasi indirect. 

Misalnya, kamu mengawalinya seperti ini “Maaf Pak, mobilnya sudah diperiksa tim mekanik. Beberapa bagian mesin mengalami kerusakan.Terutama di bagian piston dan kelistrikan. Lalu, disambung dengan inti pesan seperti ini, “Untuk estimasinya perbaikannya, berdasarkan perhitungan kami, sekitar 8 juta.”

Dalam dunia kerja pun, terkadang ada hal-hal negatif yang kita ingin sampaikan kepada rekan kerja. Contohnya, umpamakan performa seorang rekan kerja kamu begitu rendah. Kamu ingin mengkritiknya. Tujuannya, agar performa kerjanya meningkat Nah, kritik bisa menjadi informasi negatif. 

Sebabnya, tak semua orang bisa mendengarkan kritik. Daripada menyampaikan kritik secara langsung, misalnya berkata seperti ini “Kamu kok performa kerjanya rendah banget sih? Gimana sih kamu itu? Kamu itu nggak serius kerja ya sebenarnya?”, lebih baik melakukan komunikasi indirect.  

Misalnya, dengan berkata “Saya mendengar kabar dari HRD. Berdasarkan penilaian mereka, performa kerja kamu kurang sesuai dengan ekspektasi. Kamu pasti bisa meningkatkan performa kerja kamu.“ Dengan melakukan komunikasi indirect, informasi negatif menjadi terdengar positif. 

KEDUA: UNTUK MEMBUJUK SESEORANG

Komunikasi indirect pun bisa juga digunakan untuk membujuk seseorang. Umpamakan, kamu bekerja sebagai seorang salesman produk kesehatan. Suatu hari, ada orang yang masuk ke toko untuk melihat-lihat produk kesehatan.

Bila kamu berkata “Ayo beli produk kesehatan kami” terkesan kurang sopan. Selain itu, memunculkan kesan memaksa untuk membeli. Pada titik inilah, kamu harus melakukan komunikasi indirect. Misalnya, dengan menjelaskan manfaat dan kelebihan produk kesehatan yang dijual.

Contoh lainnya, umpamakan kamu menawarkan kerjasama ke seorang rekan bisnis. Untuk membujuk rekan bisnis agar menerima kerja sama yang kamu tawarkan, lakukan komunikasi indirect. Misalnya, dengan menjelaskan manfaat-manfaat yang diperoleh rekan bisnis bila menerima kerja sama yang kamu tawarkan. Bila langsung berkata “Ayolah, terima kerja sama kami”, biasanya akan ditolak mentah-mentah olehnya.

KETIGA: UNTUK MEMINTA SUATU HAL YANG TERASA SUNGKAN UNTUK DISAMPAIKAN LANGSUNG

Umpamakan, suatu hari ada teman kamu datang ke ruang kerja tempat kamu. Kamu sejujurnya merasa terganggu dengan kehadirannya. Sebabnya, mengurangi fokus kamu dalam bekerja. 

Kamu ingin dia meninggalkan ruang kerja kamu, namun merasa tak enak bila menyampaikannya secara langsung. Bila menyampaikannya secara langsung, kamu khawatir memunculkan kesan mengusirnya. Nah, dalam situasi ini, kamu bisa menggunakan komunikasi indirect. 

Misalnya, berkata seperti ini, “Maaf, sekarang saya sedang sibuk, nih. Saya sedang banyak pekerjaan sekarang, nih. Bos saya biasanya marah bila target pekerjaan tak terpenuhi. Mungkin nanti sore atau malam, bisa kita lanjutkan obrolannya ya, bro.”

KEEMPAT: UNTUK MENOLAK SUATU HAL

Komunikasi indirect pun bisa juga digunakan untuk menolak suatu hal. Contohnya, umpamakan, kamu bekerja sebagai humas perusahaan. Suatu hari, ada perusahaan lain yang menawarkan kerja sama. 

Setelah pihak manajemen menganalisisnya, memutuskan menolak kerja sama tersebut. Sebabnya, dinilai kurang menguntungkan perusahaan. Kamu lalu ditugaskan untuk memberitahu perusahaan yang menawarkan kerja sama. dengan bahasa yang santun. Nah, kamu bisa melakukan komunikasi indirect

Misalnya, berkata seperti ini,” Saat ini, kami sedang memperbaiki kondisi internal perusahaan. Karenanya, untuk saat ini, kami belum menerima kerja sama dari perusahaan lain.” 

Itulah, beberapa tips menggunakan komunikasi indirect di dalam dunia kerja Komunikasi ini bisa dilakukan baik secara lisan maupun tertulis. Kita memang harus bisa menyesuaikan cara berkomunikasi dengan tujuan yang kita inginkan. Bila tak bisa menyesuaikannya, bisa saja berujung menjadi hal yang sama sekali tak diinginkan. Misalnya, menyakiti perasaan orang lain, salah paham, atau baku hantam. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance