Sports

MAU MULAI RUTIN LARI? HINDARI KESALAHAN-KESALAHAN INI!

Berlari seperti manusia purba, tapi malah jantung berdebar kencang padahal udah 2023, loh!? Simak kesalahanmu saat mulai berlari di sini, Civs.

title

FROYONION.COM - Hari gini kalo nggak tau olahraga lari kebangetan sih, Civs. Soalnya berlari adalah hal yang udah dilakuin oleh para nenek moyang kita euy. 

Ada sebuah lagu ciptaan ibu Sud berbunyi “Nenek Moyangku seorang pelaut”. Kalo diganti “seorang pelari” pasti dari kecil semua orang banyak yang suka cabor berlari, karena berlari adalah hal yang lebih mudah dilakukan ketimbang melaut. Bayangkan kalo melaut Civs harus bisa berenang dulu kalo mau melaut. Duh, apa ga repot tuh. Dahlah mending lari aja kalo saranku. 

Berlari tidak perlu bawa-bawa seabrek aksesoris, macam pesepeda yang harus bawa sepedanya, skateboarder yang harus bawa papannya ke mana-mana dan seabrek olahraga lain dengan macam-macam bawaannya. 

Lari cuman butuh sepatu lari bahkan barefoot pun no problem ditambah jangan males itu aja sih. Tapi di awal 2023 ini masih saja banyak yang kurang tepat dalam memulai cabor berlari terutama anak-anak muda. Apa aja itu? Mari simak di sini, Civs!?

1. JENIS SEPATU KURANG TEPAT 

Pernah nggak sih dulu waktu praktek olahraga masa kecil lo lari pake sepatu Vans checkerboard or converse Chuck Taylor? 

Secara tampilan alias look memang keren tapi secara kenyamanan itu nggak banget Civs kalo buat lari. Soalnya sepokat-sepokat yang aku kemukakan di atas itu bukan sepokat buat lari euy!  

Nah itulah kesalahannya para pelari pemula nomer wahid lakukan: sering memakai sepatu yang bukan peruntukannya.Sepatu lari itu memiliki ciri-ciri outsole dengan grip yang bagus serta upper yang berpori, midsole yang lentur, insole yang empuk. Pokoknya kalau buat lari numero uno paling uenak deh.  

Selain salah memilih jenis sepatu, kita juga tak jarang salah memilih size sepatu. Alhasil kaki lo yang mungil itu malah kepentok bagian lidah sepatu dan berakhir lecet atau blister deh. Pastikan sepatumu kelebihan 0,5 cm - 1 cm dengan lidah sepatumu, Civs. Ini supaya tidak mentok. Pastikan juga tidak kebesaran, sekali lagi supaya nyaman dipake lari.  

BACA JUGA: SEBERAPA PENTING SIH STRETCHING SEBELUM OLAHRAGA?

2. PAKAI BAJU SEMBARANGAN

 Kalau bicara di Indonesia, bisa dibilang tingkat kelembapannya tinggi. Maka dari itu pemilihan pakaian lari juga merupakan hal krusial dalam olahraga lari. 

Lari merupakan olahraga yang sangat menyedot energi. Dalam berlari kita bisa membakar 190 kalori setelah 30 menit berlari. Maka dari itu, pakaian sangat berperan penting juga dalam menjaga performa berlari kita. 

Tak jarang kita memakai baju yang keliru seperti hoodie, jaket parasut yang malah menahan keringat kita di dalam. Hal seperti ini malah menyebabkan terjadinya dehidrasi lebih cepat dalam tubuh menurut para dokter. Bukannya sehat malah bisa pingsan, Civs!

Untuk lebih amannya gunakan pakaian yang cepat menguapkan keringat dan pakaian yang terasa enteng di tubuh misal, seperti bahan polyester dan katun (cotton combed). 

Jaket yang disarankan dipake saat berlari ialah jenis jaket dengan bahan berpori. Saat udara dingin, tentunya harus yang jenis runners jacket ya, Civs.  

BACA JUGA: SEBERAPA PENTING KEBERADAAN SPORTSCASTERS DALAM PERTANDINGAN OLAHRAGA?

3. TERLALU ‘NGOYO’ SAMPE OVERTRAIN 

Pernah nggak sih ngos-ngosan dulu waktu pertama kali mulai olahraga lari, sampe jantung serasa berdetak cepat banget. Raga rasanya ingin berhenti saja. 

Hal itulah biasanya pemula sering lakukan yaitu berlebihan dalam memacu pergerakan kakinya. Alhasil jantung ikut berdetak kencang dan mental serasa ingin menghentikan laju kita berlari.  

Itu kalo tandanya kamu terlalu ngotot. Padahal belum terbiasa. 

Untuk itu lakukanlah gerakan berlari dengan santai, tidak terburu-buru. Untuk mengukurnya kamu bisa gunakan HR meter lalu pertahankan detak jantung di zona 2-3. Kalo dikira-kira ini modelnya kayak lari tapi santai banget a.k.a jogging

Jantung tidak berdetak terlalu kencang indikasinya kamu masih bisa ngobrol sama temen di samping ato bikin podkes sendiri sambil berlari di zona 2-3. 

Niatnya mau ngikutin pace-nya Agus Prayogo eh malah pingsan di jalan.  

4. MASIH SUKA ‘NYEBAT’ 

Kemarin-kemarin sliweran video TikTok orang ini berolahraga calisthenics tapi dia sambil menunjukkan habit buruknya Civs, yaitu merokok. Lantas orang yang kontra pun pada mensomasi kreator itu di kolom komentar.  

dr.Tirta pun bilang bahwa kebiasaan buruk seperti merokok, bisa membuat nafas kita kacau balau selagi berlari. 

Buat aku sendiri pernah mencoba merokok sebelum H-1 berlari, eh malah HR- jadi ngos-ngosan. Kalau bisa berhentilah Civs dari kebiasaan merokok soalnya lari ini kan olahraga jantung kan ya. Masa kamu malah ngerokok sih kan buang-buang tenaga.

5. PERUT PENUH SAAT LARI

Orang Barat bilangnya side stitch. Kalau di Jawa ada istilah sunduken atau perut bagian kanan atau kiri kerasa sakit saat beraktivitas. Begitupula saat berlari, sunduken adalah kebiasaanku dulu ketika awal mulai olahraga lari. 

Setelah kucari-cari penyebabnya ternyata adalah jarak waktu antara waktu makan dengan aktivitas fisik yang terlalu dekat. 

Sebaiknya, kita perlu memberi jeda antara makan dengan aktivitas berlari minimal 30 menit supaya tidak terjadi side stitch atau sunduken ini. 

Sebelum lari, makanlah dengan jenis makanan yang cepat dicerna oleh tubuh supaya  perut tidak terlalu penuh seperti buah-buahan matang pohon dan sayur-sayuran segar. 

6. LUPA PEMANASAN

 Cedera adalah bagian dari risiko dari olahraga apapun, khususnya di dalam cabor lari. Menurut berbagai sumber, saat kita berlari lutut kita terbebani 5-12 kali beban tubuh loh, Civs. Maka dari itu cedera sangat rentan terjadi di dalam olahraga ini.  

Pelari pemula sering luput dengan pemanasan dan biasanya hanya mengandalkan pemanasan jalan kaki saja. Padahal dalam berlari menggerakkan seluruh tubuh kita. Untuk itu lakukanlah pemanasan dengan menyeluruh dari ujung kepala sampai ujung kaki.  

7. KEENAKAN BERJALAN 

Saat lari terkadang kita merasa kecapekan dengan kilometer-kilometer yang kita lahap, untuk itu terkadang mental kita down dan berpikir untuk berhenti saja untuk berjalan sampai-sampai kita lupa bahwa tujuan kita adalah berlari.  

Di sinilah Civs letak kesalahannya, kita seharusnya tetap dengan menggunakan posisi berlari jangan malah seperti jalan kaki, Civs. 

Hal ini bertujuan agar kaki-kaki kita tidak manja, Civs. Sebenarnya tidak ada larangan, tapi harusnya sih kalo berlari ya harusnya berlari meskipun dengan kecepatan yang pelan abis.  

Mungkin itu aja Civs, beberapa kesalahan yang pernah juga gue alamin ketika berlari. Semoga Civs di sini bisa meminimalisir kesalahan dalam berlari, toh sekarang ilmu bisa didapetin di mana aja asal kita mau berusaha. 

Ya semoga tulisan ini sedikit dapat membantu para Civilions di sini yang ingin memulai gaya hidup sehat dengan berlari. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Roni Jonok

Pengangguran yang kebanyakan freelance, kalau lagi edgy bertransformasi jadi freelance yang kebanyakan nganggur. Bisa fotografi, videografi dan desainer grafis tingkat dasar sesekali nulis kalo lagi butuh duit.