
Scene musik di Yogyakarta melesat naik ke permukaan. Cherrypop Fest 2024 menghadirkan beragam musisi lintas genre dari berbagai kota di Indonesia, bahkan mancanegara.
FROYONION.COM - Pada 2023 lalu, tersiar kabar bahwa Jenny, band Rock yang kini bermetamorfosa menjadi FSTVLST akan melangsungkan reuni.
Kabarnya, mereka akan membawakan album “Manifesto” di helatan Cherrypop Fest 2023 yang diadakan di Asram Edupark, Sleman. Sontak saya pun tertarik untuk menghadiri acara musik dari kota pelajar tersebut. Bagaimana tidak?
Menikmati band dari Yogyakarta dengan venue yang asri dan kota kelahiran mereka, tentu saja akan menjadi sebuah pengalaman berbeda daripada menantikan mereka hadir di festival besar ibukota.
Namun, sayang kesempatan itu terlewat, dan syukurnya baru datang di 2024.
BACA JUGA: KUNTO AJI HADIRKAN KONEKSI NYATA LEWAT TUR BERTAJUK ‘PERJALANAN MENAWAR RACUN’
Lineup tahun ini tak kalah menarik, karena beberapa band akan tampil sembari merayakan ulang tahun album mereka. Di antaranya, FSTVLST dengan 1 Dekade Hits Kitsch.
Ada pula Majelis Lidah Berduri atau yang kerap disebut MELBI dengan membawa set Balada Joni dan Susi yang menginjak umur 15 tahun. The Upstairs pun turut merayakan dua dekade album pertama mereka Matraman.
Setelah melewati perjalanan selama kurang lebih 9 jam di atas kereta, singkat cerita, akhirnya saya menginjakan kaki di Yogyakarta.
Saya pun menikmati cuaca cerah nan syahdu sore itu di sekitar Malioboro, dan menuju penginapan untuk bersiap ikut merayakan keseruan Cherrypop esok hari pada Sabtu (10/8).
Tanpa babibu, pada siang terik di hari Sabtu saya langsung melaju menuju venue Cherrypop Fest 2024 yang bertempat di Lapangan Panahan Kenari, yang letaknya tak jauh dari Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Venue yang cukup berbeda dari helatan Cherrypop tahun lalu. Namun, di luar dugaan saya, lapangan luas nan hijau itu tetap menyuguhkan cuaca yang sejuk di balik teriknya matahari pada jam 2 sore.
Setelah disambut oleh Gate besar berwarna biru, saya langsung disuguhkan pemandangan lanskap 3 panggung yang berdiri kokoh sejajar menghadap selatan dan beberapa tenda berwarna putih.
Sesampainya di sana, tujuan saya langsung menuju Cherry Stage untuk melihat penampilan dari The Jeblogs, Komplotan Indie Rock asal Klaten Jawa Tengah yang sedang naik daun berkat album mereka yaitu Sambutlah.
Terik matahari yang menyoroti tiap kepala sore itu tidak menyurutkan niat penonton untuk berteriak lantang menyanyikan lagu dari The Jeblogs.
Setelah tiap track dikumandangkan dalam set yang lumayan singkat itu, penulis langsung menuju Stage besar lainnya, yaitu Nanaba Stage.
BACA JUGA: SAL PRIADI TUR ZUZUZAZA 2024 DAN PENGALAMAN LENGKAP YANG IA SIAPKAN
Sore yang khidmat, sembari mendengarkan suguhan musik dari Skandal yang membawakan beberapa lagu dari EP terbaru mereka Dengar. Mereka tampil setelah Jirapah di stage yang sama.
Dilanjut kembali oleh hentakan musik eksperimental kegelapan yang dibawakan oleh Violent Magic Orchestra.
Hentakan musik techno dan distorsi gitar, juga stage act menawan, sekaligus ngeri dibawakan dengan ciamik oleh band asal Jepang tersebut. Cukup memanaskan suasana malam itu yang kian dingin dibawa semilir angin.
Menuju puncak hari pertama, FSTVLST hadir di Cherry Stage dengan membawakan satu per satu lagu dari album Hits Kitsch. Memang vibe menonton band langsung di kota kelahiran mereka sungguh memukau.
Penonton memenuhi area Cherrystage saling bernyanyi baik pria maupun wanita, kaki silih berganti menjulang ke udara, semua ikut merayakan serunya Farid Stevy CS menghibur Cherrypop malam itu. Penonton kian memanas saat ‘orang-orang di kerumunan’ dibawakan.
Lalu ditengah set Farid menyerukan penonton untuk mengumpat “F*ck FSTVLST” sebagai umpatan dalam perayaan album mereka malam itu. Bahkan sempat bercanda dengan membawakan intro lagu dari band Jenny.
BACA JUGA: THE SCRIPT GELAR KONSER DI JAKARTA & SURABAYA FEBRUARI 2025 NANTI!
Satu lagi yang menarik pada hari kedua, Minggu (11/8). Penampilan Majelis Lidah Berduri yang hadir menggunakan kemeja putih dan kopiah.
Lalu mereka memulai set dengan membawakan album ‘Balada Joni dan Susi’, album yang sempat mendapatkan penghargaan sebagai album terbaik oleh Rolling Stone Indonesia pada 2009.
Set dibuka oleh lagu ‘7 hari Menuju Semesta’. Gerak tubuh Ugoran Prasad dan aksi panggung personil lainnya membuat berigidik, magis!
Terbawa suasana, Yossy dan Ugo sampai ikut menuju kerumunan yang dibatasi barikade menyanyi bersama.
Penulis sampai harus berdesakan berusaha menuju bibir stage walaupun nyatanya dengan banyaknya penonton menyurutkan niat penulis untuk mendapatkan pengalaman menonton lebih maksimal.
Sembari menonton atau selepas berjingkrak jika dirasa perut keroncongan tak membuat getir dan kebingungan karena Cherrypop juga menyediakan beberapa aktivasi di antaranya ada food baazar yang cukup lengkap.
Terdapat juga lounge area untuk menonton film dan belanja rilisan fisik juga merch, tak lupa penulis membawa kaos polos untuk di sablon gambar band idola dengan merogoh kocek 50 ribu rupiah saja.
BACA JUGA: SATU DEKADE BERKARYA, RIZKY FEBIAN AKAN TUR DI 10 KOTA
Kehadiran Cherrypop di tanggal yang sama dengan festival lainnya yang digelar di ibukota tidak membuat acara ini sepi.
Crowd yang tak terlalu sesak dan tempat yang luas juga nyaman ditambah line up beragam yang dihadirkan dalam 2 harimemberikan pengalaman berbeda dalam menonton festival musik. Mari kita tunggu perhelatan Cherrypop tahun depan yang pastinya akan semakin menarik! (*/)