Esensi

STUDI: ‘CREATIVE BLOCK’ ITU HAL YANG WAJAR

Enggak apa-apa kalau saat ini lo ingin beristirahat sejenak. Yang enggak wajar itu kalau lo menganggap buntu ide alias ‘creative block’ adalah hal yang enggak wajar. Baca selengkapnya di sini, Civs!

title

FROYONION.COMSiapa yang lagi buntu ide alias creative block akhir-akhir ini, Civs? Sebagian dari kita pernah merasakan situasi enggak tau harus bikin apa; sudah ada ide, tapi bingung eksekusinya gimana. Terus merasa demotivasi buat bikin sesuatu yang berhubungan dengan kreativitas. 

Ujung-ujungnya merasa enggak semangat. Namun, kabar baiknya, salah satu studi menyatakan creative block itu hal yang wajar, lho Civs!

Studi yang dikemukakan oleh Robert Half pada tahun 2016 ini juga menunjukkan, bahwa 31% pekerja kreatif seringkali mengalami creative block saat mendekati tenggat waktu atau deadline, sementara 30% lainnya merasa bingung harus melakukan hal apa untuk mengatasi creative block. Sisanya ada yang bilang kalau creative block terjadi karena kurang beragamnya cara lain dalam menjalankan suatu proyek.

Berkaca dari temuan studi di atas, gue pun sering dihantui creative block. Walaupun yang namanya bekerja di industri kreatif harus pandai melahirkan ide-ide kreatif yang segar, tapi soal hal ini pokoknya enggak bisa dihindari, deh. 

Bukannya terus menerus ngeluh juga, barangkali jika lo bekerja di bidang industri kreatif seperti halnya gue menjadi penulis di sini, kemungkinan, lo bisa masuk tipe yang terkena creative block karena mepet-mepet deadline atau justru tipe yang bingung harus melakukan cara apa nih?

Hmm, tapi kan creative block permasalahan sepele anak muda jaman sekarang?

Jangan salah. Kalau lo penyuka musik orkestra klasik, creative block ternyata sudah menjadi fenomena lebih dari 100 tahun lalu. Sebut aja Sergei Rachmaninoff, komposer musik klasik asal Rusia yang kerap mengalami creative block saat usianya menginjak 24 tahun. Pasalnya, saat itu ia berencana mengubah sedikit komposisi musiknya saat akan memulai pertunjukan, namun caranya itu diprotes banyak dari musisi senior yang tengah menyaksikan.

Walhasil, situasi itu membuatnya tertekan untuk bisa kembali berkreativitas; ia akhirnya putus asa, cemas dan depresi yang berujung lunturnya semangat Rachmaninoff dalam menulis dan mengubah komposisi musik. Padahal ia salah satu komposer musik paling berpengaruh. 

BACA JUGA: ALASAN KENAPA ORANG YANG RASIS KREATIVITASNYA LEBIH RENDAH

Namun, sadar akan situasi tersebut, ia dibujuk untuk menemui ahli hipnoterapi, Dr Nikolai Dahl yang mengatakan bahwa permasalahan ini kerap dialami semua orang dan beberapa solusi bisa dipilih untuk menangani hal ini.

Bicara soal solusi untuk menangani creative block yang seringkali melanda para pekerja kreatif kayak lo, dilansir dari situs simplified.co yang sekaligus menampilkan hasil studi di atas, menjelaskan ada beberapa cara mudah yang sebelumnya enggak kita pikirkan dan ternyata bisa meredakan creative block. Selengkapnya bisa lo simak tulisan di bawah nih, Civs!

JANGAN LUPAKAN ISTIRAHAT

Saat duduk di bangku sekolah dulu, hal yang paling lo tunggu adalah waktu istirahat; saat di mana lo bisa bebas beli jajan, makan, minum, ngobrol sama satu geng kelas. Namun, ketika sudah dewasa sekarang, kita malah jadi lupa untuk istirahat. 

Padahal menurut studi yang dilakukan oleh Graham Wallas, seorang psikolog yang menulis The Art of Thought ini menyarankan untuk meluangkan waktu untuk beristirahat yang dapat membuat badan dan pikiran jauh lebih rileks.

Bentuk-bentuk istirahat yang disarankannya juga enggak musti tidur-tidur doang. Cara-cara ini juga bisa dilakukan saban hari. Mulai dari nonton film favorit yang menginspirasi pikiran, membaca buku, tapi bukan buku diary apalagi buku tabungan. 

Bisa juga pergi atau keluar sejenak biar dapat ide, meluangkan waktu untuk mencoret-coret ide, lihat meme yang bikin lo ketawa ngakak di internet dan tidur siang yang panjang tanpa penyesalan.

BACA JUGA: JAMUR AJAIB ATAU ‘MAGIC MUSHROOM’ BISA BIKIN KREATIF, BENARKAH BEGITU?

COBA PUASA MEDIA SOSIAL

Berani puasa media sosial, siapa takut? Cara ini juga sama dengan detoks digital, bedanya puasa media sosial lebih fokus untuk mengurangi frekuensi lo dalam beraktivitas di media sosial. Kenapa harus puasa media sosial? Paham sendiri kan, Civs? Kalau pikiran dan tenaga lo enggak selalu di depan layar smartphone terus, ada kalanya lo harus istirahat sejenak, kalau kuat sih sekalian puasa media sosial, ya!

Manfaatnya juga enggak main-main; lo bisa tulus mencintai diri dan menghindari untuk membandingkan diri, puasa media sosial membuat privasi lo terlindungi, membantu lo untuk berhenti merasa berkompetisi, menghindari lo dari bahaya FOMO alias cemas karena kurang update dan yang paling penting bisa membantu lo untuk pelan-pelan bisa menghadapi creative block

Oh ya, berhubung lagi puasa media sosial, sementara ini lo bisa tulis ide dan pemikiran lewat buku catatan, yah! Faedah banget kan, Civs?

ATUR RUTINITAS KREATIVITAS

Solusi selanjutnya yang bisa lo coba biar kuat menghadapi creative block adalah dengan mengatur rutinitas kreativitas. Kedengarannya jarang ya untuk dilakukan. Karena sebagian besar dari kita itu kalau ada kerjaan yang membutuhkan kreativitas, pokoknya hajar terus. 

Mau pagi atau malam, kalau kerjaannya belum kelar ya harus diselesaikan. Padahal yang namanya aktivitas yang membutuhkan daya kreativitas, lo harus pandai menempatkan waktu prioritas.

Caranya, lo membuat jadwal dan dari waktu prioritas yang sudah lo tentukan sebelumnya, tanamkan dalam diri lo bahwa kebiasaan ini sangat penting untuk ditetapkan. Langkah ini dapat membantu lo untuk menganalisis jam paling kreatif lo dan akhirnya lo juga bisa terhindar dari sifat prokrastinasi alias suka menunda-nunda pekerjaan. Plus, lo juga bakal punya waktu ekstra untuk melakukan hal-hal lain yang lo sukai.

Jadi, enggak perlu cemas kalau lo sedang mengalami creative block. Wajar-wajar aja kok kalau lo lagi enggak ada ide, siapa tahu tubuh lo sedang membutuhkan waktu luang untuk beristirahat sejenak. Biar nanti ada ide-ide kreatif yang lahir dari pemikiran lo, Civs! (*/)

BACA JUGA: CUAN TAMBAHAN LEWAT MEDIA SAWER ONLINE BUAT LO YANG SUKA BIKIN KARYA

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas