Tips

BARU MULAI JADI FREELANCER? NIH TIPS DAPETIN KLIEN PERTAMA

Bagi sebagian freelancers yang baru berkecimpung dalam dunia kreatif, pasti cukup blank ketika gak punya klien namun memiliki skill dan karya yang layak dijual. Artikel ini akan ngebantu lo dalam mengatasi masalah itu, Civs.

title

FROYONION.COM - Sekarang begitu banyak peluang pekerjaan berbasis digital yang membuat orang bisa bekerja tanpa harus pergi ke kantor. Semuanya bisa lo kerjain secara remote. Jarak udah gak jadi halangan dan tatap muka gak lagi menjadi keharusan. Terutama bagi pejuang freelancers yang berkecimpung dalam industri kreatif, rasanya semua terasa lebih fleksibel dan gak terikat.

Namun sayangnya, meskipun memiliki skill yang dibutuhkan oleh industri kreatif yang notabene begitu beragam dan banyak diminati, masih banyak di antara kita yang kesulitan buat dapetin klien. Terutama bagi para freelancers (pekerja lepas) yang kesulitan dalam menemukan klien pertamanya.

Untuk membantu lo yang ingin atau baru aja mulai kerja lepas, di artikel ini gue bakal sharing beberapa tips yang menurut gue ampuh buat menjaring klien perdana lo. Yuk kita simak, Civs!

1. BANGUN KREDIBILITAS DARI PORTOFOLIO

Kalau lo mau nawarin jasa pasti lo harus punya dulu hasil kerja lo yang bisa ditunjukin, biar calon klien tertarik untuk membeli jasa lo. Banyak kok wadah yang bisa lo manfaatin untuk unjuk kemampuan. Lo bisa menggunakan media sosial (Instagram, Linkedln, dan lain-lain) atau website pribadi yang memperlihatkan hasil-hasil dari karya lo sendiri.

Apalagi saat sekarang begitu banyak platform yang sudah menyediakan beragam template buat pamer skill dan karya, bahkan hanya dengan menyisipkan hyperlink dalam satu kata, lo juga bisa nunjukin berbagai pengalaman dalam CV.

Menurut Creative Live, ini merupakan cara yang patut lo coba karena ketika banyak orang yang mengenal lo secara langsung mereka juga akan merekomendasikan hasil karya lo ke salah satu calon klien lo.

BACA JUGA: 5 HAL YANG BISA DILAKUKAN FREELANCERS SAAT SEPI JOB

2. NETWORKING ADALAH KUNCI

Hal yang gak kalah pentingnya ialah dengan memanfaatkan koneksi yang lu punya. Lo bisa ikut bergabung dan menjalin koneksi bersama freelancer-freelancer lainnya lewat media sosial atau komunitas yang satu tujuan.

Jika lo penulis lepas, lo bisa bergabung dengan komunitas yang juga memiliki kemampuan dalam menulis, misalnya seperti FAM, Rumpun Nektar, komunitas penulis kreatif, gerbong literasi dan lain sebagainya.

Besar kemungkinan lo bisa diajak kolaborasi atau direkomendasikan ke salah satu calon klien yang mereka punya. Namun lo harus hati-hati, karena ada beberapa komunitas yang memiliki peraturan seperti gak boleh sembarangan melakukan promosi dan lain sebagainya, untuk itu lo harus menjaga etika dan peraturan tersebut.

3. KLIEN DARI ORANG TERDEKAT

Hal yang paling mudah dalam menemukan klien pertama lo ialah dari orang-orang terdekat. Apalagi jika kemampuan atau skill lo berhubungan dengan dunia kreatif yang memang banyak diminati jasanya, seperti designer, writer, editor, dan lain-lain.

Dari pengalaman gue sebagai freelance writer, klien pertama itu dari temen-temen kampus. Karena banyak dari mereka yang males atau kesusahan dalam menulis jurnal, paper, artikel, dan lain sebagainya. Dari masalah mereka tersebut, gue bisa dapetin beberapa klien dan menghasilkan cuan.

Apalagi bagi seorang editor atau desain grafis yang kebanyakan permintaan itu dari anak-anak organisasi. Banyak yang masih kesulitan bikin desain spanduk, iklan, majalah dan lain-lain. Mulai sekarang lo bisa perhatikan orang-orang terdekat terlebih dahulu atau tawarin jasa lo secara tipis-tipis, barangkali ada salah satu dari mereka menjadi klien tetap lo.

BACA JUGA: GOOGLE SKILLSHOP: SERTIFIKASI GRATIS DARI GOOGLE YANG BISA DIPAKAI MELAMAR KERJA FREELANCE

4. MEMANFAATKAN SITUS FREELANCER

Zaman sekarang, udah banyak banget situs-situs freelancer yang bisa lo manfaatin dalam mencari klien. Sebagai contoh, ada situs Upwork, Sribulancer, Freelancer Indonesia, dan lain-lain.

Lo bisa mulai untuk searching bentukan situs freelancer yang cocok bagi lo. Pastiin lo bikin akun di salah satu situs tersebut kemudian isi data diri lo secara lengkap tapi harus berhati-hati, jangan pernah mengisi data alamat secara lengkap, cukup kasih data alamat domisili saja.

Selain itu, pastikan juga lo memasang portofolio dengan rapi agak menarik perhatian klien dan jangan lupa untuk selalu meng-update portofolio atau CV lo secara berkala biar klien semakin ‘lengket’ gunain jasa lo.

5. MENJADI MENTOR KURSUS ONLINE

Nah ini bagi lo yang udah lama menggeluti passion lo sebagai freelancer. Jika lo udah punya banyak pengalaman, menekuni bidang lo secara berkala, dan sudah matang dalam menguasai skills sendiri, lo bisa nih buat menjadi pembicara atau mentor kursus online.

Sekarang banyak kok ragam media atau industri kreatif yang butuh mentor atau pengajar kursus online demi ningkatin engagement mereka, gak harus nyari orang yang mau membayar yang penting sudah bersedia menjadi wadah agar lo bisa sharing kemampuan lo.

Gak menutup kemungkinan juga, jika para peserta yang hadir dalam seminar lo tertarik dengan kemampuan lo dan bersedia membeli jasa lo tersebut. Selain itu, benefitnya bisa ngebikin CV lo semakin cantik dan menarik.

Kira-kira begitu tips yang gue rangkum agar lo dapet bayangan untuk ngedapetin klien lebih mudah, Civs. Untuk berhasil dapetin klien pertama lo dan seterusnya itu tergantung pada kemauan lo masing-masing, karena freelancers itu harus kerja keras juga untuk menawarkan jasa ke calon klien.

Dengan memaksimalkan tips ini, lo gak cuman mampu ngedapetin klien freelance, tapi juga memaksimalkan kemampuan dan juga portofolio dalam mengembangkan karier dan proyek-proyek lo selanjutnya sebagai freelancer.

Jadi, kira-kira lo sudah siap belum untuk mendapatkan klien pertama lo sebagai freelancer? (*/)

BACA JUGA: FITUR-FITUR GOOGLE DOCS YANG BISA MEMBANTU PEKERJAAN LO, PENULIS DAN FREELANCERS HARUS TAHU!

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Bayu Dewantara

Mahasiswa UI(n) Jakarta, Content Writer, Civillion, Penulis buku antologi "Jangan Bandingkan Diriku" dan "Kumpulan Esai Tafsir Progresif"