Music

MEMBACA PETA EMOSI DI BALIK ALUNAN MUSIK ROCK 90-AN

Mari kita sedikit bernostalgia dengan alunan musik rock 90-an dan mengulik sentuhan emosi di baliknya. Senang, marah, sedih, atau malah justru bergairah?

title

FROYONION.COM Bagi para penikmat musik di era 1990-an , dunia musik didominasi oleh band-band rock dengan berbagai macam gaya dan ciri khas. Era ini melahirkan legenda-legenda musik yang masih dikenang hingga saat ini.

Lebih dari sekadar melodi dan lirik yang catchy, musik rock 1990-an juga membawa pesan dan emosi yang mendalam. 

Bagi para penggemarnya, musik ini tak hanya hiburan, tetapi juga refleksi dari kehidupan dan perasaan mereka.

Nah, pernahkah kalian membayangkan bagaimana memetakan emosi yang terkandung dalam musik rock 1990-an? 

Seorang jurnalis bernama Chuck Klosterman dalam bukunya "The Nineties: A Book" mencoba memetakan band-band rock 1990-an berdasarkan suasana hati yang mereka bawakan.

KENANGAN BOSAN DI ERA TANPA INTERNET

Era 1990-an adalah masa yang penuh dengan kontradiksi. Di satu sisi, era ini diwarnai dengan optimisme dan kejayaan Amerika Serikat setelah berakhirnya Perang Dingin. 

Di sisi lain, generasi X yang saat itu sedang produktif justru didera kebosanan dan kelesuan. Kurangnya akses internet di era tersebut mungkin menjadi salah satu faktornya. 

BACA JUGA: ELEVENTWELFTH: BAND MATH ROCK KECE ASAL INDONESIA YANG TERKENAL DI JEPANG

Berbeda dengan sekarang di mana kita selalu terhubung dengan informasi dan hiburan, di era 1990-an, pilihan hiburan masih terbatas. Hal ini membuat banyak orang merasa bosan dan jenuh.

Namun, kebosanan ini justru melahirkan kreativitas. Generasi X mulai mencari cara untuk mengisi waktu luang mereka dengan hal-hal yang kreatif dan inovatif. 

Musik rock menjadi salah satu wadah bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan menemukan makna dalam hidup.

APA YANG SPESIAL DARI 1990-AN ?

Klosterman berpendapat bahwa era 1990-an tidak hanya ditandai dengan peristiwa-peristiwa besar seperti runtuhnya Tembok Berlin dan berakhirnya Perang Dingin, tetapi juga dengan perubahan budaya yang signifikan.

Salah satu momen penting yang menandakan dimulainya era 1990-an adalah perilisan album "Nevermind" oleh Nirvana pada tahun 1991.

BACA JUGA: MUSIK ROCK DI UJUNG-UJUNGNYA DANGDUT? BUKTI KALAU ROCK DAN DANGDUT ITU BISA MENYATU 

Album tersebut dianggap sebagai tonggak sejarah musik grunge yang membawa angin segar dalam dunia musik rock.

Era 1990-an juga menjadi saksi lahirnya berbagai genre musik baru seperti Britpop, alternative rock, dan nu metal. Genre-genre ini menawarkan alternatif bagi pendengar yang bosan dengan musik rock mainstream.

PETA EMOSI DALAM MUSIK ROCK ERA 1990-AN

Klosterman membuat sebuah peta yang menarik untuk menggambarkan bagaimana band-band rock 1990-an berhubungan satu sama lain berdasarkan suasana hati yang mereka bawakan. 

MUSIK ROCK 90-AN
Image source: Universeodon

Peta ini berbentuk seperti sumbu Cartesian di mana sumbu horizontal menunjukkan perasaan internal (senang ke sedih) dan sumbu vertikal menunjukkan perasaan yang "ditampilkan" ke pendengar (bergairah ke marah).

Di tengah peta, tepat di antara senang dan sedih, bergairah dan marah, terdapat band rock ceria bernama Foo Fighters. Posisi mereka di tengah membuat semua band lain berada di posisi yang lebih senang, sedih, marah, atau bergairah dibandingkan mereka.

Di sisi marah, Rage Against the Machine adalah juaranya. Band ini terkenal dengan lagu-lagunya yang penuh kritik sosial dan semangat revolusioner.

Sedangkan di sisi bergairah, Bloodhound Gang berada di posisi teratas. Lagu-lagu mereka yang vulgar dan jenaka membuat mereka menonjol dari band-band rock lainnya.

Perebutan posisi tersedih didominasi oleh beberapa band. Mazzy Star, dengan vokalis Hope Sandoval yang melankolis, berada di tengah-tengah. The Cranberries juga sedih, tapi lebih marah. Garbage juga sedih, tapi lebih bergairah.

SARKASME MENJADI CIRI KHAS ERA 1990-AN 

Meskipun peta ini memiliki keterbatasan dan tidak mencakup semua band favorit kalian di era 1990-an , peta ini menunjukkan satu hal menarik yang sesuai dengan tema era 1990-an, yaitu sinisme.

Sinisme ditunjukkan dengan lingkaran yang melewati beberapa band, mulai dari Flaming Lips (senang/bergairah) ke Blur (bergairah/sedih) ke Offspring (sedih/marah) dan ke Cake (marah/senang).

Sinisme adalah gaya komunikasi yang tren pada masa itu. Gaya bicara dengan nada mengejek namun bermaksud sebaliknya ini perlahan menghilang seiring berkembangnya media sosial.

Jadi, apa lagu dengan lirik sinis terbaik dari era 1990-an  ? Mungkin lagu Radiohead "No Surprises" dengan lirik "Such a pretty house / And such a pretty garden" yang dinyanyikan Thom Yorke.  Namun, sebenarnya Yorke bermaksud sinis dan tidak secara harfiah memuji keindahan rumah dan taman tersebut.

Lantas, apakah kalian setuju dengan pemetaan emosi dalam musik rock 90an tersebut? Apakah pemetaan tersebut benar-benar mencerminkan semua rasa yang terkandung dalam musik rock 90an? Dan band mana yang paling mewakili emosi kalian? (*/) (Photo credit: The Guardian)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance