Music

KONSER RAMAH LINGKUNGAN COLDPLAY DI INDONESIA, MUNGKINKAH?

Coldplay terkenal dengan tur dan konsernya yang ramah lingkungan, kira-kira konsep green tour mereka ini bisa diterapkan gak ya di Indonesia? Siapa saja yang bisa berperan mendukung terwujudnya green tour ini?

title

FROYONION.COM - Coldplay sudah dikonfirmasi bakal datang dan tampil di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang. Siapa yang udah siap-siap buat war? Tak hanya terkenal karena live performance-nya yang luar biasa, ternyata konser Coldplay itu ramah lingkungan, lho!

Pada world tour bertajuk Music of the Spheres, Coldplay dan seluruh pihak yang terlibat mengusahakan konsep tur yang sustainability dan eco-friendly. Kira-kira di Indonesia apakah begitu juga? 

COLDPLAY BERKOMITMEN DALAM SUSTAINABILITY TOUR DENGAN 3 PRINSIP UTAMA: REDUCE, REINVENT, RESTORE

Bukan hal yang mudah untuk membuat tur musik global yang ramah lingkungan, namun Coldplay berusaha keras dan membuktikannya dengan banyak pencapaian. Saat band ini mengumumkan tur baru mereka untuk mendukung album terbarunya, Music of the Spheres, mereka membuat beberapa janji dan mengumumkan inisiatif keberlanjutan untuk mengurangi jejak karbon sebanyak mungkin.

Menurut situs web mereka, sustainability.coldplay.com, konsep green tour ini didasarkan pada tiga prinsip:

  1. Reduce (mengurangi, seperti mengurangi konsumsi dan material yang tidak perlu, daur ulang secara ekstensif, dan kurangi emisi CO2 hingga 50 persen),
  2. Reinvent (menciptakan kembali, seperti mendukung teknologi hijau terbarukan dan mengembangkan metode tur yang berkelanjutan dan rendah karbon)
  3. Restore (mengembalikan, seperti menjadikan tur ini bermanfaat bagi lingkungan dengan mendanai portofolio proyek berbasis alam dan teknologi, serta mengurangi CO2 secara signifikan lebih banyak dibanding tur sebelumnya).

Pengaturan konser Coldplay sekarang mencakup lantai dansa kinetik dan sepeda statis yang dapat menyalurkan energi langsung dari para penggemar ke baterai yang memberi daya pada berbagai elemen pertunjukan. Jadi, penggemar yang nonton konser bisa ikut berpartisipasi langsung. Keren banget gak, sih?

Aksi yang dilakukan Coldplay untuk membuat world tour seramah lingkungan mungkin salah satunya adalah dengan mengurangi jejak karbon dari segala aspek mulai dari makanan, air, pemilihan penerbangan SAF (Sustainable Aviation Fuel/SAF) sampai membangun set panggung dari bahan-bahan biodegradable, mendonasikan sebagian hasil tiket yang terjual untuk reboisasi, dan menyediakan merchandise dari bahan-bahan organik dan 100% dapat didaur ulang.

Langkah dan upaya Coldplay dalam melakukan segala cara untuk mengimbangi emisi dari tur mereka akan sangat membantu dalam menginspirasi dan mendorong  artis-artis besar dunia lainnya untuk mengikuti langkah baik ini. Ya, semoga aja…

NGADAIN SUSTAINABILITY CONCERT PAS DI INDONESIA, BISA GAK YA?

Nah, pas konser di Indonesia ini kira-kira bisa gak ya menerapkan konsep ramah lingkungan? Sebenarnya bisa aja kalau didukung dengan komunitas atau organisasi dan layanan yang sesuai dengan prinsip sustainability dan less waste ini. Selain itu peran serta pengunjung juga penting banget.

Indonesia sendiri tergolong sebagai negara dengan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah terkait masalah sampah dan perubahan iklim. Makanya sempat sulit mendatangkan Coldplay karena keadaan di Indonesia bertentangan dengan prinsip mereka.

Dilansir dari data Jambeck (2015), Indonesia menduduki peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut sebesar 187,2 juta ton setelah Cina. Fenomena banjir, kekeringan panjang, tanah longsor dan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia juga akibat dari terjadinya perubahan iklim di dunia. Waduh, terus gimana dong?

Meskipun gak bisa langsung mengurangi sampah plastik dan emisi karbon secara drastis, hal itu bukan gak mungkin. Banyak juga NGO dan komunitas peduli lingkungan yang aktif bergerak dan menyuarakan isu lingkungan.

KENAPA PROMOTOR DAN MUSISI HARUS MULAI MEMIKIRKAN KONSER DAN TUR YANG LEBIH BERKELANJUTAN?

Gak cuma aktivis yang bisa koar-koar tentang isu lingkungan, semua lapisan dan elemen masyarakat punya tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim yang makin terasa.

Public figure seperti artis dan musisi maupun Event Organizer yang dikenal pasti punya power lebih untuk mengemukakan pendapat dan punya kemampuan mobilitas yang tinggi dan dinamis.

Kalau mereka semua mulai memikirkan konsep sustainability lifestyle yang bisa diterapkan juga di konser musik, hal ini bisa berdampak baik bagi lingkungan.

Menyasar para penggemar dan masyarakat luas yang notabene banyak generasi millennial dan gen Z, mereka bisa dengan mudah menyerap nilai dan gagasan baru yang inovatif.

Idealisme dan kesenangan untuk berbagi pengetahuan khas generasi muda di era modern ini secara tidak langsung bisa menggeliatkan agenda-agenda pengendalian perubahan iklim, pengurangan sampah dan limbah. Selain itu, hal ini bisa menaikkan citra promotor atau musisi yang bersangkutan karena memiliki nilai dan tujuan yang mulia.

Kalau gak dicontohin atau diedukasi, masyarakat belum tentu tau dan pahamNah, makanya kalau mau menerapkan konsep green tour atau green concert, peran promotor, EO, panitia, musisi sampai penggemar semuanya penting.

Contoh sederhana, menyediakan tempat sampah terpilah khusus organik dan anorganik, menyediakan tempat isi ulang air minum, aturan membawa botol air minum sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengusahakan produksi merchandise dengan material yang ramah lingkungan serta dekorasi dan set panggung yang menggunakan bahan-bahan biodegradable dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi di bidang lingkungan seperti Waste4Change, Zero Waste Indonesia, Youth for Climate Change Indonesia dan Greenpeace Indonesia.

Beberapa tips dibawah ini juga bisa menjadi langkah awal untuk membuat masyarakat ikut berpartisipasi dalam mengurangi sampah dan memahami gaya hidup berkelanjutan

  1. Aturan dari promotor dan panitia yang tegas
  2. Edukasi dari jauh-jauh hari baik online atau offline
  3. Menyediakan tempat sampah terpilah
  4. Pembagian tugas dan kerjasama yang jelas
  5. Transparansi

Mulai dulu dari hal paling mudah dan sederhana, baru lanjutkan ke aksi-aksi lainnya. Manusia kan hidup dan melakukan aktivitas di bumi, kalau buminya rusak, mau ke mana lagi kan?

Nah, jadi siapa nih yang udah siap war tiket Coldplay sambil merasakan pengalaman green concert? Ingat kata warga +62, duit bisa dicari lagi tapi Coldplay ke Jakarta belum tentu terulang lagi. Eits, tapi jangan lupa untuk tetap jaga kebersihan saat di venue ya! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Anisa Ramadhani

Sibuk menjalani dan menikmati hidup di dunia yang seru tapi fana ini. Menulis adalah salah satu dari hobi selain bersosialisasi, travelling dan ngecekin playlist Spotify orang lain.