Sports

JEKA SARAGIH: PETARUNG ASAL SUMATERA UTARA YANG SIAP BERTARUNG DI KANCAH INTERNASIONAL

Tertarik dengan beladiri bisa bawa kita sampai ke Amerika bahkan di kenal Dunia, hal ini merupakan sebuah prestasi yang cukup unik, Simak semuanya di sini ya, Civs!

title

FROYONION.COMSeni beladiri merupakan salah satu seni tradisional dari Indonesia, bahkan seni tersebut sudah cukup mendunia melalui aksi dari aktor-aktor andalan dari Indonesia yang berhasil tampil di Hollywood, sebut saja seperti nama-nama Iko Uwais, Joe Taslim dan Yayan Ruhian.

Mereka bisa seperti sekarang karena adanya ketekunan mereka pada seni beladiri, berbeda dengan ketiga Aktor yang disebutkan di atas, kali ini Indonesia juga mempunyai seorang atlet yang memang benar-benar bergelut di bidang tersebut lho Civs, beliau adalah Jeka Saragih. 

Indonesia patut berbangga, karena Jeka Saragih kabarnya telah menandatangani kontrak secara resmi pada tanggal 9 Februari 2023 untuk berlaga di (Ultimate Fighting Championship) atau lebih dikenal dengan UFC. Kontrak tersebut berjumlah 5 pertandingan. 

Hal tersebut dapat dilihat pada instagram Mola, selaku Broadcaster UFC Indonesia.

“Jeka Saragih bersama Manajer Graham Boylan, telah menandatangani kontrak 5 pertandingan UFC. Ini menjadikannya sebagai petarung Indonesia pertama di UFC.”

PROFIL DAN AWAL PERJALANAN JEKA SARAGIH 

Jeka Asparido Saragih nama lengkapnya, atau lebih dikenal dengan nama Jeka Saragih, merupakan atlet beladiri asal Indonesia yang lahir di Dusun Bah Pasussang, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Jeka Saragih lahir pada tanggal 3 Juli 1995.

Sejak kecil Ia memang sudah familiar dengan olahraga beladiri. Terutama saat masih di bangku pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Jeka Saragih mulai menekuni olahraga Wushu. Pada tahun 2013, Ia mewakili Provinsi kelahirannya yaitu Sumatera Utara untuk berlaga pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu, yang saat itu dilaksanakan di Kota Yogyakarta.

Beberapa tahun kemudian, Jeka Saragih akhirnya bergabung dengan Batam Fighter Club (BFC) supaya dapat memuluskan langkahnya sebagai atlet MMA. Dari perjuangan tersebut, akhirnya Jeka Saragih mendapatkan hasilnya. Ia mendapatkan debut profesional pertamanya di ajang ONE Pride MMA kategori kelas A 70 kilogram. 

Tahun 2016 merupakan pertarungan pertamanya di ajang ONE Pride. Namun pada debut tersebut tidaklah berjalan mulus, karena pada pertarungan tersebut Jeka Saragih harus takluk dari Kevin Sulistio. 

Tetapi, semangat pantang menyerah Jeka Saragih tak pernah padam. Terbukti setelah kekalahan tersebut, perlahan Ia mendapatkan hasil-hasil yang positif. Pada akhirnya sekitar tahun 2017, Jeka Saragih berhasil merebut gelar juara kelas ringan dengan mengalahkan Ngabdi Mulyadi.

Pada tahun 2018, Jeka Saragih juga pernah diminta untuk membawa obor Asian Games 2018 mengelilingi Sumatera Utara.

Seiring berjalannya waktu Jeka Saragih mulai dikenal publik, dan dipantau oleh pakar MMA dunia. Jeka Saragih kemudian mendapatkan tawaran untuk berlaga di turnamen Road to UFC supaya Ia bisa memperebutkan kontrak eksklusif dengan UFC.

BACA JUGA: TEPIS ISTILAH ‘KUTUKAN TUAN RUMAH’, INDONESIA BERHASIL RAIH DUA GELAR DI DAIHATSU INDONESIA MASTERS

MENGIKUTI ROAD TO UFC

Dalam mencapai karir yang cemerlang, pastinya akan banyak lika-liku di dalamnya. Seperti halnya Jeka Saragih yang ingin memperebutkan kontrak bersama UFC. 

Adanya Road to UFC merupakan jalan yang tepat supaya Jeka bisa mendapatkan kontrak secara langsung dengan UFC. Awalnya, Jeka Saragih bersama empat atlet MMA Indonesia bertanding di kompetisi ini. Namun hanya Jeka Saragih yang berhasil lolos serta mencapai semifinal.

Jeka Saragih bisa mencapai semifinal setelah Ia mampu mengalahkan lawannya yang berasal dari India yaitu, Pawaan Maan. Pada babak semifinal, Jeka Saragih bertemu petarung asal Korea Selatan yang bernama Ki Won-bin (Oktober 2022) di Etihad Arena, Abu Dhabi.

Setelah dipastikan lolos ke partai final Road to UFC dan akan bertarung melawan Anshul Jubil, Jeka Saragih kemudian menjalani pelatihan secara intensif di San Diego, Amerika Serikat. Ia berlatih bersama pelatih Marc Fiore dan petarung UFC lainnya.

Pada laga final Road to UFC, Jeka Saragih tumbang dari petarung asal India, Anshul Jubil, Jeka Saragih kalah melalui TKO pada ronde kedua. Walaupun kalah, Jeka Saragih tetap mendapatkan kontrak dengan UFC. 

MENDAPAT KONTRAK UFC

Petarung asli Sumatera Utara ini tetap diberikan kontrak dengan UFC karena Jeka Saragih mencuri perhatiannya pada  2 pertandingan sebelumnya, yaitu saat melawan Pawan Maan, dan Ki Won-bin.

Pada saat Jeka Saragih melawan Pawan Maan, Ia mampu mengalahkan petarung asal India tersebut dengan cara melakukan pukulan memutar, sehingga membuat lawannya terkapar. Kejutan lain terjadi saat Jeka Saragih melawan Ki Won-bin, Ia berhasil menyingkirkan petarung asal Korea Selatan tersebut dengan satu bogem mentahnya, sehingga petarung asal negeri Ginseng tersebut harus takluk dari Jeka Saragih. 

Pada Instagram Mola, akun tersebut juga mengungkapkan bahwa “Meskipun kekalahannya di final #roadtoufc UFC masih menawarinya kontrak berdasarkan sorotan KO pada babak sebelumnya. Sekarang Ia (Jeka Saragih) akan tinggal dan berlatih di Amerika Serikat, untuk mempersiapkan Debutnya.” Tulis akun Instagram Mola.

Jeka Saragih merupakan orang pertama Indonesia yang berhasil mempunyai kontrak bersama UFC. Tetapi pada laga UFC nanti, Jeka Saragih harus turun tingkat satu divisi, karena postur tubuh petarung Indonesia ini dinilai kurang untuk bersaing di kelas ringan. 

Jeka Saragih sebelumnya bertarung di kelas ringan (155 pon/70,3 kg), di UFC, Ia akan bertarung di kelas bulu (145 pon/65,7 kg).

Nah Civs, Jeka Saragih adalah salah satu contoh orang yang suka beladiri dan mampu membawa prestasi untuk Indonesia dan berharap akan dikenal seluruh dunia. Untuk itu, sebagai anak muda Indonesia, kita patut berbangga. Bisa juga nih mulai dari sekarang, kita yang berminat pada beladiri supaya berlatih dan belajar agar bisa menjadi seperti Jeka Saragih nantinya.

Tujuannya supaya UFC bisa kembali menjadi tren anak muda Indonesia lagi. Eitss, tapi jangan sampai gelud-gelud sembarangan ya Civs, tetap hati-hati dalam melakukan latihan maupun belajar beladiri, harus didampingi oleh orang yang sudah profesional. Patuhi juga perintah dari pelatih jika kalian sungguh-sungguh ingin menjadi seperti Jeka Saragih. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Yudha Persada

Seorang freelancer yang sedang mencoba mengembangkan skill menulis di Froyonion.com.