Sports

SEPAK BOLA PRIA DAN WANITA: SERUPA TAPI TAK SAMA

Pernah nggak kamu membandingkan Megan Rapinoe atau Samantha Kerr sama Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo? Kira-kira bisa nggak debat GOAT (Greatest of All Time) dalam sepak bola meliputi dua gender?

title

FROYONION.COM - Sebagian orang berpendapat sepak bola perempuan nggak seseru sepak bola priaAda juga yang berkata timnas perempuan bisa dengan mudah dibantai tim U-18 pria klub mediocre

Pernyataan-pernyataan tersebut adalah salah dua dari sekian banyak statement ‘nyinyir’ yang mewarnai pesatnya perkembangan sepak bola perempuan saat ini. Sebagian cabang olahraga khususnya sepakbola selama ini memang identik dan kental dengan unsur maskulin. 

Sepak bola wanita
Photo by Jeffrey F Lin 

Masalahnya adalah persepsi masyarakat yang sudah terbangun sejak lama terhadap sepak bola ini juga pada saat bersamaan membuat sepak bola cenderung diskriminatif terhadap kaum perempuan. 

Akan tetapi, realitasnya laki-laki dan perempuan memanglah dua gender yang berbeda. Dengan menyadari perbedaan tersebut, justru seharusnya bisa membuat kita menyikapi lebih baik dan menghilangkan diskriminasi yang masih ada hingga saat ini.

PERBEDAAN FISIK MENCOLOK

Meskipun stigma dan diskriminasi terhadap perempuan sudah menyurut dari waktu ke waktu, ada satu hal yang tidak bisa dipungkiri apalagi dalam konteks olahraga yaitu adanya perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan. Bukannya untuk membandingkan siapa yang lebih jago atau superior, melainkan dengan melihat perbedaan ini, seharusnya kita dapat bersikap lebih adil dan setara

Jika dilihat dari sejarahnya, sepakbola perempuan sempat dilarang oleh Federasi Sepak Bola Inggris dari tahun 1950-an sampai 1990-an. Pelarangan sepakbola perempuan ini dilakukan dengan alasan badan perempuan itu nggak cocok buat main bola. 

BACA JUGA: FILANESIA UNTUK KEBANGKITAN SEPAK BOLA INDONESIA

Faktanya, secara umum pesepakbola perempuan cenderung berlari lebih sedikit dan lambat dibanding pemain laki-laki. Hal ini dikarenakan kekuatan fisik dan stamina perempuan memang lebih rendah dibanding laki-laki. 

Namun, bukan berarti sepakbola perempuan itu nggak seru atau ada di bawah level sepakbola laki-laki. Sepakbola perempuan terhitung memiliki jumlah rata-rata gol yang lebih tinggi dibanding sepakbola laki-laki. Statistik rata-rata tembakan jarak jauh dan akurasi tendangan juga menjadi keunggulan yang bisa dibanggakan dari sepakbola perempuan. 

MENYIKAPI ATURAN MAIN 

Perlu diketahui bahwa meski secara fisik badan dan stamina perempuan lebih rendah, selama ini ukuran lapangan, waktu bermain, lebar gawang, sampai ukuran bola yang digunakan di sepak bola perempuan disamakan dengan sepakbola laki-laki. 

Penyamarataan aturan ini jarang diterapkan di olahraga lain. Bola basket misalnya. Jika kita lihat aturan antara NBA dan WNBA terdapat perbedaan aturan antara pertandingan yang dimainkan laki-laki dan perempuan. Dalam WNBA, pertandingan dimainkan dalam waktu yang jauh lebih singkat, ukuran lapangan yang lebih kecil, dan ukuran bola yang lebih kecil pula. 

Hal ini berbanding terbalik pada olahraga sepakbola yang mengharuskan pemain perempuan harus serba bisa dan dipaksa untuk beradaptasi dengan standar yang dibuat dan diperuntukkan bagi para pemain laki-laki sehingga tidak jarang kita temui pemain sepakbola perempuan yang kesulitan dengan aturan yang “dipaksakan” ini. 

Padahal, menurut jurnal yang dirilis oleh Pedersen (2019) yang berjudul Scaling Demands of Soccer According to Anthropometric and Physiological Sex Differences: A Fairer Comparison of Men’s and Women’s Soccer, dinyatakan bahwa jika pemain laki-laki dihadapkan pada tantangan yang sama seperti itu, mereka pun akan mengalami kesulitan yang sama. 

Kembali ke aspek fisiologis antara perempuan dan laki-laki, tinggi rata-rata penjaga gawang laki-laki di Liga Inggris sekitar 185 cm sedangkan perempuan hanya 175 cm, terdapat selisih 10 cm. Dan selisih ini merupakan selisih yang umum antara tinggi laki-laki dan perempuan. Kita bisa bayangkan ekstra kerasnya perjuangan penjaga gawang perempuan untuk mengamankan gawang yang sama-sama tingginya kurang lebih 2 meter. 

PERBEDAAN SENI DAN STRATEGI

Dengan semua perbedaan fisiologis ini dan penerapan aturan yang sama dengan sepak bola pria, tentunya ada perbedaan dalam hal gaya bermain antara sepak bola laki-laki dan perempuan. Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Opta, FA Women Super League – liga sepak bola profesional Inggris memiliki rerata tendangan jarak jauh yang lebih tinggi dibanding laki-laki meskipun umumnya perempuan memiliki shoot power yang lebih lemah dibanding laki-laki. Di sisi lain, pemain sepak bola perempuan juga lebih sering kehilangan bola dan jarang melakukan permainan high pressing yang butuh stamina tinggi.

Namun, hal ini bukan berarti sepak bola perempuan jadi monoton dan nggak seru. Malah dengan adanya perbedaan ini, sepak bola perempuan cenderung mencari jalan lain yang membuat permainan sepakbola mereka lebih otentik dan indah untuk disaksikan sehingga jalannya permainan akan berlangsung dengan mengandalkan “seni” dan skills. Hal ini menjadikan sepak bola wanita memiliki permainan umpan antar kaki ke kaki yang lebih terarah dan bermain dengan lebih tenang.

Intinya mungkin sesuai dengan apa yang pernah dibilang sama abang Zlatan Ibrahimovich: “With all respect for what the ladies have done, and they’ve done it fantastically well, you can’t compare men’s and women’s football. Give it up, it’s not even funny,”. 

Kalau kita tidak seharusnya terus membandingkan dan menyamakan sepakbola laki-laki dan perempuan karena keduanya berbeda. Justru tidak adil untuk bersikeras menyamakan sepakbola laki-laki dan perempuan. 

Di masa datang semoga sepak bola juga bisa seperti bulutangkis yang tidak memandang gender tapi bahkan bisa saling mendukung satu sama lain. 

Kalau terus membandingkan atlet perempuan dan laki-laki, sepak bola bakal lebih sulit untuk maju padahal olahraga ini bisa lebih inklusif. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muh. Fauzi Budiawan

Pengen jadi penulis paling jago di bumi