
Spatial Playground Vol.1, sebuah movement anak muda kreatif di Limpung, Batang, hadirkan Haris Franky sebagai pembicara utama.
FROYONION.COM - Limpung adalah bagian kecil dari kota Batang yang dikenal luas dengan kawasan Alas Robannya. Selain itu, Batang juga merupakan jalur pantai utara Jawa (pantura).
Kota Batang sendiri terdiri dari sejumlah lapisan masyarakat yang majemuk. Tak banyak kita tahu bahwa di Limpung ini juga ada sekelompok anak-anak muda lokal yang memiliki minat dan potensi dalam dunia kreatif dan membentuk komunitas.
Digerakkan oleh anak-anak muda ini, acara yang bertajuk Spatial Playground Volume 1 dengan tema “Recognizing Self Potential” digelar hari Sabtu lalu, tanggal 28 Oktober 2023 di Spatial Coffee, Limpung, Batang.
Event ini bertujuan mengajak para anak muda Batang, khususnya Limpung untuk saling bertukar gagasan dan membangun jejaring untuk menemukan potensi diri mereka.
Spatial Playground Vol.1 merupakan inisiasi dari Spatial HQ yang memiliki visi untuk mengembangkan community hub dan menciptakan ruang komunikasi yang positif.
BACA JUGA: RIDWAN MIFRO: WNI YANG BERKARIR DI NEGARA KONFLIK
Terdapat 4 hal yang disuguhkan oleh Spatial HQ untuk membantu para pelaku kreatif lokal sebagai medium untuk mengeksplor dan memamerkan karya maupun produk lokal mereka, yaitu dengan melalui sesi; Creative Talk, Music Performance, Pop-up Market, dan Art Exhibition.
Kemudian, sesi kedua diisi dengan sesi berbagi bersama narasumber utama dari sesi Creative Talk”: Haris Franky. Ia merupakan seorang pelaku industri kreatif yang datang jauh dari Jakarta untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang dunia kreatif anak muda.
Haris juga mantan content manager di Froyonion, sebuah agency digital atau creative collective yang menggunakan berbagai platform media seperti YouTube, Instagram, Podcast, TikTok, dan website.
Dengan pengalaman dalam bidang videography, ia kini bergabung di startup bernama Sound From The Corner (SFTC) yang bergerak di industri live music yang banyak menghadirkan musisi dan band-band lokal melalui konten video dan didokumentasikan melalui channel YouTube.
Selama sesi berbagi ini, Haris menceritakan perjalanan merantaunya dari kota asalnya Medan yang kemudian memutuskan untuk kuliah ke Jakarta untuk mencari tahu apa passion-nya.
Mengawali karier dan terjun sebagai fotografer di tahun pertama ia bekerja di sebuah agensi periklanan membuatnya tak puas dan ingin terus belajar dan meng-upgrade diri. Keinginannya untuk meningkatkan kualitas diri kemudian mendorongnya belajar videografi.
Sebelum bekerja di Froyonion, ia juga pernah membuat sebuah proyek podcast bersama teman-temannya di Sound From The Corner.
Tak disangka berkat ketekunan dan konsistensi ia mempelajari bidang fotografi dan videografi, ia berhasil menggenggam titel sebagai content manager di Froyonion dan berkesempatan meng-handle 5 brand besar di Indonesia.
Potensi menurut KBBI adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Lalu, bagaimana kita menemukan potensi diri?
Menurut Haris, semua harus kita sadari dulu dengan melihat yang sebenarnya kita suka. Dengan begitu, kita tidak akan terbebani untuk terus belajar dan ‘ngulik’ sesuatu. Kenapa? Karena kita enjoy menjalaninya.
Satu contoh, ketika belajar fotografi dengan konten dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, kita pasti akan mau untuk berusaha mencari tahu tentang arti atau isi konten tersebut, dan akan merasa tidak terbebani dengan hal tersebut.
Di samping itu, kita juga perlu membedah lagi tentang potensi diri kita dan melihat skills apa atau kemampuan mana yang paling kuat dalam diri kita sebagai sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat.
Pendekatan Haris untuk beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja Froyonion yaitu dengan selalu menyesuaikan diri dengan setiap individu atau setiap minat seseorang di sekitarnya.
Namun, mencari role model dan jujur dengan apa yang kita sukai juga patut diperhatikan karena hal itu yang akan menarik seseorang yang memiliki minat yang sama seperti kita.
Dalam sharing session, ia juga berpesan untuk selalu ‘mengosongkan gelas’ di manapun kita berada dan memposisikan diri kita sebagai orang yang ‘bodoh’.
Dengan demikian, tidak ada kesempatan untuk diri kita merasa sakit hati tentang ekspektasi orang lain. Justru dari situ malah kita akan mendapatkan ilmu dari manapun dan ‘gelas’ kita akan semakin terisi.
Unique selling point yang diyakini dan dijalani oleh Haris ketika membuat sebuah karya adalah selalu mendokumentasikan setiap proses apapun yang sedang dijalani.
Hal ini ial lakukan secara konsisten sebab hal tersebutlah yang nantinya akan membedakan diri kita dengan orang lain. Karena setiap perjalanan dan tujuan seseorang dari titik A ke B dan seterusnya pasti akan berbeda-beda.
Perjalanan panjang 4 tahun lebih di Froyonion, membuat seorang Haris Franky memutuskan untuk resign dari Froyonion di tanggal 27 Oktober 2023.
Ia merasa sudah saatnya untuk berhenti dan melanjutkan tujuan baru yang lebih besar dan berdampak bagi orang lain.
“Resign-lah ketika sudah memiliki tujuan baru,” ucapnya dengan mengutip salah satu kata-kata dari sahabatnya yang sudah lama resign dari Froyonion yaitu Arie Je.
Haris merasa tujuan ia sebagai podcaster sudah selesai ketika ia sudah pernah podcast dengan Farid Stevy, seniman asal Gunung Kidul dan vokalis band Festivalist.
Dan tujuan pribadi Haris selama podcast juga telah tercapai, yaitu ketika obrolan dia dapat didokumentasikan dan dapat ditonton oleh teman-teman yang lebih muda.
Ke depannya ia ingin membuat sebuah platform channel atau media yang dapat mengangkat sebuah kelokalan dengan pengarsipan atau mendokumentasikan cerita-cerita lokal dengan mengubahnya ke dalam bentuk digital agar generasi yang mendatang tahu tentang sejarah dan cerita lokal.
Haris memberikan ‘bocoran’ bahwa kemungkinan ia akan terus berkarya untuk membuat konten-konten menarik seperti review buku, membahas entitas lokal dan berbagai konten menarik lainnya. Ia juga menegaskan bahwa ia akan fokus untuk menjalankan bisnis food and beverage-nya.
Di akhir acara Spatial Playground Volume 1, hadiri dihibur dengan penayangan film perdana karya dari Art Cinema Limpung dan live music dari band lokal Overtune Entertainment. (*/)