Sports

DERETAN ATLET E-SPORT BERPRESTASI YANG BISA JADI SUMBER INSPIRASI

Makin banyak atlet e-sport Indonesia yang menorehkan prestasi tak cuma di level nasional tapi juga internasional yang bisa lu jadiin inspirasi. Siapa sajakah mereka ini?

title

Indonesia E-sport Premier League (IESPL) mencatat Indonesia  memiliki player aktif sebanyak 62,1 juta, yang bahkan meningkat di kala pandemi COVID-19. Tingginya jumlah player membawa Indonesia menjadi negara terbesar pengguna game di Asia Tenggara,  yang berbanding lurus dengan kepopuleran e-sport di Indonesia. 

Kalau lu berminat menekuni karier sebagai atlet e-sport di masa datang, nggak ada salahnya lu baca perjalanan beberapa atlet e-sport dari negeri kita sendiri. Siapa aja sih?

LAODE NURDIANSYAH

Pria asal Merauke ini tak menyangka bakal jadi atlet e-sport yang dari awal menggeluti karate. Karate menjadi salah satu cabor yang ia tekuni sejak SD hingga 2010. 

Kejuaraan Daerah Jayapura dan Sorong, Kejuaraan Nasional Inkado DKI Jakarta telah ia cicipi dan geluti hingga banyak medali. 

Dilansir dari antaranews.com, Laode tidak punya rencana banting setir, yang awalnya iseng-iseng hobi malah mewakili Papua dalam event game EFootball PES 2021 PON XX Papua. Kecintaannya terhadap PES yang dimainkannya dari versi pertama di tahun 2010 yang kadang kadang harus sembunyi agar tak disita sang istri. E-sport yang belum booming di Papua membuat banyak anggapan hanya buang waktu semata. Apalagi dengan umur Laode yang menginjak 35 tahun. Kemenangan dalam kompetisi tingkat daerah yang sekaligus mewakili Papua dalam multievent nasional, membuat Laode mengantongi sekaligus dapat izin penuh dari sang istri.

Merasa insecure tentang umur dalam berajang di liga e-sport terkadang buat Laode berpikir terlambat. Ia tak menggubris ejekan anak SMP yang diam-diam berbisik: “Bapak terlalu tua main game”. Laode justru terdorong mengikuti PON dan berharap gabung klub untuk jadi pro player. Memajukan komunitas dan ekosistem e-sport Merauke menjadi keinginan Laode akan kecintaannya dalam dunia game.

MUHAMMAD RAFLI SETIAWAN

Remaja 13 tahun jadi atlet e-sport yang mewakili Jakarta di PON XX Papua. Rafli jadi atlet termuda yang ikut kompetisi Free Fire Mobile. Kecintaannya main FF sejak SD berumur 11 tahun. Ikut ikutan temen ngegame malah jadi perwakilan. Tim yang dibuat dengan teman kompleknya jadi tim FF dengan nama Basreng.

 Turnamen kompetitif yang diikutinya sejak 2019 tingkat komunitas. Rafli memantapkan FF mobile dari posisinya menjadi rusher (penyerang). Strateginya bermain yang bukan asal main memantapkan Rafli yang bahkan tutor di YouTube. 

Diskriminasi tak pernah dirasakan Rafli saat turnamen atau bermain dengan teman kompleknya yang bahkan bisa ngimbangi player timnya Luthfan Aufa Faqih (23 tahun) dan Muladi Ahmad Yasin (20 tahun). Learning By Doing, Luthfan dan Ahmad selalu memberi tahu kesalahan dan solusinya pas turnamen. Sebanyak 8 jam sehari jadi makanan sehari hari untuk terus berlatih hingga lolos kualifikasi tingkat provinsi. Unggul tanding dengan provinsi lain, Basreng Team lolos babak utama dan terbang ke Papua untuk tanding offline.

“Lawan aja dulu, sekeras apapun musuhnya, mainnya santai penuh strategi” menjadi ucapan calon pemenang dari SMPN 181 Jakarta Pusat ini. Bak Laode yang dimarahi istri, Rafli yang hampir tak dapat izin ortu, akhirnya memberi dukungan karena dengar jadi perwakilan Jakarta. Dukungan guru dan teman sekolahnya membuat Rafli ingin jadi juara dunia dan pemain professional.

BACA JUGA: E-SPORT DI SEKOLAH: MASUK KURIKULUM ATAU JADI EKSKUL AJA?

RIZKY FADIAN

Pengakuan hingga dunia dalam liga e-sport cabang PES, Rizky berhasil lolos babak final World Cup PES 2019 yang usianya baru menginjak 18 tahun. Setelah mendapat medali di Jepang dalam PES League Asia 2019 Rizky diterbangkan langsung ke Stadium Emirates, Inggris untuk ikut skala Internasional. Kelihaiannya bermain game PES membuat tim e-sport Thailand (Buriram United E-Sport Team) tertarik. Bergabungnya Rizky dalam waktu singkat membuatnya berhasil menjuarai Toyota e-League dan membawa timnya menang di kancah Thai E-League Pro 2021.

KEVIN SUSANTO

Langsung dilansir dari kemenparekraf.go.id, atlet e-sport Indonesia bernama Kevin Susanto berkarir hingga luar negeri dengan sebutan “xccurate”. Counter Strike Global Offensive atau CS GO menjadi keahliannya yang bahkan diakui dunia. Remaja kelahiran 1998 yang seumuran gue bergabung dengan tim e-sport Indonesia (Recca e-sport team) dan langsung banyak menuai prestasi yang membuat tertarik negeri tirai bambu. TyLoo (tim E-Sport Tiongkok) menjadi tim kedua Kevin untuk terus berkancah di cabang CS GO. Prestasinya menjuarai StarLadder & ImbaTV Invantional Chongqing 2018, Xinhua Electronic Sports Conference 2018 membuat Kevin pindah tim lagi (Big Time Regal Team) demi kancah luas dalam karier hingga kantongi medali lain. Big Time Regal membuat Kevin menjuarai WDNMD Asia Invitational 2020. 

MUHAMMAD RIZKY

Siapa nih yang suka game Dota 2? Ada Rizky sang atlet e-sport Indonesia yang berani tampil hingga tembus luar negeri. InYourDream jadi nicknamenya bergabung dengan tim The Prime dan bawa juara 3 kompetisi Boston Major 2016:SEA Open Qualifier. Menjadikan Rizky pemain papan atas di Asia Tenggara dan menarik perhatian e-sport luar negeri Fnatic hingga Tiger. Tak lama Rizky langsung ikut gabung dengan tim T1 asal Korea Selatan.

MADE BAGAS PRAMUDITA

Zuxxy yang jadi nickname Bagas dalam kancah E-Sport PUBG Mobile berhasil membawa tim Bigetron RA mengantongi juara turnamen PUBG Mobile World League 2020 – Season 0:East, dan PUBG Mobile Pro League – Fall Split 2020:Southeast Asia. Keahliannya dalam bermain PUBG Mobile menuai banyak prestasi hingga terkenal di luar negeri. Bagas yang lahir tahun 2003 meraih penghargaan internasional dalam ajang The E-Sport Award 2020 kategori “E-Sport Mobile Player of The Year”.

Keenam atlet e-sport Indonesia membuktikan banyaknya potensi yang berkarir di game industry. Menjadikan harapan untuk terus berkembang demi pertumbuhan ekonomi digital nasional yang kontributif. Industri e-sport di tahun 2019 aja sebesar $1,3 miliar menurut Sandiaga Uno sebagai Menparekraf. Jadi tunggu apa lagi, show yourself to be the real pro player. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Nico

Asli urang Tasik yang bikin artikel menarik