Sports

MERAMBAHNYA TIM OLAHRAGA KONVENSIONAL PROFESIONAL KE ESPORTS

Semakin berkembangnya esports membuat tim olahraga konvensional tak ingin ketinggalan untuk terjun dalam industri ini.

title

FROYONION.COMEsports atau Electronic Sports merupakan istilah yang menjelaskan dunia kompetitif dalam bermain game, menurut British Esport Association. Semakin populernya suatu game melahirkan kompetisi-kompetisi yang menjadi hiburan sekaligus industri baru, persis seperti kejuaraan olahraga konvensional.

Dengan peluang industri yang cukup besar, esports juga melahirkan organisasi profesional yang menaungi (menggaji) pemain agar bermain membawa nama organisasi atau yang biasa disebut tim esports tersebut. Seperti tim olahraga konvensional, mereka juga mencari pemasukan lewat sponsor, merchandise, atau uang hadiah kompetisi.

Di luar negeri, kita mengenal berbagai tim esports besar seperti NaVi, Team Liquid, TSM, dll. Di Indonesia sendiri juga banyak tim-tim esports profesional seperti RRQ, Boom, Bigetron, Onic, Alter Ego, dan Evos.

BACA JUGA: KESALAHAN PLAYER MOBILE LEGENDS YANG BIKIN LO ‘MEMBUSUK’ DI TIER EPIC

TIM OLAHRAGA KONVENSIONAL IKUT TERJUN KE ESPORTS

Melihat besarnya peluang industri dari esports membuat tim-tim olahraga konvensional mulai tertarik untuk ikut serta. Karena modal untuk membuat tim esports biasanya tak sebesar olahraga konvensional, maka mudah bagi mereka untuk menginjakan kakinya di industri ini. Beberapa tim olahraga konvensional luar negeri yang mempunyai tim esports adalah Arsenal, Paris Saint Germain, dan Santos. 

"Tim olahraga tradisional melihat esports sebagai kesempatan sangat efektif untuk mengakses demografis muda, yang secara umum punya penghasilan besar. Mereka melihat bahwa demografi esports terang sekali, apalagi ketika olahraga tersebut bertumbuh sementara properti olahraga lain menurun.” Tutur Ari Segal, presiden dan CEO Immortals, suatu organisasi esports asal Amerika Serikat. Dikutip dari Dotesports.com.

Indonesia pun tak ingin ketinggalan. Bali United sudah lebih dulu memiliki tim esports yang diberi nama Island of God (IOG) dan sudah memiliki banyak divisi. Selanjutnya, ada PS Sleman dengan Elang Jawa eSports (EJS) , Dewa United dengan Dewa United esports, dan Persis Solo dengan Persis sports.

Yang terbaru, klub raksasa asal ibukota yaitu Persija mengumumkan dibentuknya tim Persija Esports. Setelah sempat terjun di game Pro Evolution Soccer lalu vakum, Persija esports kembali hadir dengan mengakuisisi tim valorant bernama Boy With Love.

Klub raksasa asal ibukota yaitu Persija mengumumkan bahwa mereka membentuk tim Persija Esports.
Klub raksasa asal ibukota yaitu Persija mengumumkan bahwa mereka membentuk tim Persija Esports.

ANGGOTA PERSIJA ESPORTS DIVISI VALORANT

Fenomena unik juga terjadi di mana Evos yang besar dari esports justru mencoba terjun ke olahraga konvensional dengan mengikuti IBL dengan nama Evos Thunder Bogor. Sayangnya saat ini mereka berada di dasar klasemen grup putih dengan 5 kemenangan dan 17 kekalahan yang dialami.

Jadi kira-kira, siapa lagi tim olahraga konvensional yang ikut terjun ke esports? Atau akankah ada tim esports lain yang mengikuti jejak Evos melebarkan sayapnya ke kompetisi olahraga konvensional? (*/)

BACA JUGA: ‘NGOPI, YUK!’, MOBILE GAME LOKAL ADAPTASI WEBTOON YANG BIKIN LO NYAMAN BERJAM-JAM DI DEPAN HP!

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rayhan

Pelajar SMA penggemar olahraga, gaming, anime, dan dunia kreatif