Music

QUENTIN: MENEMBUS RUTINITAS DENGAN MUSIK INDIE ROCK YANG SINEMATIK

Band rock asal Jakarta dan Bogor, Quentin menghadirkan harmoni unik melalui musik indie rock dengan sentuhan post-punk revival. Tergambar dalam EP perdana mereka yang berjudul Hippocampus.

title

FROYONION.COMQuentin adalah band rock yang berasal dari Jakarta dan Bogor, Indonesia. Band ini terdiri dari empat pria berusia 30-an yang berusaha mencari pelarian dari rutinitas harian mereka. 

Anggota band ini adalah Bili Brian (vokal, gitar), Dika Satya (gitar, vokal latar), Adnan Maulana (bas, vokal latar), dan Adrieza Yusuf (drum). Dengan latar belakang musik yang beragam, Quentin berhasil menciptakan harmoni yang unik dan menarik perhatian penikmat musik indie rock.

Dengan modal selera musik yang berbeda-beda dari setiap anggotanya, Quentin mencoba mencampurkan berbagai warna ke dalam palet musik mereka. 

BACA JUGA:

TAK PERNAH GAGAL, LAUFEY BERHASIL TAMPIL MEMUKAU DALAM JAVA JAZZ FESTIVAL 2024

Meski pondasi dasar mereka adalah indie rock/alternative, band ini juga menyertakan sentuhan post-punk revival yang memberikan nuansa khas dalam setiap lagunya. 

Pengaruh dari berbagai genre ini memungkinkan Quentin untuk mengeksplorasi berbagai suara dan gaya, sehingga menciptakan musik yang kaya dan berlapis.

Quentin memiliki visi untuk menyampaikan pengalaman sinematik melalui musik dan lirik mereka. Lagu-lagu yang mereka ciptakan seringkali mendeskripsikan adegan cerita fiksi yang menggugah imajinasi pendengar. 

Dengan pendekatan ini, Quentin berusaha membuat pendengarnya merasa seolah-olah mereka berada di tengah-tengah sebuah film atau cerita, menjadikan setiap lagu lebih dari sekadar rangkaian nada dan kata.

PELUNCURAN EP PERDANA: HIPPOCAMPUS

Pada akhir tahun 2023, Quentin meluncurkan EP perdana mereka yang bertajuk Hippocampus. EP ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan musik Quentin, menandai debut resmi mereka di dunia musik Indonesia. 

Dengan Hippocampus, Quentin ingin memperkenalkan identitas musikal mereka yang unik dan menawarkan sesuatu yang segar bagi para penikmat musik.

Salah satu single utama dari EP ini adalah "Have A Good Night, Mare!". Lagu ini merupakan langkah lanjutan dalam karya mereka dan menunjukkan kemampuan Quentin dalam menggabungkan narasi kuat dengan melodi yang memikat. 

Inspirasi untuk lagu ini datang dari sebuah dialog dalam serial kriminal, Mare of Easttown. Lagu ini bercerita tentang Mare, seorang detektif yang menyelidiki pembunuhan di kota kelahirannya. 

Dengan dualitas arti "semoga tidur nyenyak, Mare" dan "semoga mimpi burukmu indah", lagu ini menyampaikan harapan bagi sang protagonis untuk bisa menangkap sang pembunuh.

Dalam single "Have A Good Night, Mare!", Quentin mengajak Putriani Mulyadi (Uci) dari Sharesprings sebagai penyanyi tamu. Uci menyumbangkan vokalnya yang khas pada lagu ini, menambahkan nuansa yang sedikit gelap namun penuh harapan. 

Kehadiran Uci memberikan dimensi baru pada lagu tersebut, membuatnya lebih berwarna dan mendalam. Lagu ini, meskipun memiliki tempo yang sedang, penuh dengan semangat dan energi yang mampu menarik perhatian pendengar sejak awal.

MENCIPTAKAN PENGALAMAN MUSIK YANG SINEMATIK

Salah satu ciri khas Quentin adalah kemampuan mereka dalam menciptakan pengalaman musik yang sinematik. Dengan lirik yang mendeskripsikan adegan-adegan fiksi, Quentin berhasil membawa pendengarnya masuk ke dalam cerita yang mereka ciptakan. 

Musik mereka tidak hanya didengarkan, tetapi juga dirasakan dan dibayangkan seperti sebuah film yang diproyeksikan melalui melodi dan kata-kata.

Lagu-lagu dalam EP Hippocampus juga mencerminkan kemampuan Quentin dalam menulis lirik yang kuat dan naratif. Setiap lagu memiliki cerita tersendiri, membuat pendengar merasa seperti sedang menyelami dunia baru dengan setiap trek yang dimainkan. 

Pendekatan ini memungkinkan Quentin untuk terhubung dengan pendengarnya pada level yang lebih dalam, menjadikan setiap lagu sebagai pengalaman yang personal dan bermakna.

Dengan peluncuran EP Hippocampus, Quentin telah menunjukkan bahwa mereka adalah band yang serius dan berkomitmen untuk menciptakan musik berkualitas tinggi. 

Keberhasilan EP ini membuka pintu bagi lebih banyak kesempatan dan kolaborasi di masa depan. Quentin berencana untuk terus mengeksplorasi berbagai genre dan gaya musik, serta bekerja sama dengan musisi-musisi lain untuk memperkaya karya mereka.

Selain itu, Quentin juga berharap dapat menggelar konser dan tur untuk membawa musik mereka lebih dekat dengan penggemar. 

Pertunjukan langsung akan memberikan kesempatan bagi Quentin untuk menunjukkan energi dan semangat mereka di atas panggung, serta berinteraksi langsung dengan penonton. Dengan dedikasi dan kerja keras, Quentin yakin bahwa mereka dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan.

Keberhasilan Quentin dalam menciptakan musik yang kuat dan naratif menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu band terkemuka di Indonesia. Dengan dukungan dari para penggemar dan dedikasi yang terus menerus, Quentin akan terus membawa musik mereka ke level yang lebih tinggi dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan di dunia musik.

Single "Have A Good Night, Mare!" adalah salah satu contoh terbaik dari kemampuan Quentin dalam menggabungkan narasi kuat dengan melodi yang memikat. 

Kolaborasi dengan Putriani Mulyadi dari Sharesprings menambah dimensi baru pada lagu tersebut, menjadikannya lebih berwarna dan mendalam. Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi musik, Quentin siap untuk menembus batasan dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan.

Dengan latar belakang musik yang beragam, mereka berhasil menciptakan harmoni unik yang memadukan indie rock/alternative dengan sentuhan post-punk revival. Melalui EP perdana mereka Hippocampus, Quentin berhasil memperkenalkan identitas musikal mereka dan menawarkan pengalaman sinematik yang memikat bagi pendengarnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.