SATRIA DEWA: GATOTKACA, FILM SUPERHERO INDONESIA BAKAL TAYANG 9 JUNI

FROYONION.COM - Setelah dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kini Indonesia telah menjalani segala kegiatannya dengan kebiasaan baru. Seluruh kegiatan yang ditutup sampai terbatasi kini telah dibuka kembali. Tentu ini menjadi sebuah ladang besar naiknya perekonomian terutama dalam bidang perfilman Tanah Air. 

Bioskop yang sekarang sudah mulai dipadati oleh ribuan masyarakat untuk kembali bisa menonton film layar lebar. Semua berawal melalui kesuksesan film “KKN di Desa Penari” yang mendobrak perfilman Indonesia untuk bisa menampakkan kembali maju di kancah nasional maupun internasional. 

Banyak film Indonesia yang kini dirilis, salah satunya film Satria Dewa: Gatotkaca yang akan tayang perdana pada tanggal 9 Juni 2022. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini merupakan film produksi pertama dari Satria Dewa Studio. Rizky Nazar secara resmi ditunjuk sebagai pemeran utama dari film Satria Dewa: Gatotkaca. 

BACA JUGA: FILM ‘SRIMULAT: HIL YANG MUSTAHAL’ SIAP BIKIN LO KETAWA

Film ini diangkat dari kisah ‘Mahabharata’ versi Babad Tanah Jawi yang berisi kumpulan cerita tentang sejarah para penguasa tanah Jawa di zaman dahulu yang ditulis dengan aksara Jawa. Salah satunya mengisahkan Gatotkaca dalam tokoh wiracarita dari ‘Mahabharata’ putra Bimasena dari keluarga Pandawa. 

Film ini menceritakan perjalanan hidup seorang pemuda berusia 22 tahun yang bernama Yudha putra dari pasangan suami istri bernama Arimbi dan Pandega. 

Yudha memiliki kehidupan yang sulit. Yudha yang dituntut merawat kedua orang tuanya yang sakit-sakitan lalu ayahnya meninggal dunia, kehilangan pekerjaan dan perekonomian yang tidak bagus. 

Usut punya usut, ternyata Yudha adalah sosok titisan dari ksatria Gatotkaca asli yang berasal dari Pandawa yang hidup di zaman dahulu. 

Sebagai titisan Gatotkaca, ia tidak serta merta dapat menggunakan kekuatannya. Justru ada hal yang harus dilakukan yakni menemukan sebuah pusaka dari sang Ibunda. Pusaka tersebutlah yang membantu kekuatan dahsyat dari Gatotkaca. 

Selain itu, ia harus menghadapi Aswatama atau sisa-sisa prajurit Kurawa yang masih hidup dan berusaha balas dendam lalu menghancurkan dunia seperti yang dilakukan dalam sejarah perang Bharatayudha. 

Film ini ditaburi banyak pemain muda berbakat. Sebut saja nama Rizky Nazar (Yudha), Cecep Yasmin Napper (Agni), Omar Daniel (Dananjaya), Ali Fikry (Gege), Zsazsa Utari (Quinn), Edward Akbar (Arya Laksana), Jerome Kurnia (Erlangga), Axel Matthew Thomas (Nathan).

Kenapa sih film ini dibuat, Civs? Menurut pihak pembuatnya sih karena mereka ingin menjembatani para pecinta wayang lama dengan generasi milenial. Itulah kenapa film ini dipenuhi efek visual yang keren dan memukau seperti film superhero luar negeri. Hal ini juga dapat dijadikan pengenalan kebudayaan lokal melalui cerita lokal zaman dahulu kepada anak-anak Indonesia. 

Totalitas pembuat film ini diwujudkan salah satunya dalam pembuatan kostum Gatotkaca yang dipakai untuk film dibuat secara khusus dengan didatangkannya desainer dari Prancis. Kostum ini memiliki berat 7-10 kg. Diperkirakan biaya untuk pembuatan kostum Gatotkaca mencapai Rp1 miliar! Dalam prosesnya film ini memakai visual effect yang dikerjakan Lumine Studio, sebuah studio animasi di ibukota yang sudah memiliki art directors berstandar internasional. 

Meski melibatkan desainer manca, latar pengambilan gambar film masih di dalam negeri kok. Proses syutingnya dilakukan di Studio Gamplong, Sleman, Yogyakarta dan menghabiskan anggaran sampai Rp24 miliar.

Uniknya, awalnya film ini disutradarai oleh Charles Gozali pada tahun 2019. Namun pada tahun 2020 ia mengundurkan diri sebagai sutradara lalu digantikan oleh Hanung Bramantyo. 

Nah makin penasaran dengan film ini? Jangan lupa tanggal tayangnya Satria Dewa: Gatotkaca di Bioskop 9 Juni 2022 mendatang. (*/)

BACA JUGA: MENURUT LO, KENAPA FILM KKN DI DESA PENARI BISA SUKSES CURI PERHATIAN PENONTON?