
Sudah siapkah kalian dalam menerima Dosen AI yang menjadi tren baru dalam dunia pendidikan. Bagaimana dampaknya jika inovasi tersebut diterapkan sepenuhnya ya? Yuk simak ulasan berikut ini.
FROYONION.COM - Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) baru saja meluncurkan dosen AI atau Kecerdasan Buatan yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia. Dosen AI tersebut diberi nama "Alpha" dan diluncurkan pada tanggal 25 April 2023.
Proses pembuatan Dosen AI ini telah melalui beberapa tahapan yang kompleks dan intensif serta melibatkan pengumpulan data dan informasi dari perilaku atau cara pengajaran dari dosen-dosen terbaik di Universitas Teknokrat Indonesia.
Setelah data terkumpul dan dianalisis, tim ahli AI dari UTI membangun dan mengembangkan model AI yang bisa meniru perilaku dan cara pengajaran dari dosen-dosen terbaik UTI. Kemudian, dilakukan pelatihan dan pengujian terhadap model AI tersebut sehingga nantinya dapat memberikan pengajaran yang optimal untuk mahasiswa UTI.
Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM, Wakil Rektor UTI memberikan tanggapan yang optimis terhadap pengenalan dosen berbasis AI, beliau menyatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah inovasi yang sangat istimewa dan dapat menjadi solusi bagi tantangan pendidikan di Indonesia. Wakil Rektor universitas tersebut berharap bahwa dosen AI ini dapat membantu para dosen manusia dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
Dalam penggunaannya, tentu saja kehadiran dosen AI ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran dosen manusia. Kehadiran dosen AI ini diharapkan bisa menjadi tambahan dan dukungan bagi dosen manusia dalam proses pembelajaran.
Implementasi dari penggunaan Dosen AI sudah mulai diterapkan pada mahasiswa di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat. Harapan kedepannya kecerdasan buatan tersebut bisa diterapkan di semua jurusan dan dapat berdampak dalam meningkatkan kemajuan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Dosen AI yang diciptakan oleh UTI menggunakan pemrograman deep learning dan natural language processing (NLP), teknologi yang biasa digunakan dalam pengembangan teknologi text to speech. Dengan teknologi text to speech, Dosen AI ini mampu mengubah teks menjadi audio, menjadikannya sebagai salah satu teknologi asistif yang sangat berguna.
Mahasiswa dapat dengan mudah mempelajari materi pembelajaran dalam bentuk audio, karena Dosen AI dapat memberikan penjelasan tentang satu topik pembahasan dalam bentuk audio. Selain itu, pembelajaran juga dapat disesuaikan dengan memasukkan teks ke dalam sistem, yang akan diubah menjadi ucapan melalui avatar.
Tidak hanya dalam bahasa Indonesia, Dosen AI buatan Universitas Teknokrat ini juga mampu membantu pembelajaran dalam berbagai bahasa lainnya. Bahkan, Dosen AI ini tersebut dapat memberikan materi tentang game AR (Augmented Reality) dengan memakai bahasa Cina.
Salah satu keunggulan dari dosen AI ini adalah kemampuannya untuk memberikan respon cepat dan akurat terhadap pertanyaan mahasiswa. Dosen AI ini dilengkapi dengan kemampuan untuk memahami pertanyaan mahasiswa dan memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh mahasiswa.
Selain itu, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam pengembangan dosen AI ini. Salah satunya adalah masalah keamanan data. Sebagai dosen berbasis teknologi AI, data yang dikumpulkan dan digunakan oleh dosen AI harus dijaga kerahasiaannya dan tidak digunakan untuk kepentingan yang tidak sesuai.
Selanjutnya juga masih ada kekhawatiran bahwa kehadiran dosen AI ini bisa mengurangi kesempatan bagi dosen manusia untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman dalam mengajar.
Dosen AI yang diluncurkan oleh Universitas Teknokrat Indonesia tidak hanya merupakan terobosan teknologi yang luar biasa, tetapi juga merupakan tonggak sejarah bagi sektor pendidikan di Indonesia. Diharapkan, teknologi ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi universitas-universitas lainnya di Indonesia untuk mengadopsi teknologi AI dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di Indonesia.
Kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia pendidikan. Saat ini, ada tren yang sedang berkembang yaitu pergantian dosen manusia menjadi AI seperti yang dilakukan oleh Universitas Teknokrat Indonesia. Namun, seiring dengan adanya perkembangan ini, tentu ada dampak positif dan negatif yang perlu diperhatikan jika penerapan sepenuhnya dilakukan.
Dampak positif pertama yang bisa didapatkan dari penggunaan AI sebagai dosen adalah efisiensi waktu dan biaya. Dalam pengajaran, dosen AI tidak membutuhkan waktu istirahat, tidak sakit, dan tidak mengambil cuti. Sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan selama 24 jam non-stop tanpa ada biaya tambahan. Hal ini tentu akan sangat membantu bagi lembaga pendidikan yang ingin mempercepat proses belajar mengajar.
Dampak positif kedua adalah adanya penggunaan AI dalam mengatasi kesenjangan kualitas pengajaran. Dalam beberapa kasus, dosen manusia mungkin tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam mengajar mata pelajaran tertentu.
Namun, dosen AI dapat di program sedemikian rupa sehingga mampu memberikan pengajaran yang konsisten dan berkualitas tinggi. Hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan kualitas pengajaran di berbagai lembaga pendidikan.
Baca Juga: GUNAKAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE, GOOGLE I/O 2023 LUNCURKAN BERBAGAI FITUR-FITUR CANGGIH
Namun, di sisi lain, penggunaan AI sebagai dosen juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Dampak negatif pertama adalah hilangnya interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa.
Dalam pengajaran yang menggunakan AI, mahasiswa tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan dosen. Padahal, interaksi sosial seperti ini juga memiliki peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional mahasiswa.
Dampak negatif kedua adalah terancamnya lapangan kerja bagi dosen manusia. Dengan adanya penggunaan AI, lembaga pendidikan mungkin akan lebih memilih menggunakan dosen AI yang lebih efisien dan murah daripada menggunakan dosen manusia yang harus dibayar dengan gaji yang cukup tinggi. Hal ini tentu akan menjadi ancaman bagi pekerjaan para dosen manusia.
Penggunaan AI sebagai dosen memiliki dampak positif dan negatif yang perlu diperhatikan. Meskipun efisiensi waktu dan biaya serta pengurangan kesenjangan kualitas pengajaran merupakan dampak positif yang signifikan, tetapi hilangnya interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa serta ancaman lapangan kerja bagi dosen manusia adalah dampak negatif yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, perlu ada penyeimbangan antara penggunaan AI dan penggunaan dosen manusia dalam proses belajar mengajar. (*/)