Tips

BELAJAR SEASONAL MARKETING DARI IKLAN SIRUP MARJAN

Kalau iklan sirup Marjan udah mulai nongol di TV, artinya bulan Ramadhan akan datang sebentar lagi.

title

FROYONION.COM Bulan Ramadhan dan iklan Marjan udah kayak surat dan perangko. Nempel banget dan hampir nggak terpisahkan. Biasanya, menjelang bulan Ramadhan, merk sirup ini bakal makin gencar mengiklankan produknya di televisi.

Bahkan, terhitung sejak 2010, Marjan selalu konsisten dalam menciptakan mini-sequel spesial Ramadhan. Iklan promosinya dibuat dalam beberapa episode yang saling berkesinambungan satu sama lain dan ditayangkan satu per satu dengan jarak waktu tertentu. 

Nggak tanggung-tanggung, biaya yang dikucurkan buat iklan mini-sequel ini mencapai triliunan rupiah, lho. Yang paling anyar, Marjan baru aja merilis “Baruna Sang Penjaga Samudera” dan langsung menyedot atensi publik. 

Episode pertama dari mini-sequel ini udah ditonton hingga 8.6 juta kali di kanal Youtube Marjan Boudoin, hanya dalam 12 hari pertama penayangannya. Bahkan, netizen menyebut kalau MCU itu sebenernya bukan singkatan dari Marvel Cinematic Universe melainkan Marjan Cinematic Universe

Wajar, iklannya memang dibuat dengan sangat niat, lengkap dengan CGI naga yang cukup apik dan turut mengangkat isu pencemaran lingkungan. Usaha keras Marjan pun terbayar karena mereka berhasil menjadi top of mind sebagai iklan sirup yang paling ditunggu selama bulan Ramadhan. 

Komentar di kanal Youtube Marjan udah cukup jadi bukti. Banyak netizen yang mengaku menunggu-nunggu iklan terbaru Marjan karena selalu menyajikan kualitas tinggi, terutama dari segi konsep dan penceritaannya. Nggak sedikit juga yang berpendapat kalau di mana ada iklan sirup Marjan, di situlah bulan Ramadhan udah mulai dekat.

BACA JUGA: BUKAN HOAX, BUKAN SIHIR TERNYATA MARKETING

 

Nah, strategi yang digunakan Marjan ini sendiri dinamakan seasonal marketing atau pemasaran musiman. Artinya adalah promo yang memanfaatkan kenaikan permintaan dari konsumen pada musim atau event tertentu dalam satu tahun. Strategi seasonal marketing ini akan memanfaatkan perilaku konsumen yang biasa terjadi pada momentum tertentu guna mendongkrak penjualan.

Strategi ini juga punya peran penting dalam meningkatkan brand awareness atau kesadaran akan merk pada pelanggan baru. Soalnya, kebutuhan pelanggan pada sebuah produk atau jasa biasanya bersifat musiman. Nah, di saat lagi musimnya inilah brand atau merk tertentu bakal gencar-gencarnya melakukan promosi. 

Contoh paling gampangnya nih adalah kebutuhan akan jas hujan di musim hujan biasanya akan lebih tinggi dibanding saat musim kemarau. Atau, permintaan produk perlengkapan sekolah yang meningkat drastis di awal tahun ajaran baru. 

Contoh lain adalah saat datangnya musim liburan, hari raya keagamaan atau perayaan hari besar lainnya. Pemasaran musiman juga seringnya mencakup promosi bertema event khusus yang sedang terjadi guna menarik kebutuhan para pelanggan musiman. 

Bisa dibilang, pemasaran musiman ini bersifat temporal atau sementara. Kalau udah nggak musim lagi, ya pemasarannya juga berhenti. Misalnya nih, pernak-pernik Natal bakal berhenti dijual setelah hari raya Natal berlalu.

Eits, tapi bukan berarti pemasaran musiman ini sama dengan bisnis musiman, ya. Walau sama-sama punya batasan waktu, tapi pemasaran musiman bisa tetap eksis walau musimnya udah selesai. Artinya, seasonal marketing ini bakal ada lagi di musim yang sama di tahun selanjutnya. 

Sebagai contoh adalah tren kue artis yang sekarang udah nggak seheboh dulu. Pada titik tertentu, bisnis musiman ini akan mulai kehilangan minat audiens. Beda dengan bisnis lain yang memanfaatkan promo pada musim tertentu, misal kayak momen tanggal kembar 1.1, 2.2, dan seterusnya.

Tujuan dari pemasaran musiman ini memang untuk mendongkrak penjualan dengan cara memanfaatkan momentum yang sedang terjadi. Artinya, bisnis bisa terus berjalan walau momennya udah lewat dan bisa diterapkan lagi promonya pada tahun yang akan datang.

BACA JUGA: BELAJAR S3 DIGITAL MARKETING DARI FILM PENGABDI SETAN 2

Manfaat dari seasonal marketing jelas nggak kaleng-kaleng, baik bagi bisnis yang baru berkembang atau yang sudah mapan sekalipun. Pertama, strategi ini bisa membantu meningkatkan brand awareness dan menjadi peluang guna membangun branding melalui penawaran promo yang tepat.

Kedua, pemasaran musiman akan memungkinkan pelaku usaha mengubah leads atau calon pelanggan menjadi pelanggan potensial. Hal ini bisa tercapai karena biasanya promosi musiman akan menawarkan harga lebih rendah dibanding hari-hari biasa. Bahkan, bisa juga lho pelanggan yang sudah dimiliki jadi pelanggan setia yang akan terus membeli produk atau jasa di luar musim promosi.

Manfaat ketiga dan yang paling diincar pelaku usaha dari pemasaran musiman adalah meningkatkan penjualan produk. Survey membuktikan kalau seasonal marketing mampu mendongkrak penjualan sampai dengan 70% ketimbang hari biasa. Ditambah lagi, biasanya ada pelanggan yang memang mengincar promo musiman untuk berbelanja sebanyak-banyaknya.

Seasonal marketing juga bisa jadi cara jitu guna membangun hubungan baik dengan pelanggan. Cara yang bisa ditempuh ialah dengan memberi penawaran khusus pada pelanggan yang sudah beberapa kali melakukan pembelian produk atau jasa. Strategi ini nantinya akan ampuh dalam meningkatkan brand loyalty.

Terakhir, seasonal marketing juga turut memainkan emosi pelanggan sehingga mereka akan bernostalgia mengenai hari-hari yang biasa mereka rayakan. Memainkan emosi secara cerdas ini akan bisa mendorong kesadaran serta minat pelanggan para produk atau jasa yang ditawarkan.

BACA JUGA: STRATEGI MARKETING ‘ONE PIECE: RED’ YANG BIKIN LARIS MANIS

Marjan merupakan salah satu brand yang sukses menerapkan strategi seasonal marketing ini. Bahkan, nggak hanya sekedar ngiklan, Marjan juga turut membumbui promosinya pakai strategi storytelling. Hasilnya, dikutip dari Adstency, sebanyak 84% responden mengaku tertarik untuk mencoba sirup Marjan untuk pertama kali setelah melihat iklannya. 

Benar kata pepatah, hasil nggak akan mengkhianati usaha. Kalian juga bisa banget pakai strategi ini dalam menjalankan bisnis kalian. Mulailah dengan cari momentum yang tepat dan pantau terus perkembangan tren di media sosial. Maksimalkan diskon yang ditawarkan dan jangan lupa untuk memahami siapa target pasar dari bisnis kalian. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read